Fated to Love You

De YuniSaussay

307K 19.2K 843

(SUDAH TERBIT) Daviss terjangkit penyakit aneh, dia merasa lidahnya iritasi setiap kali tidak bertengkar deng... Mai multe

Pirang Albino Abran
Something Weird
5 Jurus Jitu
Let's Play! Truth or Dare?
Burning
Mission Impossible
What happen, Daviss?
Kemana Abran si congkak?
Get well soon, Abran!
The Secret Mission
Need to See U
On Fire
Lost Side
Good News "Naik Cetak"
vote cover
Kuis lagi
pengumuman kuis kemarin
Open Pre-Order Fated to Love You

Still...

11.1K 1.2K 26
De YuniSaussay

Dunia sudah redup ditelan kegelapan, ribuan jiwa mungkin sudah tenang diculik mimpi, namun pemuda satu ini sama sekali tak bisa memejamkan matanya untuk sekedar menenangkan pikiran yang sedang kalut. Ia merebahkan punggungnya di atas sprei beludru hijau zamrud kebanggaannya. Sial, sebuah umpatan kembali terlontar dari bibir kissable miliknya. Bayangan tadi siang, tidak, tepatnya rasa yang tadi siang ia cecap tak bisa ia lupakan sampai membuat tidurnya terganggu begini, padahal sudah hampir jam 11.00 malam, tapi matanya belum mau terpejam.

Chryssan tak marah, tak ada layangan tangan yang mendarat di pipinya, tapi Daviss tau kalau tatapan itu... kecewa padanya. Bah persetan dengan apa yang dirasakan si rambut singa itu, lagipula sejak kapan seorang Abran memikirkan perasaan orang lain?

Daviss memainkan gadgetnya kembali, membuka situs yang belum selesai ia baca. "Tiga cara ampuh taklukkan hati wanita"

Tch, orang bodoh mana yang membuat artikel seperti ini di blognya? Dan lebih bodoh lagi orang-orang yang masih mau membacanya dan lebih buruknya lagi mau melakukan tips dan trik yang tertulis pada artikel ini, yeah dan dirinya pun tergolong dalam orang bodoh itu.

Tips Pertama, Wanita adalah makhluk unik, mereka terkadang bisa menjadi sosok yang menyebalkan, manja, egois, namun satu hal yang perlu kalian tahu wahai para lelaki, para wanita memiliki hati selembut kapas serta rasa kasih sayang yang tidak ternilai dan tiada habisnya. Oleh karena itu jika kalian ingin memenangkan hati mereka, maka lakukan sesuatu yang dapat membuat mereka tersentuh. Tidak perlu dengan memberikan sesuatu yang mahal dan mewah, justru kejutan-kejutan kecil atau memberikan sesuatu yang mereka sukai jauh lebih ampuh untuk membuat mereka tersentuh pada kalian.

Daviss mengerutkan kening pucatnya hingga membentuk beberapa lipatan, "Sesuatu yang membuat wanita tersentuh? Ck, dia tidak suka bunga, tidak suka cokelat, tidak suka dibacakan puisi, tidak suka diberi boneka! Lalu aku harus memberikan apa?!"

Tik tok tik tok jarum panjang sudah berputar ke angka 3, artinya pemuda pirang itu sudah 15 menit menghabiskan waktunya untuk memikirkan Reina. "Shit, susah sekali menebak apa yang Chryssan suka! Apa aku harus mencuri buku hariannya dulu baru tau?"

Tunggu, sepertinya Daviss ingat sesuatu. Dia tersenyum, hadiah untuk gadis semaknya, yeah... sekarang dia sudah tau apa yang harus ia lakukan.

*

*

*

Reina mengepak barang-barangnya ke dalam tas usai Mata Kuliah Semantics and Pragmatics tadi. Tak ayal ia menggerutu sepanjang waktu mengingat betapa menggunungnya tugas-tugas yang diberikan oleh tiap profesor dan bertambah lagi tugasnya semenjak si pirang itu sakit.

"Miss Chryssan?" panggil Profesor Becca seraya menuju dirinya yang masih belum selesai dengan buku-bukunya.

"Yes, Prof?" sekejap gadis bersurai cokelat itu menoleh pada gurunya.

