HOLDER : Elsewhere (END)

By pockynop

365K 55.5K 3.2K

BOOK 2 after HOLDER : DOTW (Fantasy + Magic) Perjalanan Carina dengan rencana gilanya berlanjut saat dirinya... More

Prolog
BAB 1 - Penjara
BAB 2 - Rapat Besar
BAB 3 - Activating
BAB 4 - Siksaan
BAB 5 - Rencana Gila
BAB 6 - Ruang Bawah Tanah
BAB 7 - Penyerangan
BAB 8 - Finding Her
BAB 9 - Restart
BAB 10 - Kebenaran
BAB 11 - A Piece
BAB 12 - Hint
BAB 13 - Aku Menemukanmu
CAST!
BAB 14 - When They Meet
BAB 15 - Hatimu Masih Mengingatku
BAB 16 - Ingatan
BAB 17 - Dua Hati
BAB 18 - Kenangan yang Hilang
BAB 19 - Move On
BAB 21 - Keputusan
BAB 22 - Dia Kembali
BAB 23 - Terabaikan
BAB 24 - Kisahnya
BAB 25 - Ramalan Kuno
BAB 26 - Dua Belas Kunci
Bab 27 - Karena itu Kau...
Bab 28 - Extension
Bab 29 - Libra
Bab 30 - Jiho dan Sera
Bab 31 - Mexico & Canada
Bab 32 - Serangan
Bab 33 - Busan
Bab 34 - Track Finder
Bab 35 - Garis Depan
Bab 36 - Hilang Kendali
Bab 37 - The Last Key
Bab 38 - Golden Sword
Bab 39 - Kakak
Bab 40 - Heartache
Epilogue

BAB 20 - NAMA

4.7K 828 54
By pockynop

Hollaaa pemirsah!

Setelah setaun berlalu saya bakal lanjutin cerita ini wkwk.  Saya nggak bakal open PO lagi. Cuma sekali cetak doang hehe...

Maaf untuk yang selama ini merasa digantungin karena saya berenti melanjutkan cerita ini karena saya memutuskan untuk SP (Self Publish). Dan terimakasih untuk yang sudah membeli karya saya yang gak seberapa ini :')

***

"Dari mana saja kau?" tanya Alvis saat melihat Milo yang tiba-tiba muncul dari jendela ruangan tempat Carina dirawat.

"Ada kabar buruk!" Milo lalu menatap ke satu arah yaitu tepat ke arah Arvis yang juga kini mendengar pembicaraan mereka. Dengan cepat Milo langsung membuat perisai di ruangan itu.

"Apa aku juga boleh mendengarnya?" Arvis terkejut saat Milo memasukkan dirinya juga di dalam perisai yang ia buat.

Milo mengabaikan pertanyaan itu dan langsung kembali berbicara, "Kabar ini benar-benar buruk."

"Apa? Oracle menunjukkan dirinya?"

"Lebih buruk. Dua dari lima master kini telah mati. Oracle membunuh mereka."

Deg!

"Si-siapa?" Alvis tergagap, jantungnya berdegub kencang mengetahui kabar itu. Ia mengkhawatirkan ayah angkatnya, Master Will.

"Master Zacker dan Lilianne. Mereka berdua tewas mengenaskan dengan tubuh yang dipaku ke dinding di kediaman mereka masing masing."

"A-apa?!" Alvis semakin membulatkan matanya, tak percaya atas berita yang baru saja didengarnya.

"Mereka benar-benar bergerak." Gumam Arvis gelisah lalu menatap Carina.

"Tenanglah, untuk saat ini pulau ini benar-benar aman. Mereka tak mungkin masuk ke pulau ini dengan perisai yang kami buat."

"Untuk saat ini? Apa maksudmu? Itu artinya hanya sementara kan?!" seru Alvis bingung.

Milo tak menjawabnya melainkan melompat ke tempat Carina, "Kita membutuhkan kekuatan Carina."

"Kau belum menjawab pertanyaanku!" seru Alvis kesal.

"Apa sesuatu terjadi?" tanya Arvis mulai curiga melihat tingkah Milo, "Sesuatu telah terjadi kan? Apa yang telah di lakukan Oracle?"

