MARK✓

De ManlyGirl24_

606K 59.3K 2.6K

[Kingdom AU] Markhyuck Warning: yaoi, mpreg, misgendering, mature! Started: 15-12-2020 End: 18-07-2021 Don't... Mais

MARK: 1
MARK: 2
MARK: 3
MARK: 4
MARK: 5
MARK: 6
MARK: 7
MARK: 8
MARK: 9
MARK: 10
MARK: 11
MARK: 12
MARK: 13
MARK: 14
MARK: 15🔞
MARK: 16
MARK: 17
MARK: 18
MARK: 19
MARK: 20
MARK: 21
MARK: 22
MARK: 23
MARK: 24
MARK: 25
MARK: 26
MARK: 27
MARK: 28
MARK: 29
EPILOG
Bonus Chapter
Bonus Chapter 3
CERITA MARKHYUCK BARU
SPESIAL POST

Bonus Chapter 2

12.2K 1.1K 39
De ManlyGirl24_

"Tubuhmu di posisi yang salah."

Pedang yang sedang dipegang oleh pangeran Chenle hampir saja menebas leher seseorang yang dengan beraninya menyentuh pinggangnya itu. Untung saja ia mempunyai refleks yang cukup baik. Jika tidak, perang yang dulu sempat direncanakan akan benar-benar terjadi setelahnya.

"Mengejutkan seseorang seperti itu bukanlah hal yang baik pangeran mahkota Mizar."

"Salahku. Kalau begitu kau mau memaafkanku kan?"

Tangan kokoh dengan jari-jari besar milik sang pangeran mahkota Mizar terulur di hadapan pangeran Chenle, anak itu tentu saja menyambutnya dengan senang hati. Ibunya mengajarkan untuk tidak menjadi seorang yang pendendam. Mendendam membuat larimu menjadi lamban.

"Dengan senang hati. Ngomong-ngomong kenapa kau masih ada disini? Bukankah seharusnya sudah kembali ke istanamu?"

"Ibuku meminta untuk tinggal disini beberapa waktu."

"Kenapa? Apakah istanamu itu runtuh?"

Benar-benar seperti ibunya. Pemberani dan pintar berbicara.

Seperti pesona Haechan yang dapan menjebak Raja Mark dikala pertama ia melihat Haechan, pangeran Chenle juga sepertinya telah menarik perhatian sang singa muda dari Mizar.

"Sayang sekali itu tidak benar, pangeran. Ibuku merindukan Ratu Haechan, mereka berencana menghabiskan waktu sebelum kami kembali."

"Ah aku lupa, ibu Jaemin kan ibumu ya. Kalian terlalu berbeda."

Hanya senyum yang menjadi respon pangeran mahkota Jisung. Ia tidak merasa tersinggung dengan hal itu. Bukan sekali dua kali ia mendengarnya, orang-orang juga berkata hal yang mirip.

Sebenarnya ia bingung, apanya yang terlalu berbeda? Ibunya orang yang tenang dan ia pun sama, mungkin hanya di sisi ceria. Ibunya beraura ceria sedangkan ia lebih mendung mungkin.

"Jadi aku mirip dengan ayahku, begitu?"

"Aku tidak begitu mengenal Raja Mizar, tapi sepertinya iya."

Percakapan keduanya mengalir begitu saja, masih dengan posisi berdekatan. Hanya saja tangan pangeran mahkota Jisung tidak lagi berada di pinggang pangeran Chenle.

Namun sayang sekali percakapan keduanya terpaksa berhenti saat seseorang menghampiri mereka dengan aura yang tidak baik.

"Little prince, kenapa tidak memanggilku untuk berlatih?"

"Aku pikir kakak akan sibuk berduaan dengan kak Jungwon."

"Aku sudah mempunyai waktu untuk berduaan dengannya dan aku pun sudah menyiapkan waktu untukmu. Jangan berpikir macam-macam, oke? Ibu sudah bercerita kepadaku."

