I'll Give You My Heart

Par Jejungtea016

59.1K 6.4K 565

"bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan? Jika kau mampu aku akan dengan senang hati... Plus

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25

Chapter 19

1.6K 242 37
Par Jejungtea016

Orang tua dari jaejoong yang mendengar bahwa anaknya akan menjalani pengobatan kembali untuk menghilangkan rasa traumanya mendukung penuh keinginan anaknya. Segera saja, changmin menghubungi yunho untuk meminta kontak ahra. Setelah mendapat nomor telepon ahra, changmin segera menghubungi ahra dan memberitahukan jika jaejoong ingin berobat kembali untuk menyembuhkan traumanya.

.
.
.

Keesokan paginya jaejoong pergi menuju rumah sakit tempat ahra praktik dan ternyata juga rumah sakit milik keluarga jung. Dia ditemani oleh kyuhyun dan changmin.

Sesampainya di rumah sakit, changmin menuju resepsionis untuk menanyakan ruang praktik ahra. Resepsionis memberitahukan di mana ruang praktik ahra dan sebelumnya sudah menghubungi ahra jika ada pasien yang akan menemuinya.

Tok
Tok
Tok

“masuk” jawaban dari dalam membuat jaejoong, kyuhyun, dan changmin segera masuk ke ruangan tersebut.

“selamat pagi noona” sapa jaejoong.

“selamat pagi jae? Bagaimana kabarmu?” ahra pun menyambut hangat jaejoong.

“aku baik-baik saja seperti yang noona lihat” ahra hanya tersenyum mendengar jawaban dari jaejoong.

“jjaa~ jae, noona dengar dari changmin kau ingin menyembuhkan traumamu ne?” tanya ahra langsung.

“ne noona. Aku harap begitu” jawab jaejoong dengan tenang.

“apa kau membawa hasil pemeriksaan yang dulu?” jaejoong pun menyerahkan hasil pemeriksaan dari dokternya yang terdahulu.

“hmm baik, noona akan memeriksanya ne, kita berjuang sama-sama ne jae” jaejoong pun tersenyum lebar, karena dia percaya ahra dapat benar-benar menolongnya.

Setelah itu mereka bertiga keluar dari ruangan ahra menuju kafe di sekitar rumah sakit sebelum mereka pulang. Namun, masih belum jauh dari ruangan ahra, kyuhyun menyuruh jaejoong dan changmin untuk ke kafe duluan.

“noona” sapa kyuhyun setelah masuk ke ruangan ahra kembali.

“eoh kyu, masuklah ada yang ingin kau tanyakan?” ahra mendongakkan kepala melihat pintunya dibuka yang ternyata adalah kyuhyun.

“noona, aku hanya ingin bertanya, bukannya di pemeriksaan terakhir joongie hyung sudah dinyatakan sembuh total tapi kenapa dia masih bisa kambuh seperti kemarin noona?” tanya kyuhyun setelah duduk di hadapan ahra.

“ya memang baru saja aku melihat hasil pemeriksaannya. Tapi menurutku itu belum menunjukkan sepenuhnya sembuh kyu, karena selama ini dia masih memendam sesuatu dan tidak merasa sangat aman walaupun dia bersama dengan orang-orang yang melindunginya. Maka dari itu saat kemarin dia berjalan sendirian awalnya dia masih merasa aman karena dia masih di rumahnya di mana tempatnya berlindung, sampai akhirnya dia bertemu dengan laki-laki itu, memicu ingatan yang dipendam dan belum bisa dilupakannya. Setelah yang terjadi kemarin, dia bisa saja merasa kalau sudah tidak ada tempat bagi dirinya yang benar-benar dia merasa nyaman” ahra mencoba menjelaskan setelah melihat sekilas hasil laporan pemeriksaan terakhir jaejoong.

