LOST | Kim Taehyung

Par cinkela

80.2K 7.8K 4.3K

[Completed] [New version] Kehilangan merupakan awal mula dari kisah ini berjalan, semuanya seperti ditakdirka... Plus

Prologue : Sea
Broken
First meet
Pain(t)
Her
Happy or not
Purple note
Unbearable
Someone
At the same time
Another memory
Surprised
Regret
That man
Something in between
Him
Upset
Interrelated
Someone special
Out of control
Convince feelings
Our memories
i + u = us
Utopia
Caliginosity
Stellar
Circle chains
Come home
Something unexpected
Unreal
Untrue
Unoccupied feel
Unfortunate
Unpredictable
Unknown
Unbelieved
Undesirable
Unsettled
Unchanged
Remember
Min Joo letter
Taehyung side : regret
Taehyung side : hidden
Taehyung side : unseen
Taehyung side : difficult
Burst into tears

Something in between pt.2

1.8K 141 107
Par cinkela

Seulrin's diary
22 Mei 2017
Keanehan serta kejanggalan datang berurutan tanpa jeda.

Seulrin melangkah cepat menuju gedung kampus dengan was-was, memutar tubuh berkali-kali, takut jika lelaki bernama Wonwoo mengintainya.

Earphone yang tertanam di dalam telinga dengan dentuman musik menggila tidak membuat degup jantungnya normal.

Gadis itu tersentak saat lantunan musik itu berubah menjadi nada dering panggilan, sontak melihat ponsel dalam genggaman menampilkan nama seorang yang mengomel sejak kemarin hingga pagi ini.

Seulrin meraup napas dan mengeluarkannya pelan sambil mengusap malas layar ponsel, "kenapa lagi, Taehyung?" tanyanya menahan geram.

"Apa? kenapa lagi? aku akan bertanya terus 24×24 jam Seulrin!" suara decakan lelaki alis tebal itu terdengar dari seberang.

"Astaga, kau membuatku gila," Seulrin mengusap wajah dongkol, lelaki ini benar-benar serius ingin memantaunya tiap jam?

"Gila adalah nama tengahku Seul, sudah sampai? ada seseorang yang mencurigakan? apa kau sudah fit? tolong beri aku laporan tiap jam." Rengek Taehyung di seberang.

Deretan pertanyaan menghujani sepasang kuping Seulrin, ingin rasanya mematikan sambungan panggilan, namun Seulrin malah tersenyum.

"Kau benar-benar serius?" cibir Seulrin saat mengingat lelaki itu membuat janji sebelum berangkat untuk agenda kuliah dengan cara yang tak biasa ternyata terbukti.

"Astaga! selama aku berada di Busan beberapa hari, inilah cara komunikasi kita tanpa bertemu, Seul."

"Ta-" Seulrin mengulum bibir menahan sebal saat ucapannya terputus.

"Tidak ada penolakan, laporan." Interupsi Taehyung di seberang menjadikan Seulrin bak tahanan bebas dalam masa uji coba.

Seulrin menyentuh pelipis, tertunduk. "Aku sudah di depan pagar, tidak ada yang mencurigakan, dan aku sudah fit," gumam Seulrin malas sambil terus berjalan menuju gerbang Oracle Seoul University.

"Okay! laporan di terima!" riang Taehyung. "Kau pasti melihat waktu dan menungguku untuk menelepon, kan?"

"Tidak," sanggah Seulrin cepat.

Taehyung terkekeh, "kata tidak sama dengan iya bagiku, sampai jumpa satu jam lagi!"

Panggilan terputus saat Taehyung berteriak girang, sedang Seulrin menatap ponselnya kesal, ingin rasanya mengunyah ponsel dalam genggaman.

"SEUL!!" teriak Noa dan Hera yang berlari dari arah berlawanan, menghambur memeluk Seulrin erat di depan gerbang kampus.

Seulrin sedikit terhuyung, ia tertawa membalas pelukan dua sahabatnya erat.

"Aku sangat terkejut mendengar kabar tentang ayahmu, aku turut berduka cita Seul," ujar Noa prihatin mengeratkan pelukan.

"Ayahmu pasti bahagia, kau selalu mendoakannya bukan?" sambung Hera lembut.

Seulrin mengangguk menepuk punggung dua sahabatnya pelan, ia sudah tidak bisa menangis. Mulai hari ini dan seterusnya ia akan menjadi Seulrin yang baru, gadis yang berusaha menjadi tegar dan kuat.

