☆ 20 ☆

19.9K 1.5K 240
                                    

🍬 Happy reading 🍬

.

.

.

Hari cerah seakan menjadi gambaran perasaan sang peran utama tokoh cerita ini, mendapati Allan dengan keadaan baik baik saja dan Daddy yang sudah sembuh membuat Angkasa sangat bersyukur.

Ia dari kemarin sudah memikirkan segala spekulasi buruk karena tak menemui kakaknya, sekarang anak itu sudah tersenyum manis menatap mereka kembali berkumpul walau kurang kehadiran Anyelir di antara mereka.

Ruang tengah sangat ramai karena dua kakak beradik dari paman Samudera sedang memperebutkan perhatian Angkasa, meskipun sebenarnya percuma saja karena Allan tak pernah melepaskan adiknya dari pelukan.

"Kak, aku tidak bekerja . . Hehe."

Samudera mengusak puncak kepala adiknya, jika sudah bertemu seperti ini maka sikap tegas dan dingin Arthur benar benar menguap entah kemana.

Sedari kecil hidup berdua dan di didik keras, membuat Arthur hanya bisa bermanja dengan kakaknya.

Tadi pagi mereka sudah berbincang dengan teh hangat dan biskuit di teras bersama Aaron, membicarakan masalah kemarin dan perusahaan yang harus pindah tangan.

Pendapatan mereka pasti akan berkurang walaupun perusahaan Aaron berada di nomor ke tiga setelah milik Arthur yang pertama.

Yaa, setidaknya masih bisa menghidupi dan memberi semua keinginan Angkasa juga Allan itu sudah sangat cukup bagi Arthur.

Mempunyai keluarga sederhana dan hidup di sebuah desa menjadi impian Anyelir sejak dulu, tapi hidup di desa rasanya sangat jauh dengan kantor dan tak bisa ia wujudkan.

"Daddy sangat lugu, paman."

"Ya, dia juga sangat manja padaku."

"Tadi malam wajahnya benar benar seperti Asa ketika kebingungan."

"Dulu, dia selalu suka di pangku."

"Woah! Benarkah? Aku juga ingin memangku Daddy."




"HYA! JANGAN ANEH ANEH KALIAN!!"

Arthur beranjak dari duduknya, menghampiri Allan dan ikut memeluk Angkasa dengan erat.

Meninggalkan Aaron dan Samudera yang masih sibuk terkekeh dan menertawakannya, itukan dulu bukan sekarang.

Lagipula bagaimana bisa Aaron ingin memanjakannya? Benar benar tak masuk akal.

"Daddy, Asa kangeeen~"

"Daddy jugaaa."

"Allan gak kangen Daddy."

"Daddy gak nanya."

Anak tengah dari pasangan Arthur-Anyelir itu menatap pemandangan manis di depannya sinis, apa apaan? Bukankah tadi ia yang sedang bermanja ria mengapa sekarang Angkasa di ambil alih oleh Daddynya?

"Asa lagi sama Allan."

"Daddy mau sama Asa."

"Ck."

Angkasa ✔Where stories live. Discover now