“eumm ne, jadi aku mohon untuk membantunya ne noona”

“aku hanya akan membantu secara medis saja, selebihnya kalianlah sebagai orang yang berada didekat jaejoong yang sangat berperan penting, jadi kita harus bekerja sama dengan baik ne kyu” ahra pun memberikan senyuman manisnya pada kyuhyun yang mengangguk mengiyakan

Setelah itu kyuhyun pamit untuk menyusul jaejoong dan changmin ke kafe.

Tidak lama dari perginya jaejoong, kyuhyun, dan changmin. Masuklah yunho ke rumah sakit dan langsung menuju ke ruangan sang kekasih, Go Ahra. Yunho mengetuk pintu ruangan itu dan masuk setelah dipersilakan masuk oleh pemilik ruangan tersebut.

“hai yun, ada apa kau kemari?” sapa ahra pada yunho yang menghampirinya ke meja kerja.

“apa aku tidak boleh menghampiri kekasihku, hmmm” tanya yunho, ahra pun hanya terkikik.

Yunho sekilas melihat nama jaejoong tertera di salah satu kertas yang berada di meja kerja ahra.

“laporan pemeriksaan kim jaejoong?” gumam yunho membaca judul kertas itu setelah mendudukkan diri di kursi depan ahra.

“ne itu milik jaejoong” jawab ahra mendengar gumaman yunho

“ada apa dia kemari? Dia akan melakukan pengobatan?”

“ne, dia ingin sembuh total yun, dan aku akan membantunya, karena dia sudah memiliki semangat itu”

“jadi benar dia belum sembuh total? Tapi kenapa disini tertulis dia sudah sembuh total?” tanya yunho sambil menunjuk kertas hasil pemeriksaan yang kebetulan terbuka pada halaman terakhir laporan.

“aku sih tidak bisa bilang laporan itu salah, karena setelah aku baca memang laporan itu hanya melihat dari situasi yang terlihat dari jaejoong saja, tapi masih belum melihat dari apa yang benar-benar dirasakan jaejoong sebenarnya. Maka dari itu, aku akan mencoba metodeku sendiri” yunho pun hanya menganggukan kepalanya saja.

“kau juga terlibatlah, karena sepertinya kau orang yang bisa membuatnya nyaman yun” saran ahra.

“begitukah?” ahra pun menganggukkan kepalanya. Yunho pun mulai memikirkan apa yang diucapkan oleh ahra.

.
.

Beberapa hari kemudian, jaejoong mulai menjalani pengobatannya dengan ahra. Jaejoong mengikuti terapi dengan baik. Setelah beberapa kali jaejoong mengikuti terapi yang ahra berikan, jaejoong sudah menunjukkan progres yang baik.

Bukan hanya untuk terapi, tapi ahra juga sering mengajak jaejoong untuk berjalan-jalan bersama. Bahkan terkadang ahra juga mengajak jaejoong jika dia harus mengunjungi beberapa pasiennya yang berada di luar rumah sakit.

Ahra menggunakan metode sederhana yang mana menyadarkan bahwa masih banyak orang lain yang tidak seberuntung jaejoong. Serta menyadarkan jaejoong bahwa dirinya dilindungi serta disayang oleh orang yang berada disekitarnya.

Kini menginjak minggu ketiga jaejoong melakukan terapi. Selama ini ketika jaejoong melakukan terapi, dia selalu ditemani orang tuanya, junsu, yoochun, kyuhyun, changmin, bahkan yunho. Mereka bergantian menemani jaejoong terapi.

Seperti hari ini, yunho yang menemani jaejoong terapi. Jaejoong terlihat semakin baik, ahra pun senang melihat jaejoong tersenyum lebar. Begitu pun yunho yang tidak melepaskan pandangannya daritadi pada jaejoong yang kembali ceria, walaupun ada kekasihnya disitu.

"kurasa cukup terapi hari ini. Kau sudah merasa baik kan jae?" tanya ahra dengan senyuman.

"ne, noona. Aku merasa beribu-ribu lebih baik daripada dulu. Aku sangat senang" kata jaejoong bersemangat.