Mereka melonggarkan pelukan satu sama lain, Noa membesarkan mata saat teringat sesuatu.

"Taehyung menjagamu dengan baik?" tanya Noa dengan polosnya dengan respon Hera tertawa terbahak-bahak yang jelas hanya pengalihan agar Seulrin tak dengar.

Seulrin mendengarnya sangat jelas, seketika mengernyit, menyipitkan mata sambil melipat kedua tangannya di depan dada menatap mereka bergantian.

"Kalian di balik semua ini?"

Hera dan Noa mengibaskan kedua tangannya di udara, menatap satu sama lain untuk siapa yang akan menjawab.

"Aku?"

Suara Jungkook datang dari belakang mengacak surai kelam Seulrin, lalu tersenyum.

Seulrin mendengus merapikan surainya sambil mendelik.

Hera hendak pergi namun Noa menahan tangannya, "belum berbaikan?" tanya Seulrin masih sibuk dengan rambut menatap bingung, sahabatnya ini seperti anak kelinci dan kucing yang bermusuhan.

Jungkook mengangguk, "sudah, iyakan Hera?"

Jungkook menaikkan alis ke arah Hera, sedang Hera mendengus. Seulrin tersenyum gemas melihat tingkah laku mereka yang tidak- tidak tapi mau juga.

"Bagaimana kabarmu? aku turut bersedih akan hal itu, jika kau ingin pergi ke sana, jangan lupa membawaku," ujar Jungkook dengan suara rendah.

Seulrin mengangguk merentangkan kedua tangan, "lihat? aku baik-baik saja, pasti aku akan mengabari."

Noa dan Hera yang berada di balik punggung lelaki itu sibuk menunjuk punggung lebarnya, menggerakkan bibir mengatakan bahwa lelaki gigi kelinci inilah yang memberi tahu kepada Taehyung.

Seulrin menangkap sinyal sahabatnya. Langsung memukul lengan kanan Jungkook, sedang lelaki itu kebingungan.

"Kau memberi tahu Taehyung, kan?"

Jungkook mengangguk, "lagi pula, kenapa kau memblokir nomornya, dan menghasut gadis di belakangku agar tidak memberi tahu apapun tentangmu?"

Jungkook mengerutkan dahi, menyimpan kedua tangannya di dalam saku. Melayangkan pandang ke beberapa pohon sakura yang berjejer di bahu jalan menuju gedung utama.

Apakah Jungkook harus memberi tahu yang sebenarnya? bahwa Taehyung hampir gila saat itu?

Jungkook benar-benar tak habis pikir, Taehyung bolak-balik kerumah Seulrin setiap beberapa jam sekali, terus menatap layar ponsel, hingga meminum kopi agar tetap terjaga padahal ia sangat membenci kopi.

Jungkook membuang napasnya lemah. "Aku memberitahunya, karena kau tidak mengerti seperti apa hyung-nim, jika sudah hilang akal."

Seulrin tertegun, maksud dari Jungkook apa?

-----()-----

Seulrin sejak tadi melamun di balik meja kasir, dengan sebuah lap di tangan. Tak bergerak sesentipun.

Otaknya sudah panas memikirkan kenapa? apa? dan bagaimana? jangankan ujung, pangkalnya saja Seulrin tidak mengetahui apa maksud omongan Jungkook tadi pagi.

Ia mendecak, menggeleng menghempaskan lap tangan di atas meja, seingatnya tidak ada yang aneh dengan Taehyung, sejak di bandara, rumah sakit, menemani ke penyimpanan abu hingga mengantar Seulrin ke rumahnya kembali, sunbae di kampusnya itu tak terlihat aneh. Ia hanya berjanji akan menemani Seulrin dan itu memang terbukti.

Hanya saja, dia sedikit berbeda, entahlah. Seulrin semakin bingung.

Seorang pelanggan wanita meletakkan belanjaannya di atas meja, membuat seulrin sontak menggeleng menghilangkan segala macam pikiran di otak, meletakkan lap di bawah. Ia harus kembali fokus.

Seulrin mengucapkan halo dan menanyakan adakah tambahan lainnya. Pelanggan wanita itu menggeleng.

Wanita berambut blonde seleher mengenakan tartan biru muda tebal yang kebesaran lengkap dengan masker wajah dan kacamata hitam tampak begitu misterius.

Seulrin merasakan wanita itu menatapnya terus di balik kacamata hingga semua belanjaannya selesai di pindai, Seulrin menyerahkan seluruh belanjaannya dan wanita itu mengangguk. Tak lupa Seulrin mengucapkan terima kasih.

