Rigel 37

36 2 0
                                    

"Hujan aja masih datang walaupun jarang sekali diharapkan, sedangkan aku yang selalu diharapkan justru sekarang dibuang."

____________¿?¿?¿?__________

Jangan lupa vote, komen and share sebelum membaca🌟🌟

Follow:
@dianaasafi @dianaasafi @dianaasafi

Follow:@dianaasafi @dianaasafi @dianaasafi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CEKI TO THE DOT.....CEKIDOT🎉🎉

****

Dua remaja berbeda jenis saat ini sedang berkutik di dapur sebuah cake shop. Lebih tepatnya hanya sang cewek saja yang berkutat dengan alat-alat yang ada di dapur ini. Sedangkan, sang cowok hanya melihatnya saja.

"Lo mau sampai kapan di sini terus?" Tanya sang cowok yang diabaikan cewek yang masih saja sibuk dengan adonannya. "mau sampai nunggu adonan lo bantet kayak bola bekel, iya?" tanyanya menyindir.

Percuma saja gadis di depannya ini membuat adonan seribu kali pun tak akan jadi, toh! suasana hatinya sedang kacau. Karena saat seseorang sedang melakukan hal apapun jika dengan perasaan yang kacau, maka hasilnya tidak akan memuaskan atau bahkan gagal.

"Udah deh Ko! mending lo pulang aja kasih tuh kue buat bunda lo!" usirnya kesal.

"Gue nggak akan pulang sebelum lo keluar dari dapur ini, Grey." Tekannya membuat Grey memutar bola mata jengah.

Yups! mereka adalah Diko dan Grey. Kenapa Diko bisa di cake shop milik Grey, itu semua karena bundanya Diko yang meminta ingin di belikan kue di G'nola Pastry malam-malam gini. Awalnya Diko heran kenapa bundanya menyuruh membelikan kue jam segini, yang Diko tau G'nola Pastry tutupnya jam 7, sedangkan sekarang sudah jam 08.30.

Saat sampai di cake shop, Diko mengernyit heran dan ia langsung bertanya lada pegawai cake shop ini. Pegawai tersebut menjelaskan jika pemilik cake shop ini ingin tokonya tutup jam 10 malam, karena dia ingin ambil alih pekerjaan dapur untuk membuat stok kue-kue yang habis.

"Mulut lo lemes banget sih jadi cowok," kesalnya pada Diko yang tengah duduk santai memakan cemilan yang ada di toples ruang tamu rumahnya ini.

Mereka berdua berada di Rumah Diko. Grey menggeram kesal lantaran saat di dapur tadi, Diko sedang menghubungkan sambungan telepon dengan bundanya dengan diam-diam, yang otomatis bunda bisa mendengar apa saja yang mereka bicarakan, termasuk Diko yang membujuk Grey untuk pulang.

Grey berada di rumah ini pun karena kemauan bundanya Diko yang menyuruhnya lewat telepon tadi. Jika harus menolak pun dirinya tak enak hati. Jadi, dengan terpaksa Grey menerima permintaan bundanya Diko.

RIGEL [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now