Aisyah sudah di bandara sejak satu jam yang lalu. Bukan karena dia mau cepet² pergi dari Indonesia tp dia tidak mau ketinggalan pesawat
Aisyah memainkan handphone nya yg tidak berhenti bergetar. Segala macam ucapan di terimanya. Dia hanya tersenyum simpul
"Ais udah siap?"
Aisyah mengangguk
"iya Tan" jawab Aisyah menatap Tantenya
Tante Dira (tantenya Aisyah) sengaja datang untuk mengatarkannya ke London. Alasannya karena mama Aisyah tidak disini
"teman²mu kesini kan Syah?"
Aisyah menggeleng
"mungkin. Aisyah ga tau Tan"
Tante Dira mengangguk
"tante tinggal dulu ya, mau beliin kamu sarapan. Kamu belum sarapan kan?"
Aisyah mengangguk
Tante Dira akhirnya pergi, tak berselang lama teman² Aisyah datang. Teman² sekelasnya
"Aisyah!!!" teman² perempuannya memeluk Aisyah
"take care ya disana Syah" ucap salah satu temannya
Aisyah mengangguk
Vanesa mendekat, memeluk Aisyah erat sangat erat
"gue bakal kangen bawel lo Syah" ucap Vanesa dalam pelukannya
Aisyah mengangguk
"me too Van. Jaga diri kamu disini ya. Jangan bandel²" Aisyah melepas pelukannya
"yee lo yang bandel bego" Vanesa menoyor kelapa Aisyah
"ish, nyebelin lo" Aisyah mengusap kepalanya
"I'm going to miss you a lot" Vanesa memeluk Aisyah sekali lagi
"and also do I" Aisyah membalas pelukan Vanesa
Kini giliran Azka yang mendekat dan memeluk Aisyah singkat
"hati² lo disana. Jangan kelayapan mulu"
"iya iya" ucap Aisyah sambil memutar bola matanya kesal
"pulang bawain gue bule Inggris ya Syah" celetuk Azka membuat teman²nya tertawa
"hahaha gampang. Nanti gue paketin khusus buat lo" Aisyah terkekeh
Zacky tersenyum simpul melihat kebahagiaan Aisyah
Aisyah menatap Zacky lalu tersenyum
"hati² disana ya Syah" Zacky memeluk Aisyah
"iya kak. Kakak juga hati² disini" Aisyah membalas pelukan Zacky
"kalau ada apa² telfon gue. Gue pasti langsung kesana" Zacky melepas pelukannya
Aisyah terkekeh sambil menggeleng pelan
"ga bercanda tau" Zacky memanyunkan bibirnya
"haha oke kapten" Aisyah hormat ke Zacky membuat Zacky terkekeh pelan
"hati² disana Syah" suara dingin itu menembus telinga Aisyah, membuatnya menoleh ke sumber suara
"iya Yor. Makasih" Aisyah tersenyum ke Yori
Yori mengangguk
Greep
Aisyah memeluk Yori
"Aku pasti akan kangen kamu Yor"
Yori mengangguk
"me too" Yori melepas pelukan Aisyah tanpa membalasnya. Tatapannya begitu dingin dan ogah ogahan
Aisyah tersenyum
Kini giliran Ari, dia menatap Aisyah datar. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana
"cepet pulang" hanya dua kata itu yang terucap
Aisyah mengangguk
"doain biar gue cepet kelar" ucap Aisyah
Ari mengangguk lalu membalik badannya
"gitu doang?" ucap Azka tak percaya
Ari menatap Azka sambil menaikkan alisnya
"setelah pernyataan cinta lo kemarin lo cuma bilang gitu doang" Azka menatap Ari tak percaya
Sementara Aisyah melotot ke arah Azka. Aisyah benar² malu sekarang. Bisa²nya Azka bicara seperti itu didepan teman²nya
"ga romantis banget lo Ri" ledek Vanesa
Ari mengacuhkannya lalu berdiri di samping Azka
Sementara temen²nya yg lain sibuk mengucapkan selamat tinggal ke Aisyah
"Syah ayo, 20 menit lagi kamu berangkat" ucap Tante Dira
Aisyah mengagguk lalu membalik badannya
"Syah?" panggil seseorang
Aisyah membalik badannya menghadap orang yg memanggilnya
Orang itu berjalan mendekat
"ada apa Ri?"
