Dendam Arwah Bapak

De DewiJambi8

517K 33.8K 1.7K

Setelah 40 hari kematian Bapak, rumah Mais

Part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
part 64
part 65
part 66
part 67
part 68
part 69
season 2
part 71
part 72
Part 73
part 74
part 75
part 76
part 77
part 78
part 79
part 80

Part 57

3.4K 260 25
De DewiJambi8

#part 57

#R.D.Lestari.

Sudiro meneguk air liurnya susah payah. Tubuhnya bergetar mengingat apa yang Ia lihat barusan. Hal yang sangat mengerikan.

Wajah rusak itu menyembul dan menyeringai. Memamerkan gigi hitam dan wajah gosongnya.

"Po--pocong  ... Mbah ...," desis Sudiro ketakutan.

"Yo, wes percoyo, Kowe?"

Sudiro mengangguk dengan tatapan takut.

"Bukan pocong biasa. Pocong rewangan bocah itu punya kekuatan. Dendam yang membara," tutur Mbah Suroso dengan mimik wajah serius.

Sudiro terpaku. Mungkinkah pocong itu arwah penasaran? apa selama ini pocong yang selalu menerornya adalah suruhan Indah? atau ...pocong itu adalah pocong begal yang meresahkan warga?

Berbagai pertanyaan hadir dalam pikirannya. Pocong dan pocong. Kenapa makhluk itu selalu ada di sekeliling hidupnya?

Hanya karena satu kesalahan. Hidupnya selalu dibayang-bayangi dengan makhluk mengerikan itu.

Sudiro menyandarkan tubuhnya di dinding.

"Saya hanya ingin anak Saya jauh dari gadis itu. Jika banyak rintangan, Dia berhenti bekerja dan Jodi bisa bertemu jodoh yang layak," Sudiro melihat langit-langit rumah yang penuh dengan sawang laba-laba.

Bau garu perlahan hilang. Berganti dengan bau bangkai yang menyengat.
Hawa anyep menyebar di seluruh ruangan.

Tiba-tiba terdengar suara jeritan dari istri Mbah Suroso di belakang rumah. Sontak Mbah Roso bangkit dan berlarian ke asal suara.

Begitu juga Sudiro yang mengikuti dari belakang. Mata mereka membelalak saat melihat di depan mata wanita muda itu terbaring dengan luka di kepala.

Sepertinya istri Dukun Teluh itu terbentur. Darah mengalir deras di lantai.

Sudiro hendak mendekat, tapi tangannya di tahan oleh Suroso. Pria paruh baya itu melesatkan pandangan ke arah Suroso.

"Mbah ... cepat bawa istri Mbah ke Dokter," ujar Sudiro khawatir, tapi hanya gelengan yang Sudiro dapatkan.

Rahang Mbah Roso mengeras. Mata nya membulat seperti ketakutan.

"Pergi ... Sudiro... tempat ini tak aman untukmu," desis Mbah Roso.

Sudiro terpaku. Ia menggerakkan kepalanya ke arah istri Mbah Rosi dan  matanya membeliak, tak percaya dengan apa yang Ia lihat saat ini.

Wanita seksi itu hilang. Tak ada noda darah atau apa pun di lantai. Ke mana Dia? padahal jelas-jelas tadi Ia melihat wanita itu terbaring tak sadarkan diri di lantai.

Kembali memandang ke arah Mbah Roso, tapi belum sempat Ia bertanya, tiba-tiba ...

Syuttt!

Tubuh renta itu bergerak cepat ke belakang. Seperti ada sesuatu tak kasat mata yang menariknya.

Dengan mata kepalanya sendiri, Sudiro melihat Mbah Roso susah payah melawan.

Tubuh itu terlempar beberapa meter di pekarangan rumahnya.

Bught!

Sudiro yang awalnya mematung, ingin segera pergi dari tempat itu, tapi ... tiba-tiba matanya menangkap sesuatu.

Dari kejauhan, terlihat seorang wanita dengan tegas menghampiri Mbah Roso.

Laki-laki tua itu baru saja hendak bangun, tapi sebelum semua itu Ia lakukan, tubuhnya sudah lebih dulu diangkat oleh wanita itu.

Sudiro ternganga. Melihat betapa kuatnya wanita itu mengangkat Mbah Roso dan melemparkan Dukun itu hingga kembali terhempas di tanah keras yang berbatu.

Darah begitu deras keluar dari mulut Mbah Roso saat punggungnya menggebrak tanah.

Susah payah Ia berusaha untuk duduk, tapi dengan cepat kaki wanita itu menginjak perutnya.

"Awww!"

Sudiro hanya mampu menatap nanar. Ia tak mampu melarikan diri dari tempat itu. Tubuhnya membatu, seperti ada kekuatan gaib yang mengunci tubuhnya saat ini.

"Ka--Kau...!"

"Berani-beraninya Kau ganggu anakku!"

"Sekarang Kau akan rasakan pembalasanku!"

Wanita itu tak memberi kesempatan sedikit pun pada Mbah Roso. Ia dengan membabi-buta menginjak-injak lelaki di hadapannya.