Pangeran Chenle menundukkan kepalanya merasa bersalah. Ia harusnya berhenti berpikiran yang tidak-tidak, namun ia tidak bisa. Sekarang ia pasti sudah menyinggung kakaknya itu.

"Maaf kakak..."

"Tidak masalah little prince. Oh, pangeran mahkota Jisung, sedang apa disini?"

Pangeran mahkota Jisung mendengus mendengarnya. Ia tau bahwa pangeran mahkota Sungchan itu sedang berpura-pura mengabaikannya. Tapi biarkan saja, ia tidak ingin mencari masalah dengan kakaknya ini.

Lagipula bisa bahaya. Jika ia mencari masalah mungkin saja ia tidak akan mendapatkan restu.

"Sedang mengajak adikmu bicara. Bagaimana tadi malam, kak?"

"Luar biasa. Kau bertambah tinggi saja, adik kecil."

"Cih tidak sadar diri."

Pangeran mahkota Sungchan terkekeh sembari mengusak rambut si singa muda Mizar.

Memang sudah lama sejak terakhir keduanya berbicara langsung seperti ini. Ia sedikit terkejut menyadari pertumbuhan adiknya yang luar biasa drastis.

"Kalian mengabaikan ku!"

Ah ia melupakan adiknya yang manis. Gemas sekali melihat pipi itu menggembung karena kesal.

"Maaf little prince. Ayo ke kakak iparmu, dia mencarimu tadi."

"Ada apa?"

"Dia sudah memasakkan makanan spesial untukmu."

"Baiklah, ayo!"

Pangeran Chenle dengan semangat berlari meninggalkan dua orang yang lebih tua darinya itu. Pangeran mahkota Sungchan pun menyusul setelah sebelumnya mengatakan kepada pangeran mahkota Jisung untuk menemuinya nanti.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kenapa? Kau tidak suka minum?"

"Bukan. Hanya ingin sadar saja saat menjawab pertanyaan darimu."

Pangeran mahkota Sungchan tertawa mendengar hal itu. Seperti dugaan, singa muda dari Mizar ini mempunyai pemikiran yang lumayan. Ia selalu memikirkan dan menebak dengan tepat kemungkinan apa yang akan terjadi.

Pangeran mahkota Jisung memanglah seseorang yang kuat, cermat dan tangguh, tapi tentu saja ia tidak akan mempercayai anak itu dengan mudah jika berkaitan dengan pangeran Chenle. Seperti ayah yang menjaga ibunya, pangeran mahkota Sungchan juga harus menjaga pangeran Chenle sebaik mungkin. Ia tidak akan lengah sedikitpun.

"Kau tau, bukan hanya aku, Raja Rigel Markala Ludra juga akan menjadi penghalang mu. Tidak ingin mundur sekarang?"

Baiklah, pangeran mahkota Jisung mulai kesal sekarang. Nada yang digunakan oleh pangeran mahkota Sungchan benar-benar terdengar mengejek ditelinganya.

Ia mungkin tidak akan menang jika harus berhadapan dengan Raja Markala sang penguasa Aludra karena Raja itu masihlah yang terkuat, namun bukan berarti ia bisa dengan mudahnya mundur dan mengalah. Kekuatannya mungkin hampir setara dengan pangeran mahkota dari Aludra ini.

Jika ia memang harus melawan dua orang dengan kekuatan luar biasa sekaligus, bukankah itu akan sia-sia? Tapi tetap saja! Demi mendapatkan pangeran Chenle ia akan berusaha.

"Jangan meremehkanku, kak."

"Wah wah, adik kecil ini sudah berani rupanya."

"Kau terus saja memanggilku seperti itu."

Pada akhirnya cairan beraroma pekat itu meluncur juga di tenggorokan pangeran mahkota Jisung. Ia peminum yang baik, namun tidak sebaik pangeran mahkota Sungchan.

"Kau memang adik kecilku. Bagaimana, apa semuanya baik-baik saja?"

