litrainn

Hai,izin promosi ya kak:)
          
          
          Suatu pertemuan antara Devan dan Clara di suatu bangunan pendidikan. °VanmaHighSchool, sekolah tinggi kalangan atas, Bangunan ilmu milik PurnamaFamily, Bersih, nyaman, hijau, setiap paginya akan ada kesan tersendiri sejuk oleh embun dan nyaman oleh udara, ketidak sempurnaan apa lagi? Fasilitas pun tak ada yg ganjil.
          
          Satu keganjilan, terdapatnya aksi suatu Bullying dmna orang orang kelas atas memanfaatkan jabatan tinggi orang tuanya. Menindas kaum rendah yg masuk melalui sistim beasiswa.
          
          Halo,salam kenal semuanya:)
          Mampir yuk ke cerita aku 
          https://my.w.tt/61kRZBDfLcb
          Semoga suka ya 
          Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comen nya:)
          
          Makasih kak

Wiliemsmiteeee

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice