Bab 1 - Awal

142K 3.4K 34
                                    

"Cintaku padamu bagai angin yang berhembus begitu saja, pergi, hilang dan kembali lagi. Tidak tahu dan tidak tentu kemana arahnya. Aku mencintaimu, menginginkanmu yang tidak mengharapkanku sedikit pun."

________

Kulihat wajah tampannya di depanku, wajah yang rupawan dengan hidung mancung dan bibir penuh itu memang terlihat mengagumkan bagiku. Mungkin, kini dia lah pria satu-satunya yang tertampan di dunia, setidaknya itu menurutku saat ini, setelah pria itu tentunya.

Hembusan nafasnya yang teratur menandakan bahwa dia tertidur dengan pulas setelah pergumulan yang kami lakukan beberapa saat tadi. Ia langsung tertidur tengkurap karena kelelahan akibat pelepasannya yang selalu luar biasa.

Aku menarik selimut setinggi dada untuk menutupi bagian dadaku yang polos, seperti ini lah aku---tidak bisa tidur setelah selesai melayani pria ini. Seseorang telah menukarku dengan uang, dan entah apa alasannya. Aku pun tidak tahu. Dan disini lah aku, melayani nafsu seseorang yang tadinya sama sekali tidak aku kenali.

Pelacur

Wanita Simpanan

Jalang

Apapun itu, aku tidak perduli. Sekeras apa pun aku menyangkalnya, tetap tidak bisa merubah keadaanku seperti semula. Mencintai pria yang tidak mencintamu dan bahkan dengan teganya menukarmu dengan uang yang entah berapa jumlahnya. Aku tidak perduli.

Aku tidak menyangka, pria yang begitu aku cintai sangat tega membiarkanku di sentuh pria lain. Menjijikan, itu lah satu kata yang cocok dengan tubuh telanjangku.

Padahal sedikit pun aku tidak menginginkan ini terjadi. Menjadi gadis sepertiku tidak pernah sama sekali di inginkan wanita di mana pun. Aku tidak mengerti, apa yang membuatnya seperti ini? Melakukan hal yang sama sekali aku tidak tahu dan alasannya pun aku tidak tahu.

Setidaknya beri aku alasan, agar aku mengerti.

Aku kembali melirik pria di sampingku ini. Pria dingin dengan penuh kharisma ini selalu membuat dadaku berdegub kencang, selain -pria itu- tentunya.

Pria ini, pria yang sanggup membuat jantungku memompa jauh lebih cepat hanya dengan memandangnya.

Katakan saja aku gila, tapi itulah kenyataannya.

Pria di sampingku ini, entah mengapa membuatku ingin kembali mencintai.

Walau aku tahu dan sadar jika cintaku akan bertepuk sebelah tangan.

Pria ini dingin...

Acuh tak acuh...

Galak dan kata-kata yang keluar dari bibir seksinya itu begitu pedas, kadangkala aku sampai menangis hanya karena kata-katanya. Katakan saja jika aku bodoh dan cengeng. Tetapi, aku mencoba tegar dan berusaha tidak sampai menangis di depannya agar ia pun tidak meremehkanku terus menerus.

Aku tidak menyangka jika hubungan kami sudah berlangsung lama, sudah sejak setahun lalu aku mengenalnya, waktu dimana -pria itu- membohongiku dan menjebakku di Apartement ini. Dan saat itu juga aku bertemu dengannya, pria dingin yang saat itu menertawakanku saat kali pertama kita bertemu.

~Flashback~

Aku lagi- lagi mendesah pasrah menunggu seseorang yang tadi mengirimiku SMS, ia memintaku datang ke Apartement elit di kota ini, dan sekaligus memberikan kode password Apartementnya.

Aku tidak tahu jika pria itu memiliki apartement sebagus ini, ya... Aku tahu pria itu selain tampan, ia juga kaya raya. Akan tetapi, ia belum pernah sama sekali bercerita tentang tempat ini.

Baby And MeWhere stories live. Discover now