"Mephisto. Kalian tahu Mephisto?"

"Mephisto? Bukankah itu nama penyihir yang terkenal dengan kekejamannya yang membantai penyihir lainnya beberapa abad yang lalu?" Alvis kembali mengingat-ingat buku sejarah sihir yang perah ia baca dulu.

"Benar. Kalian tahu kan kami para roh hutan kabut juga sudah ada di dunia ini jauh sebelum kalian lahir. Kami bahkan telah ada saat para penyihir mulai menghuni pulau ini dan membuat kami sengaja bersembunyi di hutan kabut."

"Lalu, apa hubungannya dengan Mephisto?" Arvis bertanya curiga.

"Mephisto pernah ke pulau ini. Ia membantai hampir separuh penyihir yang ada di pulau ini demi menjadi penyihir hitam terkuat. Dengan membunuh penyihir-penyihir itu dan meminum darah mereka, ia menjadi tak terkalahkan."

"Lalu, bagaimana ia bisa mati?" tanya Alvis penasaran.

"Kau tahu dari mana kalau ia mati?" Milo menatapnya tajam. "Rumor?"

Alvis menggeleng, "Itu tertulis dibuku."

"Jangan percaya pada buku. Tak semua yang tertulis di buku berisi kebenaran."

"Maksudmu apa? Jangan bertele-tele katakan saja intinya, kucing." Arvis menatap Milo kesal.

"Aku bukan kucing, sialan!"

"Tapi kau itu memang kucing! Kalau bukan kucing kau itu apa? Anjing?! Bukan kan?!" balas Arvis sama kesalnya dengan Milo.

Milo semakin melotot kesal pada Arvis, tapi kemudian ia menahan emosinya karena mengingat ada hal penting yang harus ia beritahukan pada kedua laki-laki itu.

"Hentikan, kalian bisa membangunkan Carina!" lerai Alvis akhirnya. "Langsung saja ke intinya Milo, jangan berbelit-belit."

"Mephisto tidak mati. Ia disegel." Lanjut Milo cepat. "Dan sekarang ia telah bangkit. Ada seseorang yang melepaskan segelnya. Dan kurasa dalam hitungan hari ia kan menemukan pulau ini untuk membantai para Holder. Hanya kalianlah keturunan para penyihir yang tersisa di dunia ini."

"Kau bercanda kan?" Arvis menggeleng, "Ini gila!"

Alvis terdiam membisu ditempatnya, "Apa kekuatan kalian..."

"Tidak Alvis, kami bahkan bukan tandingannya." Sela Milo lagi. "Meskipun makhluk seperti kami tak bisa mati, ia bisa saja menyegel kami dengan mudah, lalu mengambil kekuatan kami."

"Lalu, bagaimana kau bisa mengetahuinya kalau Mephisto telah bangkit?"

"Nirmala bisa merasakannya. Karena yang menyegel Mephisto dulu adalah para Druid. Kini satu-satunya Druid yang tersisa hanyalah Nirmala."

"Ini terlalu tiba-tiba. Tapi, aku yakin kalau Grisham yang telah membangkitkan Mephisto. Tak ada orang lain yang bisa melakukan hal seperti itu selain dirinya." Kata Arvis dengan yakin, "Lalu sekarang kita harus bagaimana untuk mengalahkannya?"

Milo beralih menatap ke arah Carina, "Pertama-tama kita harus mengembalikan ingatan Carina dulu, aku yakin kebangkitan Mephisto ada hubungannya dengan kekuatan Carina yang sangat diincar oleh Grisham."

***

Kepanikan langsung terjadi ketika semua Holder yang ada di pulau mendengar kabar kematian dua dari lima pemimpin Holder tertinggi di seluruh dunia. Master Will langsung mengadakan pertemuan darurat bersama para petinggi Holder dan juga Twenty Elites. Posisi kosong dua pemimpin harus segera kembali diisi demi keseimbangan kekuatan untuk memimpin para Holder. Dan kandidat terkuat untuk mengisi posisi Master saat ini hanya ada dua yaitu Alvis dan Arvis. Kekuatan mereka berdualah yang mendekati dan hampir setara dengan para Master saat ini.Sebenarnya ada satu kandidat lagi yang memungkinkan, yaitu Carina. Tapi untuk saat ini posisi tersebut tak diserahkan padanya mengingat kondisinya saat ini.