"Apa maksudmu?"

"Hidupmu. Apa hidupmu baik-baik saja?"

"Aku cukup muak dengan segala urusan kerjaan."

Ya, pangeran mahkota Sungchan bisa memahami hal itu. Dulu, bahkan sehari setelah kelahirannya gelar pangeran mahkota sudah dilimpahkan kepada dirinya. Artinya, bahkan di hari pertama kelahirannya ia sudah dilimpahkan begitu banyak tanggung jawab. Masa kecilnya tidak bisa seperti rakyat biasa sekeras apapun ia mencoba. Tapi tentu saja ia sudah mengerti, itu adalah jalan hidupnya.

Pangeran mahkota Jisung mungkin masih mendapat sedikit keringanan. Namun ia tau dengan pasti anak itu juga merasa kesulitan untuk beradaptasi.

"Ayahmu masih muda dan tidak akan secepat itu mati, jadi bersantailah."

Sebutir buah apel hampir saja hinggap di kepala pangeran mahkota Sungchan jika saja ia tidak segera menghindar. Melihat wajah kesal pangeran mahkota Jisung membuatnya tertawa puas.

"Apa itu benar?"

"Apa?"

"Tentang istrimu yang saat ini tengah hamil."

"Tentu saja benar. Aku akan menjadi ayah dalam waktu kurang dari tujuh bulan."

"Wah kau luar biasa kak."

Pangeran mahkota Sungchan dan Jungwon memang menjalin hubungan sudah cukup lama dan pangeran mahkota itu bukanlah orang yang dapat mengontrol hormonnya.

Saat itu Jungwon tengah berlatih panahan bersama ayahnya dan tiba-tiba saja ia pingsan. Setelah diperiksa, ternyata ia sedang mengandung anak dari pangeran mahkota Sungchan. Langsung saja para ibu menyiapkan pernikahan untuk keduanya. Pangeran mahkota Sungchan pun tak luput dari bogeman sang ayah dan perdana menteri Aludra.

"Lupakan tentangku dan kembali kepadamu. Apa yang akan kau lakukan untuk membuktikan kepada kami?"

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Bodoh. Benar-benar bodoh ternyata."

"Aku tidak benar-benar harus melawan Raja Mark, kan?"

"Kuberi tau. Pak tua itu jika menyangkut ibu dan Chenle akan bersikap lebih dari diriku. Persiapkan dirimu. Kalau perlu kau bisa meminta saran pada ayahmu, dia pernah berhadapan dengan ayahku saat meminta ibumu."

Tujuannya mengatakan ini bukan untuk menakut-nakuti, hanya ingin memberi saran saja. Tapi untuk wajah ketakutan itu ia anggap sebagai bonus.














***

Malam Minggu kalian kemana nih??

Hari ini ada kejadian gak enak dan aku milih update. Siapa tau kalian komen gitu karena komentar kalian tuh bener-bener moodbooster banget.

Anw, lebih suka vampire atau werewolf?

Continue lendo

Você também vai gostar

616K 65.4K 36
[ non baku | mpreg ] ─── haechan jadi babysitter disebuah rumah mewah dari sang majikan yang sangat mirip dengan kekasihnya yang sudah tiada.
812K 104K 66
{DILARANG SEBAR DI TIKTOK} (INI CERITA HOMO! JANGAN SALAH LAPAK! NGEYEL? SAYA BLOK KAMU!) ~•~•~•~• Lee Donghyuck mengubah namanya menjadi Seo Haechan...
327K 22.9K 28
Mark, murid yang terkenal dengan wajah tampan nya, banyak siswa maupun siswi yang menyukai nya tapi dia selalu tidak memperdulikan itu. Katanya, "Aku...
122K 9.1K 25
[END] Follow Vi oke! Cinta itu hanya membuat seseorang menjadi lemah. ⚠️Warning⚠️ -bxb -S3 dari Daddy and S2 dari Mommy. -Gak suka? Bisa kasih krit...