"Saya dengar partner ketua murid anda sedang sakit?"

"Daviss Abran? Ya, dia mengalami retak tulang pada kaki dan tangannya, jatuh dari tangga menara barat."

Mrs. Becca terlihat bersimpati, "Baiklah, saya bisa memaklumi ketidak hadirannya di dalam kelas, namun untuk syarat mengikuti ujian mata kuliah saya, Mr. Abran harus bisa mengejar ketertinggalannya."

"Errm... saya akan menyampaikannya nanti, Prof."

"Begini saja, bagaimana kalau anda mengajari Mr. Abran mengenai materi-materi yang diajarkan dikelas disetiap pertemuan, nanti laporan proses belajarnya bisa anda kirimkan pada saya, Miss Chryssan."

Reina membelalak tak percaya! God, kenapa hidupnya semakin sulit semenjak memutuskan untuk dekat dengan Daviss? "Tapi Prof, saya-"

"Tidak apa Miss. Chryssan, anda berhak menolak karena saya memaklumi jadwal kegiatan anda yang sangat padat. Biar nanti saya yang akan bicara pada dua Abran senior bahwa anak mereka tak bisa lulus tahun ini karena ketertinggalannya dalam Mata Kuliah saya."

Dua Abran senior? Damn! Bagaimana kalau kedua orang itu tidak terima atas pendingnya kelulusan anak mereka yang disebabkan oleh ketidak sanggupan dirinya untuk membantu Daviss belajar mengejar ketertinggalannya di kelas?

"Prof, tunggu!" kaki kurus Reina berlari secepat kilat, menyusul Profesor Becca yang sudah berjalan keluar kelas. "Prof, permisi. Erm... mengenai Abran, saya bersedia menjadi instrukturnya untuk mengejar ketertinggalan pelajaran di kelas."

*

*

*

BRAK! Suara pintu yang berdebum barusan membuat pemuda pirang di dekat jendela kamar itu menoleh dengan dahi mengernyit dan juga tatapan bingung melihat sang ketua murid perempuan yang membawa setumpuk buku di tangannya.

"Kau ingin pindah sekamar denganku?"

Reina tak menggubris, ia masih sibuk dengan buku-bukunya, menatanya di atas meja belajar Daviss.

"Hey hey hey! Mejaku tak cukup muat untuk menampung buku-bukumu, Chryssan! Apa yang kau lakukan? Tidak... jangan singkirkan- Aaaargh!" si pirang mengerang kesal melihat seluruh majalah dewasanya dimasukkan ke dalam kardus.

Setelah selesai dengan buku-bukunya yang sudah tertata rapih, Reina mulai berbalik dan menatap Daviss yang sedang menekuk wajahnya marah. "Oke, sekarang kita bisa memulai pelajarannya!"

"WHAT?"

Reina mengikat rambutnya tinggi-tinggi, lengan kemejanya ia gulung hingga batas siku, melonggarkan ikatan dasi yang seakan mencekik leher. Sial, tidak tahukan kalau dia terlihat begitu panas di mata Daviss.

"Karena kau sakit dan tidak bisa mengikuti pelajaran di kelas, jadilah aku yang mendapat sialnya karena harus menyampaikan ulang apa yang disampaikan setiap Profesor di kelas padamu."

"Aku tak meminta."

"Dan kau akan lulus tahun depan, great... aku bisa pergi kalau begitu."

Rasa panas masih benar-benar berkobar di hati Daviss, bukan karena melihat penampilan Reina saat ini, oke Daviss akui kalau dia sedikit panas karena penampilannya, tapi ada yang membuatnya jauh lebih kepanasan lagi!

Daviss menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menatap sebal sosok gadis yang balik menatap dirinya. "Kau!" terdapat jeda, "Dari mana saja kau seharian ini? Kau tak tau kalau aku menunggumu kelaparan dan double shit kau malah asik main drama dengan si hidung bengkok itu!"

Ada apa dengannya? Daviss tak habis pikir melihat gadis semak itu sedang tertawa memegangi perutnya.

