ARIENTA(New Story)

Av ArniNazira683

563 6 0

Tata mengamati wajah Aldo yang kelewat tampan. Tata terus saja mengamati wajah Aldo sampai dia sendiri lupa a... Mer

INFO PENTING

TIGA PULUH LIMA

24 3 0
Av ArniNazira683

Aldo sebenarnya geli dengan tingkah Tata yang menurutnya lucu. Kini keduanya tengah berada di dalam mobil milik Aldo. Tata memasang wajah cemberut dan Aldo dengan tampang datarnya hanya memerhatikan wajah tunangannya itu. Aldo memberhentikan mobilnya di depan kedai es krim kesukaan Tata.

"Turun yuk" ajak Aldo yang tidak digubris sama sekali oleh Tata

"Kenapa?" tanyanya lagi karena Tata hanya diam di tempat

"Nggak mau es krim?"

Tata hanya diam dengan wajah cemberutnya

"Yaudah. Langsung pulang aja" Aldo hendak menjalankan mobil lagi namun terhenti karena tangannya dicekal oleh tangan Tata

"Jangan. Aku mau es krim" ucapnya dengan nada ketus dan itu membuat Aldo gemas sendiri tapi bukan Aldo namanya kalau tidak bisa menutupinya dengan wajah datar

"Kenapa ngambek?"tanya Aldo untuk kesekian kalinya

"Aku ngambek juga gara-gara kamu"jawabnya setelah itu menggembungkan kedua pipinya

Aldo menaikkan sebelah alisnya. Pasalnya tadi Tata masih baik-baik saja tetapi setelah mengantar Ziko ke rumahnya Tata jadi uring-uringan nggak jelas. Tata jadi diam sepanjang perjalanan dan terus memasang wajah cemberut

"Kenapa?"

"Huhhhh. Kenapa sih tadi pake nganterin tuh monyet. Kenapa tadi nggak diturunin di tengah jalan aja? Atau nggak ya diseret aja dari dalem mobil terus dibuang ke hutan biar dimakan macan sekalian" jawab Tata yang malah membuat Aldo terkekeh

"Kenapa ketawa?" tanya Tata pada Aldo dengan nada ketus

"Emang kamu nggak kasihan sama Ziko?"

"Enggak tuh. Ngapain kasihan sama tuh monyet"

"Sekarang aku harus gimana?" tanya Aldo datar to the point

"Ya_ya nggak tau" ucapnya bingung mencari alasan. Memang Tata pasti selalu dibuat bingung menjawab pertanyaan si manusia batu satu ini

"Yaudah"

"Yaudah gimana?" tanyanya pada Aldo yang kini diam

"Nggak tau"

Tata sekarang bingung sendiri tentang topik pembicaraan mereka.

"Kok nggak tau?" tanya Tata lagi

"Kan tadi kamu bilang nggak tau"

"Nggak tau gimana sih? Udah ah aku mau pulang aja" jawab Tata kesal

Aldo kembali terkekeh

"Jangan ngambek" Aldo mencubit pipi Tata membuat Tata menoleh ke arahnya

"Ntar cantiknya nggak kelihatan" lanjutnya dan berhasil membuat Tata merona

°°°

"Ekhemm" Tata berdehem mencoba mencairkan suasana yang tegang. Bagaimana tidak? Mereka sekarang tengah berada dalam satu meja di kafe. Tata berada di samping Aldo yang dari awal sudah menggenggam erat tangan Tata, sedangkan di hadapan mereka ada Rangga yang menatap Aldo dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Aldo pun begitu, terus menghujani Rangga dengan tatapan dinginnya.

"Begini, kalian pasti udah tau tujuan gue ngajak kalian kesini. Seperti ya_"

"To the point" sela Aldo dengan tampang datarnya.

"Oh oke, sebagai sesama cowok lo pasti ngerti kan Do gimana kalau lo ada di posisi gue. Cowok nggak mungkin ngemis-ngemis cinta ke cewek yang jelas-jelas nolak sicowok walaupun dia sendiri cinta mati sama sicewek. Kecuali sicowok nggak ada harga dirinya" Rangga melirik ke arah Tata yang saat ini menunduk.

"Apalagi kalau kebahagiaan sicewek bukan ada pada diri cowok itu sendiri. Gue juga gitu. Gue nggak bakalan maksa Tata buat kembali lagi ke gue. Gue bakalan ngelepas Tata buat lo. Ya walaupun gue sendiri masih sayang banget sama Tata" Tata masih setia menunduk. Sebelah tangannya masih digenggam oleh Aldo.

Rangga menghembuskan nafas pelan memberi jeda

"Gue juga nggak tau gimana perasaan gue selanjutnya. Yang pasti untuk saat ini perasaan gue masih sama. Lo tau kan nggak semudah itu buat ngehilangin perasaan cinta ke seseorang. Apalagi seseorang itu udah memberi kesan yang cukup dalam di hidup gue. Satu yang pasti, gue titip cewek yang paling gue sayang ke lo Do. Gue percayakan dia ke lo" Rangga menatap intens Tata yang masih menunduk.

"Tolong jaga dia, jangan sampai bikin dia sedih apalagi nangis. Jangan lakuin hal bodoh sama seperti apa yang gue lakuin ke dia dulu. Kalau sampai lo nyakitin dia, gue bakalan rebut dia dari lo" Rangga tersenyum miris.

Aldo mengencangkan genggaman tangannya pada Tata "Tanpa lo bilang pun gue bakal menjaga tunangan gue" ujar Aldo datar.

Rangga tersenyum kemudian melihat jam tangan mahal yang melingkar di tangan kirinya.