Wanita itu melangkah. Namun saat tubuhnya sudah tepat di ambang pintu, tiba-tiba ia melangkah mundur, mengeluarkan sebuah minuman yoghurt anggur lalu meletakkannya di meja kasir.

"Untukmu," ujarnya langsung berjalan dan menghilang di balik pintu membuat Seulrin terperangah.

Beberapa detik Seulrin terdiam di tempat, mencerna suara yang begitu lekat di ingatan, ia tidak mungkin salah. Suara itu jelas adalah miliknya.

Seulrin sontak berlari berhamburan dengan langkah besar, matanya menangkap sosok wanita itu.

Namun, ia terlambat. Gadis itu lebih dulu masuk ke dalam mobil berjarak lima ruko dari toko tempat bekerja Seulrin.

"AERIN, EONNIE!" Teriak Seulrin terus berlari mencoba membuat agar mobil itu tidak menancap gas.

"EONNIE!" teriak Seulrin keras yang jelas sia-sia, mobil itu sudah berjalan menjauh.

Seulrin terduduk lemas, napasnya tersenggal, tidak mungkin. Itu tidak mungkin kakaknya bukan? ia melihat dengan mata kepalanya sendiri saat mulut kakaknya mengeluarkan buih, seluruh tubuhnya pucat dan menjadi dingin.

Gadis itu menjambak rambutnya kasar lalu menertawakan dirinya yang hampir tidak waras.

-----()-----

Seulrin berjalan dengan langkah pelan dengan pikiran runyam, ia memilih pulang lebih awal dan meminta penjaga lain menggantikan shift malamnya.

Tiap langkah menuju rumah ia tak berhenti berpikir, mungkinkah itu hanya sebuah kebetulan? mungkinkah ada seseorang dengan suara dan perawakannya sangat mirip?

"Bisa saja, iya bisa saja," monolognya mengeratkan tas selempang di bahu. "Tapi, bagaimana ia tahu bahwa aku menyukai yoghurt?" mengangkat ke depan wajah minuman yang sejak tadi di dalam genggaman.

Seulrin semakin berpikir keras. Namun kemungkinann itu seketika terpatahkan mengingat bahwa minuman yoghurt sedang tren bulan ini.

"Benar, orang yang sudah tiada tidak mungkin bangkit kembali, seperti film The Medallion." Kekehnya berusaha menghibur diri sendiri kendati pikiran tengah semrawut.

Gadis itu terus melangkah, menggelengkan kepalanya sesekali. Nyeri di kepalanya belum reda, padahal telah menelan obat pereda nyeri.

Dari seberang jalan terlihat seseorang yang terus memantau Seulrin dari jauh, terus mengikuti langkah hingga gadis itu berada di ambang pintu rumahnya.

Ia menurunkan masker sambil meringis akibat luka di beberapa bagian wajah. Bersembunyi di antara dinding rumah lain, saat gadis itu menghilang di balik pintu, ia pun melangkah pergi.

-----()-----

ANNYEONG!!!!☀️☀️

Icin really really really miss u all!😭

AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA ICIN UPDATE!🐥

Oracle Seoul University hanya fiktif yah guys hehehe biar antimainstream~

bagaimana? greget tydack?😟 aku harap kalian mau kasih aku masukan dan saran huhu, dan bener-bener ini cerita belum masuk ke tengah sama sekali hoho, so sing sabar yo😂😂

oo uwo oo uwo uwo oo uwo VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA....(idol lirik gagal)🙊🙊

Cinkela🐯
23 September 2018

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

397K 29K 39
Warning!! Area ff YiZhan Btw, anti org ke - 3 wkwk Wang yibo, mafia kejam yg harus menikah dengan pilihan adiknya haoxuan, namun siapa sangka, wang y...
10.4K 1.1K 21
Jin harus menikah dengan keluarga Jeon agar mereka bisa menyelamatkan bisnis keluarganya dari kebangkrutan. Yang tidak di duga Jin adalah Jungkook te...
34.9K 3.7K 27
Tentang sebuah kisah manis bercampur pahit, dua orang sahabat kecil yang menikmati masa mudanya. Kim Taehyung seorang laki-laki remaja yang dititipka...
208K 26K 70
[Dibukukan || tidak tersedia di toko buku] [Vacuous Series 01] ⚠️[Chapter cerita tidak lengkap] Kesalahan apa yang telah ia buat di masa lalu? Atau...