bab 4

1.6K 206 15
                                    

Bab 4



Typo bersebaran



Makasiii loh buat yang vote sama komen huhuhu aku terhura hiks... 
Makasiii juga loh buat yang baca



Happy reading ❤️❤️❤️



......


Rere sekarang berada di dalam kamarnya yang bernuansa abu-abu. Sejak tadi pikirannya hanya tertuju pada Dafa. Bagaimana tidak?



...



"My girlfriend" ucap Dafa yang membuat Rere terdiam.


Pikiran Rere seketika kosong. Ketika masih mencerna maksud Dafa. Rere langsung berteriak karena Dafa menggendongnya agar segera naik ke atas motornya. Setelah mendapat posisi yang pas langsung saja Dafa melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju rumah Rere.



"Dimana?"


"Hah?" Tanya Rere tak paham


"Rumah"



"Ohh itu di jalan xxx komplek perumahan xxxx"



Tanpa menjawab ucapan Rere. Dafa langsung menuju alamat rumah Rere. Sesampainya di rumah Rere, Rere turun dari motor besar milik Dafa. Ketika hendak mengucapkan terima kasih. Dafa sudah langsung meninggalkan Rere yang hanya menatap kepergian Dafa. Mengingat kejadian sebelumnya membuat Rere berfikiran positif mungkin Dafa hanya iseng padanya atau bahkan sedang gabut saja. Mustahil bukan seorang dafa suka pada Rere yang imut ini? Tentu saja mustahil toh Dafa sukanya modelan tokoh utama wanita yang lugu, feminim, yahh seperti kebanyakan cewek idaman lainnya. Apalah daya Rere yang hobi teriak, Lola, suka buat orang emosi. Padahal aslinya menurut Rere dia anak yang cantiknya bukan dari fisik saja tapi  tulus dan cantik dari hati. Tapi tak apa lah Rere kan orangya merendah jadi tak masalah bukan?.


...



"Halah emang ya si Dafa itu suka ngelantur orangnya. Gak bakal percaya deh. Ya kali seorang Dafa suka sama diriku yang buluk ini hiks."

"Bodo amat gak baper sama malaikat pencabut nyawa (Dafa). Nah loh di sekolah kan cowoknya pada ganteng-ganteng. Hmmm gimana kalo nyari cowok ganteng aja buat nambahin koleksi cogan atau kalo bisa dipacarin satu-satu HAHAHA. Gak papa kek nya orang gue juga cantik melebihi Park Shin Hye kan? Oh iya jelas cantikan gue dong. Jadi, Bisa lah jadi playgirl." Batin Rere tertawa jahat



......



Pagi harinya Rere yang masih bergelut dengan selimutnya mendesah pelan karena sedari tadi seseorang tengah membangunkannya.


"Etdah iya Bun 5 menit lagi deh" ucap Rere yang masih setengah sadar.



"Ishhh apaan sih bun jangan cium-cium dong. Tumben banget". Ocehan Rere sambil mengumpulkan kesadarannya.





Pipinya yang kembali dicium membuat Rere sadar sepenuhnya. Matanya mulai menyesuaikan cahaya sembari mengumpulkan nyawa yang berada di mimpi antah-berantah.




Alangkah terkejutnya dia saat melihat wajah Dafa yang begitu dekat dengan wajahnya, sesaat Rere sudah sadar sepenuhnya. Dia tidak salah libatkan? Ingin rasanya ia pingsan melihat keindahan di depannya ini. Bagaimana tidak? Bayangkan seorang Dafa yang begitu tampan nya berada tepat di depan mu dan lebih parahnya lagi MENCIUM PIPIMU. Oh god sepertinya Rere memang anak yang beruntung ya. Tak salah lagi. Fix anak pembawa keberuntungan emang.


DIMENSI (HIATUS)Where stories live. Discover now