"for you" Ari mengeluarkan tangannya dari saku celana lalu meraih tangan Aisyah dan meletakkan kotak kecil berpita merah
"apa ini?"
"buka aja nanti di pesawat" tangannya kembali dimasukkan kesakunya
Aisyah mengangguk
"makasih"
Ari maju selangkah, sedikit menepis jarak antara dia dan Aisyah
Aisyah menatap Ari yg lebih tinggi darinya
"aku akan nungguin kamu Syah dan selalu kangen kamu. Cepet pulang" ucap Ari lalu menarik Aisyah kedalam pelukannya
Aisyah membalas pelukan Ari, kepalanya bersandar di dada Ari. Air matanya mulai jatuh
"hati² disana. Aku akan selalu menunggumu" Ari melepas pelukannya dan mengusap air mata Aisyah
Aisyah masih tersisak
"ga usah nangis. Jelek lo" ledek Ari
Aisyah memukul lengan Ari
"nyebelin" ucap Aisyah sesengukan
"udah ga usah nangis. Tuh udah mau berangkat pesawat lo. Nanti lo lari ngejar pasawat loh" Ari berusaha menghangatkan suasana
Aisyah mengangguk lalu mengusap sisa air matanya
"aku berangkat ya guys" Aisyah melihat teman²nya yg berada di belakang Ari
Teman²nya melambaikan tangan ke Aisyah
"aku pergi ya Ri" Aisyah menatap Ari
Ari mengangguk santai
Cup
Aisyah mengecup pipi Ari membuat Ari kaget dan terdiam beberapa saat. Sementara teman²nya bersorak ria
Ari menatap Aisyah sambil memegang pipinya. Aisyah tersenyum sambil menatap mata Ari
"thanks" ucap Ari lalu tersenyum malu
Aisyah mengangguk
"see you Ri" Aisyah berjalan menjauh bersama tantenya
"dasar anak muda" ledek tante Dira
"hehehe" Aisyah terkekeh lalu memeluk tantenya dari samping
"inget ya, sampai sana kamu langsung hubungi Kak Nanda. Biar Kak Nanda gak bingung nyariin kamu" Tante Dira mengingatkan
Kak Nanda itu anak Tante Dira yg lagi kuilah di London
Aisyah mengangguk
Skip
Aisyah membuka kotak kecil dari Ari
"kalung?" Aisyah mengambil kalung tersebut. Sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati
Aisyah tersenyum lalu memakai kalung tersebut dan mengambil secarik kertas
"I love you Syah. Love you more" Aisyah membacanya dalam hati lalu tersenyum
"Love you too Ri" gumam Aisyah dengan senyum yg mengembang
Di sudut kertas tersebut terdapat tulisan yg membuat Aisyah terkikik geli
"apa²an ini. Ari yg tampan hmm Haha so cute" Aisyah menggelengkan kepalanya
Skip
"halo Kak Nanda?"
"..."
"iya kak ini aku Aisyah. Kakak dimana?"
"..."
