•• Games Goresan Pena #1 ••

8 1 0
                                    

Games Goresan Pena.
Tantangan Cerpen Puisi.

Nama Pena : Fiz
Angkatan : 4
Kelas : Psikologi
Judul Cerita : Dari Bulan Untuk Bulan
Karangan : Windi Nurhafizah
Titimangsa : Jawa Barat, Indonesia
Dibuat Tanggal : 30 Juni 2021
Juara : 1

DARI BULAN UNTUK BULAN.
Judul Awal : Tiga Kata Untuk Bulan.

Seorang gadis sedang berdiri di tepi pembatas balkon kamar, sepertinya ia sedang melihat bulan yang tampak berinar sempurna malam ini. Sanyuman tak pernah luntur dari bibirnya kala melihat bulan, baginya bulan adalah ketenangan, kebagiaan, dan juga kesedihan.

Seperti bulan yang bersinar kala waktunya tiba, seperti itu juga ia. Si gadis sejuta senyum yang selalu bersinar di setiap saat. Mata bulat, bulu mata lentik, bola mata berwarna abu-abu yang selalu bersinar di kala melihat bulan. Jangan lupakan hidung yang mancung, kulit putih, dan bibir ranum yang selalu menunjukan senyuman.

Ia adalah Bulan, Bulan Antariksa si gadis penyuka bulan, namun tidak menyukai bintang. Baginya bintang itu sulit di mengerti dan terlalu ribet untuk di mengerti, tidak seperti bulan.

   "Bulan emang gak suka sama bintang, tetapi Bulan tahu kalau bulan tidak akan indah jika tidak ada bintang" ucap seseorang, Bulan.

   "Bulan juga tahu, kalau bintang adalah pelengkap dari bulan dan malam."

   "Suatu saat akan ada orang yang membuat Bulan suka sama Bintang."

   "Good night, bulan and see you," ucap bulan dengan senyuman.

Ia masuk ke kamar dan menuju kasur king size nya. Perlahan mata cantik itu tertutup di susul dengkuran halus. Bulan tidak akan bisa tidur sebelum melihat bulan, dari kecil ia memang sudah menyukai bulan. Maka, tak heran jika sekarang Bulan menjadi candu akan sinar dari bulan.

* * *

Pagi hari.

Bulan sudah siap dengan seragam sekolahnya. Hari ini adalah hari Senin. Jadi, ia berangkat lebih awal. Tidak ingin membuang waktu, ia segera turun ke lantai satu. Sampai di sana, ia bisa melihat bundanya sedang menyiapkan sarapan untuknya dan juga adiknya.

   "Pagi, Bunda," ucap bulan riang.

   "Pagi, sayang," balas bunda.

   "Ben, di mana, Bun??" tanya Bulan.

   "Ben, masih di kamar, sayang," jawab Bunda.

   "Pagi, Kak Bulan. Pagi, Bunda," ucap seseorang. Ben, lelaki muda umur empat tahun.

   "Pagi, Ben sayang," balas mereka berdua.

   "Ben, mau makan," ucap Ben riang.

   "Wo, hoho, Ben lapar, yah, hm?" tanya Bunda.

   "Iyah, Nunda," balas Ben.

   "Emang, Ben, bisa lapar?" tanya Bulan.

   "Bisa, lah!" balas Ben sewot.

   "Santai, dong!" balas Bulan ketus.

Goresan PenaWhere stories live. Discover now