"kalau sudah selesai. Aku akan mengantar joongie dulu yaa, ahra" pamit yunho pada kekasihnya.

"ne, hati-hati" ahra melihat yunho yang begitu menjaga jaejoong sampai pintu ruangannya tertutup.

Yunho dan jaejoong berada di mobil yunho menuju rumah jaejoong. Keheningan terjadi sampai yunho menanyakan keadaan jaejoong.

"joongie, bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya yunho sambil fokus menyetir.

"eoh, aku merasa lebih baik hyung. Aku berusaha tidak memikirkan hal-hal yang membebankan pikiranku" jawab jaejoong sambil menolehkan kepalanya menghadap yunho di sebelahnya.

"bagus kalau begitu. Emm, bagaimana kalau kita mampir ke kafe dulu?" tanya yunho.

"boleh. Aku ingin makan eskrim hyung"

Sesampainya di kafe, mereka memesan eskrim untuk jaejoong dan americano untuk yunho. Setelah itu, sambil membawa yang mereka pesan, mereka menuju meja di dekat jendela.

"joongie pelan-pelan kalau makan. Aku tidak akan meminta eskrimmu" ucap yunho sambil mengusap eskrim yang berada di sudut bibir jaejoong menggunakan tangannya.

"ehh eoh, ahh nee hyung. Hehehe" jaejoong gugup berdekatan seperti ini dengan yunho sampai-sampai rona merah menghiasi pipinya.

Jaejoong merasa dekat kembali dengan yunho. Yunho terkadang menemaninya terapi kalau dia tidak sibuk. Ketika yunho tidak menemani terapi, pasti yunho selalu mampir ke rumahnya atau menghubunginya hanya untuk sekadar menanyakan bagaimana keadaannya.

Hal yang dilakukan yunho membuat jaejoong kembali merasakan perasaan itu. Padahal, jaejoong sudah berniat untuk memendam perasaan itu ketika mengetahui yunho memiliki kekasih. Namun, dengan tidak disadarinya, hatinya berontak dan semakin hari perasaan itu kian bersemi.

.
.

Jaejoong sudah jauh lebih terlihat ceria daripada biasanya, orang tua serta para sepupunya sangat senang akan perkembangan jaejoong.

Mereka selalu menemani jaejoong dan mengajak jaejoong bepergian, bahkan yoosu mengajak jaejoong jika mereka sedang berkencan di luar seoul, karena bagi mereka berdua jaejoong membutuhkan suasana yang menyenangkan dan untuk berinteraksi dengan banyak orang.

Hari ini jaejoong ditemani oleh changmin, kyuhyun, junsu serta yoochun menuju salah satu panti asuhan milik keluarga kim yang berada di Jeju, orang tua jaejoong tidak dapat menemani karena mereka harus ikut kedua orang tua junsu untuk mengurus perusahaan mereka di Jepang.

“kau senang joongie?” tanya junsu melihat jaejoong bermain dengan anak-anak kecil di bawah pohon yang besar di panti asuhan tersebut.

“nee hyung, joongie juga senang karena sekarang joongie sudah tidak terlalu takut lagi” ucap jaejoong dengan nada riang.

“hai joongie” sapa seseorang di belakang jaejoong.

“yunho hyung!!” jaejoong membalikkan badan dan mendapati yunho. Jaejoong sangat senang saat melihat yunho ternyata juga hadir di panti asuhan itu.

“kau kemari juga hyung?” tanya jaejoong

“nee tentu saja, hyung kan juga ingin menemani uri joongie” ucap yunho mengusap kepala jaejoong gemas.

“woww seorang jung yunho yang super sibuk berada di sini, heol” sindir changmin setelah muncul tiba-tiba diantara mereka.

“hmmm” yunho hanya menggumam tetapi dia langsung memeluk dongsaengnya itu.

“eoh, kalian di sini? Kau meninggalkanku yun” ahra kesal karena yunho meninggalkan dirinya.

