Your Guardian Angel (The End)

Hana_No_Uta द्वारा

409K 58.7K 2.9K

~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN DITIRU! Kisah cinta fantasi tentang se... अधिक

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Empat Puluh Satu
Empat Puluh Dua
Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat
Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam
Empat Puluh Tujuh
Empat Puluh Delapan
Empat Puluh Sembilan (The End)
Epilog

Enam

8.1K 1.1K 36
Hana_No_Uta द्वारा

Elona kembali dengan dua kotak makan siang. Dokter Eben pamit undur diri dan meninggalkan kedua kakak beradik itu, mereka butuh berkomunikasi.

Elona nyengir, ia mendekati Ares secepat kilat. "Lapar gak?" tanyanya.

Gellan diam, ia hanya menatap gadis itu.

"Kamu tahu kata Dokter Eben besok kamu sudah boleh pulang." Meskipun Ares tidak makan dengan baik, berkat antibiotik dan obat yang baik untuk menambah berat badan, tulang-belulang yang pertama kali ia lihat berubah menjadi bakpao.

Dia gendut seperti bola pingpong dan wajahnya jauh lebih sehat dari biasanya.

"Ares mau makan? Kakak suapin yah?"

"Engga usah," ketus Gellan.

Eh?

Elona menatap adiknya dengan raut wajah syok dan sedetik kemudian air matanya mengalir begitu saja.

Kok?

"Kamu masih marah sama kakak?" Elona menangis, ia menyembunyikan wajahnya di tepi kasur Gellan. "Maafin kakak Ares, kakak tahu kakak salah, kakak janji tidak akan ninggalin kamu lagi, tolong jangan benci kakak."

Gellan menatapnya aneh, dia tidak berniat untuk membuat gadis itu menangis.

Itu tadi spontan, mana mungkin Gellan yang sudah dewasa membiarkan seorang gadis menyuapinya makan, mau letak dimana harga dirinya?

Gellan berdeham kecil. "Gu-Ares bisa makan sendiri." Ayo berakting sebagai anak kecil! Berakting sebagai anak kecil! Bagaimana cara berakting jadi anak kecil?! Apa ia harus ngomong gugu-gaga?!

Elona tidak berhenti menangis, suaranya malah makin besar.

Gellan menggeram kesal. "Suapin Ares dong kakak!" Sialan, itu sangat memalukan, suara macam apa yang barusan ia keluarkan?

Tangisannya berhenti, Elona duduk tegak. "Kamu engga marah lagi kan?"

Gellan menggelengkan kepalanya, sudut bibirnya berkedut-kedut dia tidak tahu bagaimana caranya harus tersenyum.

"Bibir kamu sakit?" Elona mengelus bibir Ares, ia memainkan bibir pink penuh itu.

Gellan langsung menepisnya. "Pelecehan!" serunya.

Kenapa?

Kenapa adiknya berubah menjadi se-mengemaskan ini?!

"Kamu malu sama kakak?" Elona bertanya senang. "Biasanya kamu engga pernah malu, Mandi aja kamu masih kakak bantu."

Rasanya kewarasan Gellan baru saja disambar petir.

Apakah dia tidak terlalu memanjakan adiknya?!

"Mulai sekarang Ares bisa mandi sendiri."

Elona tersenyum menggoda. "Ciee adik kakak udah besar yah." Dia menoel-noel pipi Gellan.

Gellan menepisnya kembali. "Udah saatnya Ares mandiri." Meksipun tubuh ini kecil, jiwanya adalah laki-laki dewasa berusia 16 tahun, ia bisa membuat KTP setahun lagi.

Elona tertawa geli, ia membuka kotak bekal yang ia dapatkan secara gratis dan meletakkan di atas meja makanan khusus anak-anak untuk Ares, meksipun Ares berusia 7 tahun, fisiknya terlihat seperti anak berusia 3 tahun, itu semua karena penyakit yang menghancurkan pertumbuhan fisik dan memakan gizi penting untuk pertumbuhan di dalam tubuh Ares.

"Yakin mau makan sendiri?" Elona memberikan sendok plastik berwarna putih pada Ares.

"Hm," saut Gellan, sok keren padahal sebenarnya menggemaskan, pipinya bergetar ketika bergumam.

Elona tidak kuat! Karena gemas ia mengigit pipi Ares.

"Huwa!" Gellan menjerit keras, ia hampir melempar sendok plastik itu ke wajah Elona.

Untungnya Elona Manahan lengan mungilnya itu.

"Hahahaha!" Gadis itu tertawa lepas.

Gellan meliriknya tajam, ia mengambil kembali sendoknya dan makan dengan hati-hati.

Endingnya apa yang terjadi? Nasi itu jatuh sebelum masuk ke dalam mulutnya.

Gellan melakukan berulang-ulang bahkan sangking emosinya ia melempar sendok plastik itu ke lantai.

Dengan amat terpaksa Gellan membiarkan harga dirinya terluka dan disuapi dengan lagu kapal mau masak ke dalam mulutnya oleh Elona.

"Ngeng! Ngeng! Ngeng! Ayo buka mulutnya, pesawat Ares mau masuk!"

Gellan membuka mulutnya.

"Pesawat Ares meluncur dengan sempurna!"

Gue harap, kalau gue balik, semua ingatan ini hilang.