"20 menit lagi gue balik ke Yogyakarta" ucapnya berhasil membuat Tata yang sedari tadi menunduk langsung mengangkat kepala.

"Lo mau pulang ke Yogyakarta lagi?" tanya Tata dengan suara pelan.

"Iya Ta. Disini baik-baik ya. Kalau kangen, kesana aja" ucapnya disertai dengan kekehan. Aldo langsung menatapnya horor. Rangga yang menyadarinya langsung berkata "Santai bro, bercanda gue"

Aldo diam, begitupun Tata

"Sekali lagi gue nitip Tata ya. Jaga dia dengan baik. Kalau sampai lo kecewain dia, gue bakalan rebut dia dari lo" ucap Rangga kemudian menepuk pundak Aldo.

"Lo tenang aja. Gue bakalan jaga dia" ucap Aldo tenang tanpa melepas genggaman tangannya pada Tata.

Tata hanya menatap Rangga sendu. Rangga menatap jam tangannya lagi.

"Sepertinya gue harus balik" Rangga berdiri. Begitupun Tata dan Aldo. Tangan Aldo tetap tidak lepas dari tangan Tata.

Rangga menatap Aldo dengan tatapan ragu-ragu

"Do. Gue boleh izin meluk Tata untuk terakhir kalinya?" tanya Rangga penuh harap "Anggap aja ini pelukan perpisahan" lanjutnya.

Aldo menatap Tata yang sedari tadi menunduk kemudian dia menatap Rangga dan akhirnya mengangguk.

Tanpa aba-aba Rangga langsung menubruk tubuh Tata. Tata hanya diam dengan sebelah tangannya digenggam tangan Aldo. Aldo menatap keduanya datar.

"Ekhmm" deheman Aldo membuat Rangga melepaskan pelukannya.

Aldo langsung menarik Tata mendekat ke sampingnya.

"Terima kasih dan sepertinya gue harus cepet pulang. Gue balik ya Ta. Dan bro, gue titip Tata" setelah itu Rangga benar-benar pergi dari sana.

Setelah Rangga tak terlihat lagi dari jangkauan penglihatan mereka berdua, Tata mendongak menatap Aldo yang kini juga sedang menatapnya.

"Aldo?" ucap Tata pelan

Aldo yang mengerti hanya tersenyum tipis dan memeluk Tata dari samping.

"Tenang sayang. Semua akan baik-baik aja" ucapnya lembut sembari mencium puncak kepala Tata.

"Aku nggak jahat kan Do?" tanya Tata sendu

Aldo hanya menggeleng

"Tapi aku ngerasa jadi orang yang jahat" ucapnya lagi

Aldo menatap dalam mata Tata

"Do'akan aja semoga dia dapat wanita yang baik" Aldo mengusap lembut pipi Tata

Tata hanya mengangguk.

"Udah malem. Ayo pulang" ajak Tata dan kemudian diangguki Aldo.

°°°

"Loh kok kesini?" tanya Tata bingung karena bukannya pulang, Aldo malah membawanya ke taman.

Aldo hanya diam dan menggandeng tangan Tata, membimbingnya untuk duduk di kursi panjang dekat air mancur dan pohon yang dihiasi lampu warna-warni.

"Aldo?" tanya Tata meminta penjelasan karena sedari tadi Aldo hanya diam.

Mereka duduk berhadapan. Mereka terlihat begitu serasi karena Aldo yang memakai kaos lengan panjang warna merah maroon dan celana jeans hitam juga jam tangan hitam yang melingkar di tangan kirinya sedangkan Tata memakai dres simple sebatas lutut dengan lengan sebatas siku yang juga berwarna merah maroon ditambah jam tangan hitam kecil di tangan kirinya. Padahal mereka nggak ada janjian pakai baju yang serasi.

Aldo hanya diam dengan tampang datarnya dan terus menatap Tata intens.

"Aldo. Jangan tatap aku kayak gitu terus. Aku malu" ucap Tata salah tingkah.

Aldo hanya terkekeh

"Ish ayo pulang, besok sekolah" protes Tata kepada Aldo.

"Bentar. Aku mau lihat wajah kamu dulu" ucap Aldo datar

"Sampai kapan?" tanya Tata kesal

Aldo hanya diam

"Ish. Kalau kamu diem terus aku jadi bosen,Aldo" rengek Tata

"Ta, aku mau tanya" Aldo kini menggenggam tangan Tata. Tata hanya diam menanti kelanjutan dari pertanyaan Aldo.

"Apa kamu udah jatuh cinta sama aku?" tanya Aldo yang seketika membuat Tata menjadi gugup.

Tata diam tak menjawab

"Jujur, aku ngerasa kalau aku udah mulai nyaman sama kamu. Aku nggak tau ini perasaan cinta atau bukan, tapi aku ngerasa kalau kamu udah jadi bagian penting dalam hidup aku" detak jantung Tata seolah melompat-lompat begitu mendengar kata-kata dari mulut Aldo barusan.

"Emmm_aku nggak tau perasaan apa yang aku miliki buat kamu. Tapi aku selalu dag dig dug ser gitu kalau kamu giniin. Seperti yang pernah aku bilang. Kamu udah punya bagian tersendiri di hati aku.  Aldo, jangan sering giniin aku. Karena itu nggak baik buat jantung aku" ucap Tata dengan wajah gugup. Aldo benar-benar ingin tertawa. Tunangannya ini benar-benar menggemaskan.

🍏🍏🍏
TBC
Jangan lupa berikan vote💕😹

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

54.5M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
4.4M 262K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...