Kalo masih ada typo nya hala boh wes kalian baca aja
Selamat membaca😊
~ Happy Reading ~
"Tuan dia siapa?" Tanya bibi penasaran akan gadis culun yg di belakang tuan nya.
"Pacar Tuan ya?"
_______
"Iy-"
"Bukan, cuma Temen kok Bi," potong Bianca sebelum alvaa menjawab pertanyaan bibi.
"Oh temen yudah atuh tuan suruh masuk temen nya jangan di depan pintu."
"Saya ke atas dulu bi," tangan masih tetap stay menggandeng Bianca sambil menaiki tangga menuju kamar milik nya.
"Duduk aja di tempat tidur" perintah Alvaro dan Bianca pun menurutinya.
Di susul ia menaiki ranjang dan merebakan tubuh nya ke tempat tidur dengan posisi kepala Alvaro berada di paha Bianca, membuat Bianca kaget tiba- tiba ada kepala yg berada di pahanya.
"Di usap dong rambut gw," ujar Alvaro merahi tangan Bianca menuntun untuk mengusap ngusap rambut miliki nya.
Bianca pun menurut, mengusap ngusap rambut Alvaro dan entah kenapa ia tersenyum sambil memandang wajah dingin milik Alva.
"Kamu kenpa tersenyum begitu?" Tanya Alva, padahal Alva masih stay memejamkan mata nya.
"Kok tahu?"
"Kenapa?"
"Gk pa," cuma kamu manja banget lagi gk sadar maksud aku mabuk??"
"Berisik," usap aja rambut gw.
Udah beberapa menit Bianca memandang wajah Datar milik Alvaro. Hingga ia terlupa hari ini udah malam dan besok ada jadwal untuk mengoprasi pasien. Mana dia harus membersihkan wajah nya.
"Alvaa.."
"Bangun sebentar aku mau ke kamar mandi!!"
Alvaa pun bangun, melihat sekilas Bianca masuk ke kamar mandi, karena ia sangat lelah tadi akhirnya ia pun melanjutkan tidurnya dengan posisi tengurap..
Bianca pun sibuk sendiri di kmar mandi.
"Gilaa sih gw dadan berlebihan kaya gini makanya tadi gw kena buly kok baru nyadar gw!!" Ujar Bianca berguming sendiri di kamar mandi.
"Huh untung gw tadi bawa pembersih" sambil membersihkan dadanan yang menor tadi .
"Udah 15 menit Bianca di kamar mandi dan belum keluar" alvaro yg setengah sadar dari tidurnya pun menghampiri Bianca, yg berada di kamar mandi.
Tok tok... Alvaro mengetuk pintu kamar mandi.
"Sayang... Kamu lagi apa?" Ujar Alvaro
Bentar lagi cuci muka, ini selesai ujar Bianca dari kamar mandi, karena dia udah selesai ia pun membuka pintu kamar mandi,
"maaf lama tadi make up teb-"
"Cup.."
Posisi mereka anca menubruk tubuh Alva , Alva merangkul pinggang langsing milik anca
"Ciuman pertama gw hilang", ceplos Bianca di depan Alvaro membuat Alva terkekeh mendengar ucapan sang wanita.
"Itu ciuman pertama kamu?"
"Lupakan" ujar Bianca malu akan ucapannya tadi.
"Eh,pipi kamu merah kenapa?" Ejek Alva memandang Bianca.
"Alvaa.." ujar anca agak membentak.
"Hehehe duduk sini dulu" ujar Alva membawa anca duduk di ranjang dengan posisi anca duduk di paha Alva sambil merangkul leher Alva.
"Kenapa alvaa?" Tanya anca
"Ada pertanyaan buat kamu!"
"Apa?"
"Kenapa mau jadi sugar baby??"
"Gk tahu, pengen aja." Jawab anca jujur
"Lah.. ko-"
Pertanyan selanjutnya potong anca saat alvaro hendak bicara.
"Kamu butuh uang berapa dan untuk apa uang itu?" Tanya alvaro
"Gk butuh uang sama sekali"
"Teruss kamu kenapa cari sugar Deddy sayang.. masa cuma pengen doang, gk masuk akal."
"Laa memang bener cuma pengen punya deddy, emang gk boleh klo aku pengen punya deddy gitu?"
"Teruss tadi kenpa kmu milih aku, padahal tahu sendiri tadi aku sengaja dadan culun!" Giliran anca memberi pertanyan ke Alva
"Laa emang aku juga gk boleh klo aku pengen nya kamu yg jadi sugar Baby saya?."
"Terus tadi kenpa pake acara dadan gitu, padahal kamu cantik banget,"
"cup"
"Hehehe pengen aja.."
"Dasar"
"Kamu yakin mau jadi sugar baby saya?" Tanya Alvaro
"Kamu nya mau gk sama saya?" Anca tanya balik
"Kalo saya mau".
"Yaudah." Ujar anca
"Sekarang kamu milik ku sayang.."
"Cup"
"Cup"
"Cup"
"Udah alva.."
"Cup"
"Cup"
"Dasar kamu.. oh,iya kita cuma sebatas sugar Deddy dan sugar baby gk lebih ya Alva.. kata Bianca"
"Hem.."
"Kenapa?kamu-"
Bianca kaget tiba tiba wajah alva menjadi pucat, memegang dahi Alva,
"Alvaa kamu demam" sok anca kaget ketika wajah alva melemas.
Alvaa berbaringlah dulu.. turun dari pangkuan dan menuntun Alva untuk berbaring di keranjang,
Berbaring lah dulu biar aku ambil obat, bentar saya tanya bibi dulu.
kamu tuh kalo merasa gk enak badan nya gk usah minum alkohol istirahat
"Berisik"
"di bilangin juga"
Saat anca kembali dari mengambil obat, sambil membawa kompres ia sayup sayup mendengar gumaman dari Mulut Alva..
"Tolong"
"Tolong selamatkan saya"
"Tolong"
" Jangan" "jangan pergi"
"Jangan pergi" guman Alva sambil memegang tangan anca yg hendak memegang dahi nya.
Alvaa..Gak aku gak pergi ujar anca sambil memegangi tangan alva.
"Kenapa jadi panas banget badan kmu"
"Alva.. kmu kenapa bisa gini!"
"Panas banget Tuhan.."
...
Udah beberapa kali anca mengompres Alva tetep aja panas nya belum mereda dan sekarang jam menunjukan pukul 03.00 pagi dan untung saja Demam alvaa menurun . karena anca kecape an mengurus alva yg mendadak demam ia pun tertidur dengan posisi terduduk di lantai dengan tangan yg masih stay menggegam tangan Alva..
Kesoknya..
____________________
Bersambung.