***

Hari ini Gellan yang tersangkut dalam tubuh Ares adiknya Elona akan pulang ke rumah.

Elona akan menjemputnya setelah pulang sekolah, selama Elona bersekolah para suster dan Dokter Eben bergantian menjaganya alias menganggunya, padahal Gellan ingin sendiri dan mencari kesempatan untuk menemukan dimana tubuhnya berada, Gellan mendapatkan informasi ini dari Elona.

"Kamu tahu waktu kamu masuk teman sekolah kakak ada yang kecelakaan, dia juga di rawat di rumah sakit ini."

"Namanya siapa?".

"Gellan."

Berdasarkan informasi itu Gellan akhirnya tahu kalau tubuhnya juga berada di rumah sakit ini.

Ia harus segera mencarinya dan kembali masuk, mungkin jika ia bertemu tubuh lamanya Gellan bisa melompat masuk.

Ia kembali mengingat percakapan dengan Elona.

"Dia di rawat dimana?"

"Di ICU, dia koma, sampai sekarang dia belum sadar."

"Oh."

Elona tersenyum manis, ia mengelus rambut Gellan. "Kakak harap dia baik-baik saja."

"Kenapa?" Padahal mereka tidak saling kenal, kenapa gadis itu berharap dia baik-baik saja?

"Karena dia sudah menyelamatkan kakak berkali-kali."

"Dari?"

Elona tidak mengatakan apapun setelahnya.

Sekarang jika diingat-ingat Gellan jadi tahu siapa identitas seseorang yang ia panggil kakak itu.

Dia adalah Elona, gadis yang menjadi bahan rundungan Bianva, pacarnya.

Kenapa Gellan memasuki tubuh adik Elona? Ia tidak tahu yang jelas Gallen akan mencari tahu hal itu nanti.

"Ares, apa yang kamu lakukan disini?"

Gellan tersentak kaget, ia mendongak dan bertemu pandang dengan Elona yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Kenapa dia cepat sekali pulang sekolahnya?!

Padahal sedikit lagi Gellan akan segera keluar dari kamar rawat inap nya, butuh usaha keras untuk turun dari kasur dengan tubuh kecik ini!

Gellan nyengir, entah kenapa ia merasa sangat kecil, wajar saja tinggi tubuh Ares hanya sesampai paha Elona. "Ares...."

Elona menatapnya galak.

Gellan ciut, dia melangkah mundur, kemana nyali jantan nya pergi?! Dulu saja ia masih berani menantang Bredy satu lawan satu hanya untuk mendapatkan Bianva?! Sekarang kenapa ia bisa ciut berhadapan dengan gadis yang sangat tidak ia kenal?!

Gellan cemberut, pipinya mengembung, bibirnya mengerucut. "Ares mau liat..." Dia memainkan kedua jari telunjuknya.

Ayolah bertingkat imut! Imut! Imut! Lupakan identitas asli!

"Lihat apa? Jujur sama kakak." Elona berjongkok di hadapan Ares.

Dari jarak sedekat ini Gellan melihat sesuatu yang aneh di wajah gadis itu.

"Ini kenapa?" Gellan menunjuk dahi Elona, itu biru.

Elona terlihat panik, ia menutupi dahinya dengan rambut panjangnya. "Engga ada apa-apa, kakak cuma kebentur dinding waktu tidur jaga kamu."

Itu bohong.

"Dasar penipu," lirih Gellan.

Elona berhenti tersenyum, ia menggaruk dahinya. "Maaf, kakak engga bermaksud berbohong."

Gellan menghela nafas, ia tidak peduli.

Sekarang tujuannya hanya satu!

"Ares mau lihat teman kakak yang sakit." Dia menatap Elona dengan puppy eyes nya.

Elona termenung sejenak sebelum akhirnya ia menghujani wajah Gallen dengan ciuman.

"Kamu lucu banget!"

Sumpah, itu penuh dengan rasa sesak.

"Baiklah, ayo kita kunjungi Abang Gellan."

Abang?!

Oh yah! Sekarang dia terjebak di tubuh bocah berusia 7 tahun.

Ia harus memanggil dirinya sendiri Abang?

Hahahaha situasi aneh macam apa ini.

"Kamu harus panggil dia Abang Gellan, coba ikuti kakak."

Gellan membuka mulutnya lalu kemudian menutupnya kembali.

Ia ragu.

"Ayo..." Elona menatapnya penuh harap.

"A...aa.. Aba..." Pipinya memanas.

"Hm?" Elona menatapnya penuh harap.

"Abang Gellan!"

Sumpah anjir! Aneh banget! Gila!

***

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

LI(E)AR | 00 Line ✓ MAYA द्वारा

रहस्य / थ्रिलर

480K 151K 39
Bohong? Itu biasa terjadi. Tapi, kalau pembohongnya banyak? Wah, itu sih beda lagi.
1.9M 91K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
14.5K 2.8K 18
Berkisah tentang gadis ceria, sangat ramah, supel namun sedikit nyablak. Dimana gadis yang berusia dua puluh empat Tahun dan dikejar kata 'kapan nika...
Kost 25 [End] RynbacaRin द्वारा

रहस्य / थ्रिलर

880K 130K 34
Hanya Rumi saja anggota kost cewek di kost 25 milik Bapak Kost Jepri. Dia hanya seorang cewek diantara 9 orang anggota kost cowok. Awalnya tak ada ha...