"mianhae, ahra-ya" yunho langsung memeluk ahra ketika ahra sudah di sebelahnya.

Jaejoong yang melihat adegan tersebut hanya memandang sendu. Junsu yang memperhatikan perubahan raut wajah jaejoong pun hanya dapat tersenyum kecut.

“jaejoong hyung, kajja main bola cama minho” ucap bocah kecil yang agak cadel sambil memegang tangan jaejoong.

“eoh? Kajja~ .. hyungdeul noona, joongie main dulu nee” pamit jaejoong.

Jaejoong dan anak-anak bermain, disusul changmin dan yoochun yang ikut bergabung bermain. Yunho yang melihat itu dengan senang hati mengabadikan moment membahagiakan tersebut.

“anak-anak sudah waktunya makan siang” ibu panti memanggil semua orang yang berada di lapangan itu.

“yeyee makan siang” semua anak pun riang mendengar sudah waktunya makan siang, membuat mereka berhamburan berlari menuju ruang makan.

Jaejoong dan yang lain pun ikut menuju ruang makan yang sudah nampak kyuhyun, junsu, dan ahra yang ikut membantu ibu panti menata makan siang mereka.

Setelah mereka mendapatkan makan siangnya, mereka pun mulai makan dengan riang, jaejoong juga terlihat sangat lahap memakan makanannya, yunho yang melihat jaejoong dihadapannya makan dengan lahap pun terlihat tersenyum dengan tampannya.

“hyung, kenapa tersenyum seperti itu?” tanya seorang anak di sebelahnya yang heran melihat yunho tersenyum memandangi jaejoong.

“hmm aniya” dia pun malu karena ketahuan jika dia sedang tersenyum bodoh menurutnya.

“eoh, hyung? Kau tidak suka udang itu? kenapa kau tidak memakannya?” tanya jaejoong karena melihat yunho tidak memakan udangnya.

“hmmm apa jongie mau?” jaejoong pun mengangguk saat yunho menawari makanannya. Yunho pun segera memindahkan udangnya ke piring jaejoong.

Setelah makan siang, semua anak mengantri untuk mencuci piring mereka sendiri-sendiri karena memang ibu panti yang mengajarkan seperti itu. Begitu juga dengan jaejoong dan yang lain.

Selesai mencuci piring jaejoong pun berjalan keluar, dia merasa bosan, karena biasanya jika setelah makan siang anak panti akan tidur siang, dan dia tidak biasa tidur siang.

Jaejoong berjalan menuju pantai yang tidak jauh dari panti tersebut. Jaejoong melepaskan alas kakinya agar dapat merasakan lembutnya pasir pantai tersebut.

“joongie, kau disini? Aku kira kau akan tidur siang dengan yang lain” sapa seseorang.

“eoh??? Noona” jaejoong pun menoleh begitu mendengar seseorang menegurnya dan dia melihat jika ahra dan yunho sedang bergandeng tangan jalan menuju ke arahnya.

“kau jalan-jalan sendiri?” tanya yunho karena dia tidak melihat adik atau teman-temannya. Jaejoong yang ditanya hanya mengangguk.

“hmmm kalau kau sendirian, kajja kita duduk bersama di bawah pohon itu” ajak ahra sambil menunjuk sebuah pohon.

“ahra-ya aku pergi beli eskrim dulu ne, sepertinya enak makan eskrim disuasana seperti ini” pamit yunho.

“hmm nee, jangan lupa belikan camilan untuk joongie ne” ucap ahra. Yunho pun menganggukkan kepalanya, lalu mengecup kening ahra dan mengusap kepala jaejoong.

“joongie, senang kita bisa bermain dengan anak panti” ahra mulai mengajak ngobrol.

“nee joongie senang noona” jaejoong pun mencoba tersenyum setelah melihat yunho mengecup kening ahra.

“menurut noona, kau sudah tidak perlu terapi lagi jae, bukankah sekarang sudah tidak takut siapa-siapa lagi?” ucap ahra sambil menatap jaejoong dengan serius.

