Varekh+ (Side Story: Guardian Ruin) 1

17 0 0
                                    

Original design & story : eyetypher

Illustrasi dan cerita : eyetypher & Mahyun

Type : Oneshot(Manga)-baca dari kiri ke kanan

Tujuan : Untuk submisi komik Machine Spirit, Versi teks tulisan akan diungah di Watpad sebagai salah satu bahan promosi komiknya nanti.


Cerita:

⠀⠀⠀⠀Langit biru tanpa awan membentang luas, terik matahari yang menyengat.

⠀⠀⠀⠀"Hosh~ hoosshh~" suara terengah-engah Najim berjalan sempoyongan penuh keringat.

⠀⠀⠀⠀"Brukh!!" sfx: suara tubuh Najim yang ambruk.

⠀⠀⠀⠀Megirot yang berjalan di depannya berhenti tetapi tidak menoleh ke belakang, melihat ke arah langit dengan menyipitkan matanya.

⠀⠀⠀⠀"Akhirnya salah satu beba- ehm, ... semoga yang berasal dariNya kembali disisiNya-" belum sempat melanjutkan kata-kata yang diucapkan oleh Megirot, Najim menyahutnya dengan teriakkan.

⠀⠀⠀⠀"BELUUUUUMM!! Uhuk uhuk!" Najim.

⠀⠀⠀⠀"Hidup! Masih hidup ini!" Najim menggeliat seperti ikan kepanasan.

⠀⠀⠀⠀"Lagipula kenapa pura-pura pingsan?!" Megirot ketus.

⠀⠀⠀⠀"Hihihi ... biar digendong Sylvin." Najim menoleh ke arah Sylvinne, Megirot juga ikut menoleh-

⠀⠀⠀⠀"...." Sylvinne masih terengah-engah kelelahan juga.

⠀⠀⠀⠀"...Apa?~" nada lemah lembut tanya Sylvinne kebingungan.

⠀⠀⠀⠀"Akh!! Lebih sakit dari pada kata-katanya Megirot~" Najim ambruk lagi.

⠀⠀⠀⠀"Kamu maso apa?!" muka sinis Sylvinne. (penjelasan: Maso = masokis/ masochist, kebiasaan orang aneh yang semakin disiksa semakin senang)

⠀⠀⠀⠀Megirot dan Sylvinne berjalan melanjutkan perjalanan, sementara Najim mulai merangkak perlahan.

⠀⠀⠀⠀"Ooooi~ tunggu sebentar~... aku mau tanya, ... hosh ... ada yang bilang ... hosh ... tidak ada yang mustahil di dunia ini ... iya kan?!" suara lemas.

⠀⠀⠀⠀"...." Megirot dan Sylvinne berhenti untuk menoleh ke arah Najim.

⠀⠀⠀⠀"I believe I can fly!" Najim yang mulai berbicara ngelantur dengan raut wajah serius. (penjelasan: I believe I can fly = aku percaya aku bisa terbang)

⠀⠀⠀⠀"Wuuussssh!" sfx: angin kencang menerjang, menerbangkan debu-debu dan pasir.

⠀⠀⠀⠀Secara spontan Megirot dan Sylvinne melindungi matanya dari debu dengan tangannya. Hanya sebentar angin itu berhembus, segera menyingkirkan tangannya dari arah pandangan untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan tatapan kaget Sylvinne mengatakan sesuatu.

⠀⠀⠀⠀"Oi, Najim..., kamu ..."

⠀⠀⠀⠀"STOOP!!" "Aku sudah tahu kenyataannya!! hiks ... disini hanya ada pasir dan batu~" "hiks, hiks, ... aaaaa~ lagian kenapa kita ada disiniiii?!" ekspresi Najim berubah drastis, jarak antar alisnya menyempit, matanya seperti mau menangis, cairan di hidung dan mulutnya menetes.

⠀⠀⠀⠀"Salahnya sendiri mau ikut." Megirot memalingkan wajahnya, menghindar dari pertanyaan itu dan berniat untuk melanjutkan perjalanannnya.

⠀⠀⠀⠀"Brukh!" "Se-..setidaknya ada awan yang lewat dong, hhh... bukan, aku harap ada awan, hhh... bukan, aku ingin awan yang besar menutupi langit~" gumam Najim pelan, bersamaan dengan sebuah bayangan awan yang bergerak mengayomi tubuh Najim yang tergeletak.

Varekh+ (Side story: Guardian Ruin)Where stories live. Discover now