NGASUH ANAK VS NGASUH DOMBA

53 3 3
                                    

Setelah tahu saya ini bapak yang suka ngasuh anak, seorang Emak bertanya, "Memang ibunya ke mana?"

Saya jawab, "Nyabit rumput."

Istri saya miara domba, titipan dari bapaknya. Sebelum saya berangkat kerja, dia naik gunung dulu membawa karung.

Kenapa istri yang miara domba dan bukan saya?

Jujurnya sih karena malas.

Tapi biar tidak dibilang pemalas lalu perut buncit kekenyangan nasihat bijak, akan saya sebutkan alasan lainnya, meskipun dibuat-buat.

Kenapa istri yang ngurus domba dan bukan saya?

Ini karena dia dan domba punya beberapa kesamaan. Domba bermata dua, istri juga sama. Domba bertelinga dua, istri saya juga sama. Dan persamaan ketiga, adalah karena domba dan istri saya jenis kelaminnya sama.

Domba itu domba betina. Dan inilah alasan terkuatya.

Kalau istri yang ngurus, terus dombanya bunting, dia bakal tetap aman dari tuduhan yang bukan-bukan.

sebaliknya kalau saya yang mengurus, terus dombanya bunting, nama baik saya bisa terancam. Kehormatan bisa tercoreng karena tuduhan yang bukan-bukan. Lebih sial lagi kalau sampai saya diminta bertanggung jawab atas hamilnya si domba.

Hidup ini sudah cukup berat dengan keharusan bertanggung jawab atas hamil dan beranaknya putri mertua, jangan sampai ditambah lagi dengan kewajiban bertanggung jawab atas hamil dan beranaknya domba mertua.

Berani bertanggung jawab atas buntingnya seekor domba dan siap menjadi bapak dari anaknya, sama sekali bukan tindakan terpuji. Yang tidak setuju ini, silakan dirikan Komnas Perlindungan Domba, singkat jadi KOPID. Anggotanya 19 orang. Jadi KOPID19.

Saya gak mau ikutan.

Daripada ngurus domba, lebih baik ngurus anak. Ini lebih mulia dan terhormat.

Setuju atau tidak, menurut saya, kita akan lebih mulia dan terhormat saat jalan-jalan sambil memeluk anak dan menciuminya, dibanding jika kita misalnya jalan-jalan sambil memeluk domba dan menciuminya.

Psikolog bilang, seorang bapak harus terlibat dalam pengasuhan anak, dan saya setuju itu. Jangan hanya menikmati proses prasejarah doang, tapi juga harus ikut menikmati perjalanan sejarah perkembangannya.

Ada juga tuh model bapak yang ikut prosesnya mau, tapi mengasuh anaknya tidak mau. Bapak jenis ini biasanya berpotensi memperlakukan anaknya seperti anak tangga.

Tahu kan anak tangga?

Dia itu sebenarnya punya ibu, yaitu pegangannya.

Nah, bapak jenis di atas biasanya memperlakukan anak sendiri seperti memperlakukan anak tangga, ibunya diusap-usap, anaknya dia injak-injak.

NIATNYA SIH NULIS KOMEDIWhere stories live. Discover now