Entah datang dari mana, Istri Mbah Roso yang melihat suaminya tak berdaya memberanikan diri untuk menyerang.

Namun, naas sedang berpihak padanya. Dengan sigap wanita itu berbalik dan melayangkan tinju yang lantas membuat wanita muda itu terhuyung dan ambruk di lantai.

Bught!

Seperti suaminya, gadis itu muntah darah dan tak lama pingsan.

Puas menyiksa dua manusia itu, wanita itu datang mendekati Sudiro yang tubuhnya bergetar menahan rasa takut yang teramat sangat.

Dejavu. Ia seperti pernah mengenal wanita ini. Entah di mana. Sepertinya, Ia pernah berbincang dengannya.

"Aku selama ini sudah cukup sabar dengan perbuatanmu! berbagai cara Kau lakukan untuk menghabisi anak dan suamiku!"

Sudiro terdiam. Tak mengerti apa maksud dari yang wanita itu ucapkan.

"A--aku salah apa?"

Wanita itu mengurai senyum sinis. Sedikit menggeleng, Ia menatap dengan sorot tajam membunuh.

"Kau lupa? maka akan Aku ingatkan!"

"Aku adalah Ibu dari Indah ... gadis yang ingin Kau singkirkan selama ini!"

"I--Indah?"

Bibir Sudiro bergetar saat wanita itu menyebut nama Indah. Pantaslah jika wanita itu melakukan hal yang mengerikan ini, kini Ia tau jawabannya.

"Dan ... Kau pasti mengingat ini ...,"

Tiba-tiba punggung wanita itu keluar asap. Wanita yang tak lain adalah Kartini itu mendongakkan kepalanya menghadap ke atas. Kepala itu bergerak berputar, dan tubuhnya mengejang.

Bught

Tubuh Kartini ambruk. Tak berhenti sampai di situ, asap yang semula tipis itu perlahan menebal, membentuk sebuah sosok mengerikan yang tersenyum penuh makna.

Tubuh Sudiro melemas. Makhluk berbentuk pocong itu mengawang tak jauh dari tubuh Sudiro.

"Kau ... Kau yang telah ikut membunuhku... dan kini ... Kau pun ingin menghabisi putriku...," ujarnya dengan suara parau.

Sudiro meringkuk. Menarik kedua kakinya dan menekuknya. Peluh mengucur di keningnya.

"Ma--maafkan Aku ...," lirih Sudiro, tapi makhluk itu malah tertawa. Suara tawanya serupa dengan ringkikan kuda. Mengerikan dan membuat siapa pun yang mendengar merinding seketika.

"Aku tak akan membuatmu mat* dengan mudah ... Sudiro,"

"Kau akan merasakan ketakutan seumur hidupmu. Orang jahat seperti dirimu tak akan pernah bisa melarikan diri dari Aku!"

Sudiro merasakan seperti sengatan listrik di area tubuhnya. Ia mengejang   dan tubuhnya melemah. Pandangannya buram dan gelap.

Sudiro merasakan namanya di panggil-panggil. Suara itu sama persis dengan suara empat anak buahnya yang hilang kontak.

"Tolong Kami, Pak Sudiro! tolong! sakit!"

Lolongan kesakitan yang menyayat hati. Membuat hati Sudiro terenyuh. Ia ingin menolong, tapi Ia tak punya daya. Ia tak mampu bergerak.

Dalam kegelapan, Sudiro pun seperti mendengar suara istri dan anaknya yang memanggil. Suara riuh dan hiruk pikuk di sekitarnya.

Suara aungan sirine terdengar bersahut-sahutan. Semua hanya bisa Ia rasakan dengan indra pendengaran. Karena matanya tak mampu Ia buka.

"Bapak ... Bapak ...,"

"Bapak ... Bapak ...,"

Kali ini terdengar suara Indah, ya, suara tangisan Indah. Sudiro semakin merasa bersalah.

Perlahan ... Ia melihat gadis itu yang sedang menangis di atas pusara yang masih basah dan bertabur kembang.

"Bapak ... Indah sudah ada di sini. Kita bisa pergi bersama-sama,"

Degh!

Hati Sudiro seketika sakit. Apa maksud gadis ini. Apakah Ia sudah mat*? jangan-jangan karena perbuatan Mbah Suroso tadi?

***



Continue lendo

Você também vai gostar

152K 8.4K 17
Menjadi cantik dan awet muda merupakan impian setiap wanita. Tapi, jika melewati jalan yang salah apa masih bisa di benarkan? Edi membuat istrinya te...
190K 8.4K 72
####Hai guyss kali ini gue mau bikin cerita lucu nihh ya buat iseng iseng aja hehehe lagi maless and gabut sihh#### Langsung aja yuk guyss baca cerit...
32K 1.8K 42
Maya akan menjadi sepenggal cerita dalam misteri meninggalnya beberapa pemuda di kampung pesisir. Tapi kematiannya yang seakan tenang membuat semua t...
39.1K 3.1K 49
Kumpulan kisah horor dan misteri yang dialami oleh para narasumber di sebuah wilayah yang dipercaya sebagai sarangnya para dedhemit. Cerita ini sebel...