"Abran aku tak percaya kalau kau menungguku seharian, haahaha.." Daviss kesal, dia memutar iris peraknya kemudian memandang ke luar jendela, tak mau menatap Reina yang masih belum menghentikan tawanya. Melihat Daviss yang kelihatannya marah, Reina melangkah mendekat, meremas bahu si pirang dengan lembut. "Hey, kenapa kau tak meminta orang lain untuk membawakanmu makan, aku yakin banyak gadis di luar sana yang akan melakukannya untukmu dengan senang hati."

"Menyuruh gadis lain? Yang jadi kekasihku kan kau! Lagipula aku tak cukup yakin kalau orang lain yang membawakanku makanan, bagaimana kalau mereka menaruh sesuatu di dalam makananku?"

"Misalnya?"

"Obat jatuh cinta, mungkin."

"Hahahaha... Kau gila, mana ada obat semacam itu."

Dia mendengus, "Mungkin saja ada."

*

*

*

Jika ada hal lebih baik dari sebuah dengusan yaitu adalah makian. Daviss ingin memaki tapi mulutnya seakan tertempel perekat super, jadilah dia hanya mendengus sepanjang jalannya proses belajar.

Reina duduk seraya memangku buku di pahanya, sedangkan Daviss duduk di sebelah dengan buku di tangan kirinya, sesekali ia menatap sebal Reina yang terlihat tidak begitu mempedulikannya. God, perutnya sangat lapar!

Brugh!

"Apa yang kau lakukan?" gadis itu berjengit saat pahanya mendapat beban lain.

Kelabu dingin bertemu dengan kecokelatan musim panas, jadilah musim semi.

"Aku lelah, lapar dan mengantuk. Bisakah aku mendapat semua itu dalam sekejap?" bibir kissablenya bergumam.

"Paket 3 in 1? Ya kau bisa mendapatkannya, cukup istirahat dengan tidur yang cukup dan mimpikan kalau kau sedang makan enak."

Daviss mengerang, "Berry..."

"No! Jangan panggil aku seperti itu, sangat menggelikan!" Ia bergidik mendengar panggilan Daviss barusan, kemudian ia mengambil buku yang tadi dilemparkan si pirang ke atas meja, "5 menit lagi for question section. Apa yang tidak kau mengerti dari penjelasanku?"

"All of them."

"All?" Reina melotot.

Daviss mendengus lagi, "Sure, cause I can't concentration when am hungry!"

"Abran!" Reina memekik dan tubuhnya semakin berjengit saat tangan itu melingkar di perutnya dengan wajah yang dibenamkan. "Apa yang kau lakukan?"

"Get a sleep." gumam si pirang tak jelas.

Ada apa dengan si pirang ini? Terlebih lagi ada apa dengan dirinya? Damn! Tangannya membelai surai pirang Abran dengan bebas, tanpa dikordinator oleh otak. Jika dulu Reina menilai surai pirang yang selalu tak disisir rapih milik Abran sangatlah kasar dan juga kusut, tapi setelah memegang langsung ia baru tahu kalau surai pirang ini begitu lembut dan mudah dirapihkan sebenarnya.

"Don't!" seru Abran saat Reina hendak menarik kembali tangannya dari surai pirang miliknya. "Lakukan lagi seperti tadi."

Daviss menyembunyikan senyumnya dibalik perut Reina, dia benar-benar merindukan momen seperti ini, momen saat dirinya masih seorang bocah yang tak bisa jauh dari ketek Mommy-nya. Namun ketika dirinya beranjak remaja, semuanya mulai berbeda, tak ada lagi yang memperhatikannya, membelai rambutnya seperti ini karena kedua orangtuanya sibuk membelai dokumen berharga dan uang di brankas mereka.





Continuă lectura

O să-ți placă și

752K 51.1K 14
Revano pernah dicium tanpa sengaja oleh seorang wanita yang sedang mabuk. Waktu berlalu, tapi dia tidak akan pernah lupa dengan sosok wanita misteriu...
ALZELVIN De Diazepam

Ficțiune adolescenți

5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
My Sexy Neighbor De F.R

Ficțiune adolescenți

977K 14.5K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
700 58 2
"Uis ora bisa ming ngendi-ngendi. Sing nggone kulo, nggo kulo. Sepisan janji, selawase dadi janji." -Menagih janji Sekuel dari cerita Another Dimens...