Nola tidak punya banyak pengalaman mengenai hubungan romantis, dia hanya seorang pemimpi yang hanya bisa membayangkan ksatrianya akan merubah hidupnya dan menyatakan cintanya dengan nyanyian dan bunga. Ketika diminta untuk menyadari batasannya oleh sang tunangan dia hanya bisa mengangkat dagu tinggi-tinggi dan menunjukkan ekspresi tidak tertarik pada William pujaan hatinya yang telah mencabik-cabik hatinya bertahun-tahun lalu. Cerita ini menggunakan kebiasaan panggilan2 yang digunakan oleh keluarga batak Opung boru/Opung doli: Nenek/Kakek Bou/Namboru: Saudara perempuan ayah/wanita semarga dengan ayah Amangboru: Suami bou Tulang: Saudara laki-laki ibu/pria yang semarga dengan ibu Nantulang: Istri tulang Tante: adik ibu / istri adik ayah dipanggil tante Uda: adik ayah / suami tante Bapaktua: Abang ayah / suami Maktua Maktua: Kakak ibu / istri Paktua Dalam adat batak, ada yang disebut pariban, yaitu saudara sepupu yang dapat menikah. Pariban bagi seorang anak perempuan yaitu anak bou/namborunya. Sedangkan pariban bagi anak laki-laki adalah anak tulang.