"Mereka masih terlalu muda, Sir." Bantah Master Roodie pada Master Will yang menunjuk kedua bersaudara itu menggantikan posisi kosong para Master ketika rapat. "Belum lagi yang satunya tidak bisa dipercaya, bahkan dua tahun yang lalu ia menyerang pulau ini!"

"Kau lupa? Arvis menyusup ke organisasi itu demi kepentingan kita! Apa yang kau bicarakan! Selain mereka siapa lagi yang pantas menyandang jabatan ini?!" balas Master Anna kesal.

"Hey manusia!" sela sebuah suara yang tak lain adalah Milo. Milo melompat ke depan tepat di hadapan Master Roodie.

"A-apa-apaan kau! Dasar tak sopan!"

"Roodie! Jaga bicaramu pada roh suci! Jangan biarkan nyawamu melayang karena mulutmu!" tegur Master Will.

"Biar kuberi tahu sesuatu." Milo menatapnya tajam. "Alvis dan Arvis jauh lebih kuat darimu. Aku bisa merasakan kekuatan kalian semua yang ada di ruangan ini. Bahkan kalian bukanlah apa-apa jika dibandingkan kekuatan Carina yang belum bangkit sepenuhnya! Kalian itu lemah! Jadi, tutup mulut kalian dan biarkan mereka berdua mengikuti ujian kenaikan level Master seperti seharusnya!"

"Maafkan kami Milo sang roh suci Griffin. Kami akan melakukannya sesuai permintaan anda." Jawab Master Will tegas.

Setelah rapat selesai Alvis dan Arvis bersiap melakukan ritual pemanggilan roh dan membuat kontrak dengan roh yang mereka panggil di hadapan para Master dan petinggi lainnya.

"Tunggu, aku tak perlu melakukannya." Sela Arvis saat ritual akan dimulai.

"Apa maksudmu?" Master Will bertanya heran.

"Ia sudah punya, untuk apa lagi melakukannya?" gumam Milo malas.

Arvis tersenyum miring mendengar perkataan Milo, selama ini ia memasng sudah mengikat kontrak dengan roh. Namun ia tak pernah menunjukkannya pada siapa pun, dan hanya Milo yang mampu mengetahuinya dari awal.

"Banshee, keluarlah." Ucap Arvis kemudian.

Sesosok roh wanita berambut panjang dan juga bersayap indah tiba-tiba saja keluar dan melayang di sekitar Arvis. "Yeay! Akhirnya kau memanggilku, Arvis!" teriak sosok itu lalu terbang memeluk Arvis dari belakang.

"Pe-peri? Kau memiiki roh yang tidak biasa rupanya. Mengagumkan!" seru Master Anne takjub.

"Banshee, lama tak bertemu." Sapa Milo dalam wujud kucingnya.

"Ah! Milo!" teriak Banshee lalu terbang mengitari Milo. "Bagaimana keadaan Hugo? Aku ingin bertemu dengannya!"

"Setelah berates-ratus tahun tak bertemu denganku kau malah menanyakan Hugo, dasar sinting!" umpat Milo kesal.

"Habisnya... Aku tak menyukaimu, kau itu Griffin jelek yang menyebalkan! Sangat berbeda dengan Hugo yang begitu luar biasa!"

"Apa kau bilang?!" Milo semakin emosi membuat semua orang terkikik geli mendengar perdebatan dua makhluk itu.

"Oke, cukup. Kembalilah Banshee." Ucap Arvis yang membuat Banshee menuruti perkataannya dan menghilang dalam sekejab. Arvis tersenyum miring pada kembarannya berniat mengejek dan menyombongkan dirinya.

"Kau!" Alvis melotot dan berdecih kesal menganggapinya.

Master Will tersenyum bangga menatap Arvis lalu beralih menatap Alvis, "Baiklah, kalau begitu Arvis tak perlu melakukannya lagi, dan Alvis lanjutkan ritualmu."