"oh, oke deh aku kedepan"
Aisyah menutup telfonnya lalu jalan keluar bandara
Saat dia memasukan handphone nya ke saku jaket tiba² ada lelaki yg menabraknya dari belakang
Glutuk
Handphone Aisyah jatuh karena lengannya tak sengaja ke senggol
"sorry" ucap lelaki itu lalu mengambil handphone Aisyah
"no problem" Aisyah tersenyum lalu mengambil handphone nya
Lelaki itu lalu pergi meninggalkan Aisyah
Aisyah menatap heran lelaki itu
"kayaknya lagi buru²" Aisyah lalu kembali berjalan mencari Kak Nanda
Aisyah celingingukan mencari keberadaan kak Nanda, dia menoleh ke segala penjuru
"Syah?" seseorang menepuk pundak Aisyah
"kak Nanda?!" pekik Aisyah lalu memeluk kak Nanda
"kemana aja sih? Pusing tau ga nyariin lo. Mana badan lo makin kecil gini" kak Nanda menyeloteh
"ih kak Nanda rese" Aisyah manyun
"haha udah yuk ke apartment kakak" Kak Nanda menarik salah satu koper Aisyah
Skip
Aisyah dan Kak Nanda baru saja keluar dari lift menuju apartment. Sementara Kak Nanda memasukan password apartmentnya Aisyah sibuk melihat sekeliling nya
412, itu nomor apartment kak Nanda
"ayo Syah masuk. Bawa kopernya" ucap kak Nanda sambil menyeret salah satu koper Aisyah
Aisyah mengekori kak Nanda lalu menutup pintu apartment nya
"tuh kamar lo disitu, itu kamar mandinya, dan samping kamar lo itu kamar gue. Gue ga selalu bisa pulang, lo tau lah tugas gue lagi banyak dan apartment ini cukup jauh dr tempat kuliah gue. Jadi gue ga bisa nemenin lo setiap saat"
Aisyah mengangguk
"udah sana rapiin baju lo. Gue mau keluar, ada janji sama temen gue"
Aisyah mengangguk lagi lalu melangkah menuju kamarnya
"oh ya Syah. Password apartmentnya nanti gue sms in. Bye" kak Nanda lalu menutup pintu
"bye kak. Hati²"
Aisyah membaringkan tubuhnya di ranjang
"ah, sungguh melelahkan" Aisyah lalu mulai membereskan pakaiannya
Skip
"ah kak Nanda nyebelin deh. Kulkas segede almari ga ada isinya" gerutu Aisyah sambil berjalan ke supermarket terdekat
Aisyah terus mengerutu tidak jelas sampai² dia menabrak punggung seseorang
"aduh!" keluh Aisyah memegang kepalanya
"hey, becarefull"
"cowok?! Mampus gue" batin Aisyah
"maaf eh I mean... sorry, I'm sorry" Aisyah menunduk
"orang Indonesia?"
Aisyah mengangguk. Lalu dia mendongak seakan baru menyadari sesuatu
"iya, lo eh maksudku kamu kan yg nabrak aku tadi dibandara" ucap Aisyah terkejut
"oh jadi elo, sorry ya tadi gue ga liat" lelaki itu nyengir kuda
"iya gak papa kok" Aisyah tersenyum
"manis" batin lelaki itu tersenyum ke Aisyah
"kuliah?" tanyanya
Aisyah mengangguk
"orang Indonesia juga?" tanya Aisyah
"menurut lo" lelaki itu mengangkat sebelah alisnya
Aisyah tersenyum malu
"bodoh banget lo Syah, udah jelas² dia bisa bahasa Indonesia pake ditanya" batin Aisyah meruntuki dirinya sendiri
"David" lelaki itu memperkenalkan diri
"Aisyah"
"Lo kuliah dimana?"
"UCL"
"setelah libur musim panas ya?"
Aisyah mengangguk
"wow, ternyata gue ketemu sama cewek jenius"
"eh apa sih. Enggak kok" Aisyah tersipu
"lo tinggal dimana?"
"itu di apartment seberang"
"apartment itu?" tunjuk David
Aisyah mengangguk
"gue juga disitu. Nomor berapa?"
"412"
David tersenyum simpul
"sepertinya kita akan jadi teman yg sangat baik" ucap David tersenyum