“benarkah noona? Joongie sudah sembuhkan? Kali ini sudah benar-benar sembuhkan?” jaejoong pun berbinar mendengar apa yang diucapkan oleh ahra.

“ne, kalau suatu saat nanti joongie memang bertemu lagi dengan yuu, kau bisa mengingat apa yang selalu noona ajarkan kan?” ahra pun senang mendengar nada ceria dari mulut jaejoong.

“nee” ahra tersenyum melihat jaejoong sangat senang mendengarnya.

Yunho datang membawa eskrim serta beberapa camilan kesukaan jaejoong. Dia melihat jaejoong dan ahra terlihat seperti sedang membicarakan sesuatu yang menyenangkan.

“sepertinya ada sesuatu yang menyenangkan hmm?” tanya yunho setelah mendekati ahra dan jaejoong.

“hyunggg, noona bilang joongie sudah sembuh hyung, noona bilang joongie tidak perlu terapi lagi” jaejoong membicarakan apa yang sudah dikatakan ahra, saking senangnya jaejoong pun langsung memeluk yunho.

“benarkah?” yunho memastikan hal tersebut kepada ahra yang membalas dengan anggukkan. Melihat itu, yunho mengeratkan pelukannya dan ahra tersenyum sambil mengelus kepala jaejoong dengan sayang.

Seperti tidak memikirkan apa yang telah terjadi sebelumnya, jaejoong kembali ceria kembali mendengar kabar tersebut. Jaejoong dengan semangat memakan eskrimnya sambil senyum-senyum.

Disaat mereka sedang memakan eskrim dengan nikmat, tiba-tiba saja ahra merasa ada yang mengganjal di mulutnya, setelah dikeluarkan dari mulutnya, ahra pun tersentak sangat kaget begitu melihat ada cincin ditangannya.

“yunn .. ii iniii” ahra menunjukkan cincin yang dia temukan kepada yunho.

“nee, hadiah untukmu karena sudah membantu uri joongie” ucap yunho tenang.

“kau melamarku?!” tanya ahra senang.

“emmm ... bisa jadii” yunho hanya meringis.

“kenapa tidak romantis sekali, tapi gomawoo yun. Aku sangat senang” ahra segera menghambur kedalam pelukan yunho.

Jaejoong yang berada disitu pun hanya dapat menundukkan kepalanya, mencoba menyembunyikan air matanya yang akan menetes.

‘kenapa disaat aku senang karena sudah sembuh, disaat itu juga, aku merasakan hatiku sakit sekali ketika melihatnya. Setelah sekian lama aku menunggu, inikah jawabannya? Tidak ada pilihan lain selain.... Menyerah’ batin jaejoong.

Jaejoong yang tidak kuat menahan jatuhnya airmata, segera meninggalkan sepasang kekasih yang masih berpelukan itu. Jaejoong terus mengusap air matanya yang tak kunjung berhenti sambil berlari entah menuju kemana.

Tbc.

Jongienya tersakiti lagi :"

Gimana? 😂😂😂

Ada yang semalem tiba - tiba aplod nih 😂😂😂

Makasih banyak loh ya buat teafriend buat komen sama votenya 🙏🙏🙏
Komenan kalian pasti aku baca kok, maaf kalau ga serajin dulu bales komenan kalian 🙏🙏😂😂

Happy reading Teafriends~

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

435K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
14.6K 1.5K 23
Aku bukan dia... Kami berbeda...
131K 18.7K 40
Seri Kedua dari The Trisdiantoro's Love Story Sebuah perjanjian di masa lalu akan selalu hadir di masa depan untuk menagih sang empunya untuk mempert...
77.4K 4.7K 9
Ini cerita kilas balik saat Baekhyun sedang mengandung Chanhyun ya.. Menceritakan gimana repotnya dan sengsaranya Chanyeol saat menghadapi masa mengi...