"Baik, aku akan mulai." Ucapnya lalu berkonsentrasi melafalkan mantra demi mantra untuk memanggil roh yang sesuai dengan kekuatan dan kepribadiannya.

Puff!

Sesosok roh laki-laki berambut putih tiba-tiba muncul. Ia adalah roh rubah berekor Sembilan. Rambutnya putih, kulitnya putih pucat, manik mata rubah berwarna merah darah, dan juga kedua telinga dan sembilan ekor yang warnanya senada dengan rambutnya membuat siapa saja takjub akan sosok indahnya itu.Seringaian yang menghiasi wajahnya membuat sosok itu terkesan tak tersentuh dan begitu kuat. Matanya kini menatap tajam pada Alvis yang telah memanggilnya.

"Buatlah kontrak denganku." Ucap Alvis tanpa basa-basi dan menatapnya lurus-lurus tanpa berkedip, seakan menantang sosok di hadapannya.

"Dasar manusia rendahan. Berani-beraninya kau memanggilku!" itulah kata-kata pertama yang keluar dari mulut sosok itu.

Alvis tetap menatapnya lurus-lurus, tak terpengaruh akan kata-katanya.

"I-itu salah satu roh suci terkuat selain empat roh penjaga peti Curmudgeon!" gumam Master Roodie takjub.

"Aku butuh kekuatanmu. Buatlah kontrak denganku." Ulang Alvis sekali lagi.

Melihat sorot mata Alvis sosok itu terdiam. Tak ada rasa takut sedikit pun dalam sorot matanya.

"Kau sangat menarik." Ucap sosok itu lagi, "Baiklah, ayo buat kontrak." Katanya setuju.

Alvis tersenyum lega mendengar jawaban angkuh dari sosok di hadapannya, "Siapa namamu? Aku butuh namamu untuk membuat kontrak."

"Ia tak punya nama." Sahut Milo tiba-tiba, "Kami hanya memanggilnya rubah."

"Ck! Diam kau singa jelek! Jangan ikut campur!" umpat rubah itu marah.

Milo hanya menatapnya datar, tak menunjukkan tanda-tanda kemarahan. "Tapi kau memang tak punya nama."

Alvis menatap rubah itu sambil berpikir, "Apa kau tak keberatan jika aku memberimu nama?"

Rubah itu terlihat terkejut untuk sesaat, tapi kemudian tersenyum. "Baiklah, beri aku nama!"

"Shiro. Shiro adalah nama yang cocok untukmu. Putih, bersih, dan polos adalah arti dari nama ini. Aku mengambilnya dari bahasa Jepang."

"Kau pandai memilih nama. Aku menyukainya." Ucap Shiro dengan senyum lebarnya. Sosok yang tadinya sangat angkuh kini berubah menjadi sesosok yang polos dan lucu saat ia sangat menyukai nama yang diberikan untuknya oleh Alvis.

Setelah kontrak selesai dibuat para Master dan tetua bertepuk tangan dan memberi selamat kepada Alvis dan Arvis yang kini telah diberi gelar sebagai Master. Penobatan jabatan mereka akan segera di resmikan beberapa hari lagi. Dan juga... setelah itu Milo sudah memutuskan akan mengembalikan ingatan Carina bersama Hugo, Leeva dan Nirmala. Serta membuka segel ditubuh Carina agar kekuatannya kembali lagi.

***

28 Juli 2019

Continue Reading

You'll Also Like

16.9K 3.6K 31
Blurb: Florence dan Axel terpaksa masuk ke sekolah asrama karena kesalahan yang mereka lakukan, sehingga membuat orang tua mereka marah besar. Saat p...
13.1K 1.7K 48
Sebuah keinginan lahir, menyapa dan menyelimuti benak maupun hati. Dapatkah seorang gadis mempertahankan keinginan untuk mengasingkan diri? Atau just...
110K 14K 54
[Fantasy & (Teen/High School) Romance] Latar : Jepang ••• Dunia sihir itu ada. Begitulah menurut pendapat Yuuki. Meski bullyan sudah seperti sarapann...
101K 21.9K 46
[Epic Fantasy] Tanah telah rusak beratus-ratus tahun lalu. Manusia telah punah karena terjadinya perang antara umat manusia, makhluk supernatural, ma...