3 - SAH!

6.5K 908 248
                                    

halow, gimana kabarnya hari ini??
sorry bgt 3 minggu kmrn gua ga update :(

kangen gasii??

happy reading ♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

happy reading ♡

•••

"Nay."

"Hm?"

Sargas memainkan ujung rambut Nayya. "Kemarin Om aku telfon. Katanya mau hadiahin kita rumah."

"Om kamu yang mana?" tanya Nayya sambil menjauhkan wajah Sargas yang mencari-cari kesempatan untuk mencium wajahnya.

"Adik nya ayah, yang di Belanda."

Gadis itu mengangguk-angguk. "Oh.. terus?"

"Tapi aku bilangnya aku juga mau ikutan bayar, jadi fifty-fifty gitu. Gak papa 'kan?"

"Iyaa, gak papa. Tapi aku juga mau ikut bayar dibagian setengahnya kamu boleh?" tanya Nayya lagi.

"Ada uangnya?"

Nayya memukul paha Sargas pelan. "Jangan salah, aku suka jadi guru privat anaknya tetangga depan rumah. Jadi yaa lumayan waktu pas uangnya kekumpul," ucap Nayya bangga.

Wajah Sargas terlihat kaget mendengarnya. "Serius? Kok gak pernah cerita?"

Nayya mendelik, menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga sok anggun. "Kamu aja gak pernah cerita kalo punya cafe."

Pemuda itu nyengir, menggaruk jidatnya sebentar. Kalau menganut sistem kayak gini gak bakalan bener ke sana nya.

"Kalo udah nikah, jangan sungkan cerita, ya? Kalo ada apa-apa saling cerita, saling berbagi keluh kesah. Nikah 'kan kita berdua yang ngejalanin, jadi jangan ada yang ditutup-tutupi, oke?"

Nayya mengangguk, menjulurkan jari kelingkingnya. "Promise?"

Bak dejavu saat dirinya melamar Nayya waktu itu, Sargas ikutan mengangguk sambil tersenyum. Menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Nayya. "Promise."

Bunda Raya dan Tante Gea yang baru saja memasuki ruang keluarga menatap pasangan manusia itu dengan jengah.

"Mentang-mentang besok gak boleh ketemu, nemplok mulu kayak ulet bulu kamu, Gas!" ucap Bunda Ray geleng-geleng kepala.

Heran. Biasanya yang suka manja itu ceweknya, bukan cowoknya. Lah ini? Kayak ketuker raga nya.

Sargas yang tengah mengistirahatkan dagu nya pada pundak Nayya hanya nyengir-nyengir gak jelas.

"Gimana, siap gak kalian di pingit besok?" tanya Bunda Ray ikut duduk ditengah-tengah Sargas dan Nayya.

"Ih bunda ganggu aja, orang lagi berduaan juga," cibir Sargas, menggeser kan diri sampai ujung sofa.

ÉTERNITÉWhere stories live. Discover now