↝ CHAPTER 9

263 31 50
                                    

Disclaimer i'm not a own original characters of The Gifted, because original cast by GMMTV ( except Pranpriya Suwannarat a.k.a Luna )
────────────────────────────

Luna menelungkup kan kepalanya di atas meja, wajar saja mereka baru bisa tidur setelah ujian berbakat kemarin yang baru selesai jam 12.

Skor ujian mereka masih tetap sama di papan skor.

Wave memimpin di urutan pertama dengan poin 3.500, kedua pang dengan poin 3000, Luna diurutan kedua dengan poin 3000, punn di urutan keempat dengan poin 700, claire di urutan kelima beserta namtaan di urutan ke enam dengan poin 700, ohm di urutan ketujuh dengan poin 500, Korn di urutan kedelapan dengan poin 300, Mon di urutan kesembilan dengan poin 200, Jack dan Jo di urutan ke sepuluh dan ke sebelasan

"claire, dimana namtaan?" tanya wave pada claire yang duduk diatas meja punn sambil berbicara

"aku tidak tau, aku belum melihatnya." jawab claire lalu lanjut berbicara dengan punn

Semuanya baik-baik saja sampai Luna mendengar bunyi poin yang bertambah. Luna langsung mengangkat kepalanya dan melihat poin pang bertambah menjadi 4000 yang membuatnya diurutan pertama.

'ujian belum berakhir?'

itu yang ada dipikiran Luna sekarang, jelas-jelas Luna sudah meriset semuanya dan itu sudah berakhir.

Luna tersadar dari lamunannya setelah melihat wave yang berlari keluar dengan wajah yang tidak bersahabat dan itu yang membuat Luna ikut mengejarnya, bisa saja wave ingin membunuh pang?

Dan mungkin alasan lain, Luna ingin tau juga apa yang sebenarnya terjadi dengan kisah nicha kunnala.

"ouh," ringis Luna saat merasakan menabrak seseorang, "kalian mau kemana?" tanya Luna

"menyusul pang, dia bilang cerita nicha belum berakhir, kau?"

"menyusul wave yang sepertinya ingin membunuh pang sekarang." jawab luna

Ohm dan namtaan menatap Luna bingung meminta penjelasan kenapa wave ingin membunuh pang

"poin pang bertambah yang membuatnya diposisi pertama, sudahlah ikut saja." jawab luna lalu kembali berlari menyusul pang dan wave

Mereka bertiga segera menghampiri wave yang sudah terlihat marah setelah kepergian Bu ladda.

"aku tak percaya, pecundang sepertimu melakukan apapun untuk mengalahkan ku." ucap wave dengan marah

"kau bicara apa?" tanya pang bingung

"kau pikir aku bodoh? aku tak tau apa potensi mu tapi kau mengalahkan karna berbuat curang, 'kan?" tuduh wave

"aku tidak curang," bantah pang

"mengaku saja," ucap wave menarik kerah seragam wave. Ohm melangkah maju untuk memisahkan mereka berdua

"wave stop." ucap Luna sambil menarik jaket maroon wave

Tempat file dan walkie talkie yang pang genggam terjatuh dan langsung di ambil wave.

"terserah kalau kau tak mau mengaku karna aku ingin tau apa yang akan kau minta dari direktur." cibir wave memberikan tempat file dan walkie talkie itu dengan kasar lalu berjalan pergi.

Luna bingung ingin memihak siapa, disatu sisi dia tidak terima poin pang bisa bertambah padahal waktu ujian sudah selesai dari waktu yang sudah ditentukan, disatu sisi merasa kasihan pada pang yang tak tau apapun.

* * *

BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN.

Luna menghampiri punn, namtaan, dan mon yang menatap tumpukan komputer, speaker, keyboard yang sudah rusak.

(𝗨𝗡)𝗛𝗔𝗣𝗣𝗬 ━━━ The Gifted ( 𝗼𝗻 𝗿𝗲𝘃𝗶𝘀𝗶 )Where stories live. Discover now