Sabellah_RF

Aku harus bagaimana? Aku rindu. Aku ingin bermanja seperti biasanya. Tapi aku tahu, duniamu bukan hanya aku.

Sabellah_RF

Ya Rab, maaf...
          
          Sesekali aku merasa cinta ini anugerah. Kadang kala aku juga merasa kalau cinta ini ujian. 
          
          Anugerah terindah dari-Mu. Engkau jatuhkan hatiku pada dia yang selalu membuatku mengingat nama-Mu. Setiap kali aku rindu, setiap kali aku cemburu, setiap kali jantungku berdetak mengingat tentangnya, aku tidak bisa mengungkapkannya. Hanya doa yg selalu kupanjatkan pada-Mu yg bisa mewakili isi hati ini. 
          
          Terkadang aku juga merasa bahwa cinta kepada makhluk-Mu merupakan ujian. Aku takut rasa cinta ini membuat Engkau cemburu ya Rabb-ku. Setiap kali aku merindukannya, buru-buru aku alihkan rinduku untuk kekasih-Mu, Rasulullah SAW. 
          
          Ya Rab, segala sesuatu yg terjadi dalam hidupku, aku percaya semua ini adalah kehendak-Mu. Engkau tidak pernah memberi ujian melampaui batas hamba-Mu. Engkau selalu memberi anugerah dan rezeki yang pas memenuhi setiap kebutuhan hamba-Mu. 
          
          Aku bertemu dengannya karena-Mu. Aku jatuh cinta dengannya karena-Mu. Semua tentang aku dan dia adalah takdir dan rencana-Mu. 
          
          S.R.F
          Pontianak, 21 Oktober 2019

Sabellah_RF

Ya Rabb, aku pernah merasa tidak sanggup dengan perasaan ini. Aku pernah memutuskan untuk ikhlas jika Engkau menghapus cinta ini. 
          
          Namun hingga detik ini aku masih mencintainya. Hingga detik ini, Engkau tak menghapus perasaan yg ada di dalam hatiku. Kenapa Ya Rabb? Padahal aku merasa tidak mampuh untuk mencintainya lagi. Aku merasa begitu jauh dengannya. Dia langit, aku bumi. Meski aku tahu mudah bagimu untuk menyatukan langit dan bumi. 
          
          Ya Rabb, aku merasa tak sanggup mencintai hamba-Mu yang satu ini. Ada banyak hawa yg mengaguminya. Dibandingkan mereka, aku bagai bebek diantara para angsa. Mereka memiliki keberanian untuk menyapa dia terlebih dahulu. Sementara aku, jangankan menyapa, ketika dari jauh aku melihat sosoknya. Tahu bahwa akan bertemu di satu jalan, aku langsung memutar arah. Ketika kami tak sengaja berpapasan di suatu jalan, aku menjadi patung hidup. Ketika dia menatap, aku tertunduk malu. Ketika dia menyapa atau mengirim pesan terlebih dulu, aku membalas dengan seadanya karena bingung. Padahal jauh di dalam dada sedang teriak gembira. Ya Rabb, aku dilema. Beri aku petunjuk harus tetap mencintainya atau berhenti? 
          
          Waktu membawaku ke tepi pantai. Di sana bumi dan langit bersatu. Sekarang aku yakin tak ada yang mustahil di dunia ini jika Tuhan Semesta Alam telah berkehendak. Kun Fayakun. Terjadi. Maka terjadi lah. 
          
          Ya Rabb, jika dia bukan takdirku, beri aku rasa ikhlas ketika Engkau menghapus rasa cinta ini. Namun, jika aku memang terlahir untuk menjadi tulang rusuknya, dekatkan hati dan jarak kami. Jagakan hati dan cintanya untukku. Lembutkan hati keluarga kami agar memberi restu. Mudahkan jalan kami untuk bertemu dan bersatu sebagai kekasih halal yang di ridhoi oleh-Mu. Aamiin. 
          
          S.R.F
          Pontianak, 21 Oktober 2019