SYLM . 31

248 48 62
                                    

Pagi ini seperti biasanya Taehyung sudah bersiap dan kini tengah sibuk memasak sarapan pagi untuk dirinya dan Yoongi. Dari tadi Yoongi belum keluar kamar bahkan sampai Taehyung selesai menyiapkan semuanya. Padahal biasanya Yoongi sudah bangun dan menemaninya memasak didapur sambil meminum kopi paginya.

"Apa Yoongi hyung belum bangun? Tumben sekali?"

Karena penasaran Taehyung mendatangi kamar Yoongi dan mengetuk pintunya beberapa kali. Tak lama pintu terbuka. Menampilkan Yoongi yang sudah siap dengan koper kecil yang diseretnya dengan sebelah tangannya.

"Loh, hyung mau pergi kemana?" tanya Taehyung heran.

"Ah, aku belum memberitahumu ya? Semalam aku ditelpon oleh Seulgi, katanya aku ditugaskan untuk pergi ke Busan untuk mengecek mengenai kelanjutan proyek kerjasama kita dengan perusahaan disana. Jadi setelah sarapan aku akan langsung ke bandara," jelas Yoongi.

"Bukankah semuanya sudah selesai waktu itu?"

"Ada beberapa masalah yang terjadi. Mau tidak mau aku harus kesana membereskannya."

"Begitu?" Taehyung nampak sedih.

Yoongi mengusap kepalanya dan tersenyum.

"Jangan sedih. Aku paling lama hanya seminggu disana. Seokjin juga ikut bersamaku. Selama aku pergi aku sudah menitipkan urusan pekerjaan pada Jimin dan Jaebum. Kau bantu mereka ya?"

"Ne."

"Nanti aku juga akan cepat pulang jika urusanku sudah selesai. Jadi jangan merindukanku."

"Percaya diri sekali. Memangnya siapa yang akan merindukanmu?" decak Taehyung kesal.

"Ya siapa tau? Padahal aku akan senang sekali jika tunanganku ini merindukanku," celetuk Yoongi.

"Hyuung..."

"Ya ya. Aku paham. Sudah. Aku tidak ingin berdebat. Ayo kita sarapan. Aku sudah kelaparan mencium aroma pancake buatanmu. Tidak enak rasanya dimakan jika sudah dingin."

"Ne, kajja."

Selepas sarapan Yoongi langsung berangkat. Dia harus pergi menjemput Seokjin terlebih dulu. Taehyung jadinya berangkat sendiri menggunakan bus. Padahal tadi Yoongi sudah menyuruhnya untuk meminta Jimin menjemput. Tapi sepertinya Taehyung mengindahkannya. Dia lebih memilih menaiki bus dari pada harus merepotkan Jimin.

Begitu sampai kantor, Taehyung pergi lebih dulu ke cafetaria. Dia mau membeli es americano. Padahal sebenarnya dia bukanlah penyuka kopi, tapi belakangan ini karena dia dekat dengan Yoongi yang memang penggila minuman berkafein itu, Taehyung jadi ingin mencoba bagaimana rasanya kopi. Biasanya Yoongi melarangnya karena tau Taehyung tidak akan menyukainya. Tapi karena Yoongi sedang tidak ada maka bolehlah sekali saja Taehyung mencobanya.

"Bibi, aku mau es americano satu," kata Taehyung.

"Aigoo, tumben sekali Taetae membeli kopi? Bukankah kau tidak menyukainya?" tanya bibi penjaga cafetaria.

"Aku hanya penasaran saja bi. Tolong buatkan satu ya. Seperti yang biasanya Yoongi hyung pesan."

"Araso. Kau tunggulah disana."

Taehyung menunggu disalah satu kursi yang ada sambil bermain ponsel. Baru saja Yoongi mengirima pesan bahwa dia sudah akan memasuki pesawat. Taehyung membalas pesannya lalu memasukan ponselnya ke saku.

Dari lantai dua tempat dimana cafetaria ini berada, Taehyung dapat melihat-lihat pemandangan dibawah melalui dinding kaca. Karena masih cukup pagi banyak kendaraan melaju juga orang-orang yang berlalu lalang menuju kegiatan masing-masing. Entah itu yang pergi bekerja atau bersekolah. Gedung kantornya ini memang dekat dengan salah satu sekolah menengah. Karena itu sering terlihat banyak siswa sekolah berkeliaran disekitar sana.

Say You Love MeWhere stories live. Discover now