[END] UNDERSTAND [MarkHyuck] °

De sungmngrl

687K 64.5K 11.1K

"seharusnya kau tau kalau Haechan tidak pantas untuk disia-siakan, dia bahkan berkata tak masalah jika itu me... Mais

UNDERSTAND [1]
UNDERSTAND [2]
UNDERSTAND [3]
UNDERSTAND [4]
UNDERSTAND [5]
UNDERSTAND [6]
UNDERSTAND [7]
UNDERSTAND [8]
UNDERSTAND [9]
UNDERTAND [10]
UNDERSTAND [11]
UNDERSTAND [12]
UNDERSTAND [13]
UNDERSTAND [14]
UNDERSTAND [15]
UNDERSTAND [16]
UNDERSTAND [17]
UNDERSTAND [18]
UNDERSTAND [20]
UNDERSTAND [21]
UNDERSTAND [22]
UNDERSTAND [23]
UNDERSTAND [24]
UNDERSTAND [25]
UNDERSTAND [26]
UNDERSTAND [27]

UNDERSTAND [19]

23.1K 2K 271
De sungmngrl

Hari berjalan seperti semestinya, malam berganti dengan siang begitu pula sebaliknya. Namun bagi Haechan hari-harinya belakangan ini cukup menyenangkan. Hubungannya dengan Mark kian membaik begitupula dengan Renjun. Seperti saat ini kedua pemuda manis itu saat ini sedang duduk dan bercengkrama di kafetaria milik Doyoung.

"Bagaimana hubunganmu dengan Mark?"

Haechan tersenyum lembut, "mulai membaik"

Renjun tersenyum, "syukurlah dan maaf"

"Untuk?"

"Untuk selama ini telah menyakiti hatimu, dulu kupikir aku telah tergantung pada Mark, karena yaa kau sudah pasti tahu ceritanya kupikir juga aku tidak akan bisa jika tanpa Mark di sisiku", Renjun tersenyum tipis.

"Nyatanya kau bisa"

Renjun mengangguk, wajahnya terlihat ingin menangis. "Ternyata benar sebuah kejadian memang selalu ada hikmahnya, aku tak menyangka bahwa Lucas Hyung dengan hati terbuka menerima aku dengan bayiku"

Haechan mengangguk, "bayi kalian"

"Ya, bayi kami"

Renjun kembali menatap Haechan dengan dalam, "Haechan-ah kumohon padamu, jangan berpikiran Mark tak mencintaimu.. semua yang Mark katakan benar adanya, jangam dengarkan perkataan orang lain yang membuatmu berpikiran negatif, kunci sebuah hubungan adalah saling percaya, jadi kumohon percayalah pada Mark jangan percaya perkataan siapapun itu"

Haechan bingung, apa yang Renjun maksud, kenapa pemuda dihadapannya ini terlihat sangat gusar sekali.

"Tapi Renjun-ah terkadang kita sudah sangat percaya tapi terkadang pasangan kita sendiri yang berkhianat pada kita, bagaimana dengan itu?"

Renjun menggeleng, "kau tidak perlu khawatir soal itu, percaya padaku kalau Mark tidak akan pernah melakukan hal itu, Haechan jika kau pernah mendapat perkataan tentang kami yang tidak benar jangan percaya hal itu. Kami tidak pernah melakukan hal itu, sungguh"

Haechan terdiam, matanya menatap lurus mata Renjun. "Da-darimana kau tahu kalau aku.."

"Jauhi Dino, Haechan"

"Ke-kenapa?"

"Kau tahu musuh terdekat kita mungkin saja adalah teman kita sendiri, jadi kumohon jangan dekati Lee Dino lagi", Renjun mencoba meyakinkan, wajahnya terlihat sangat memohon sekali.

Akhirnya Haechan mengangguk saja, meskipun alasan Renjun belum jelas tertangkap diotaknya. Menyodorkan segelas air yang terdapat dihadapan Renjun.

"Kau terlihat menggebu"

Renjun terkekeh, "maaf"

"Tak apa santai saja", Haechan membalas kekehan tersebut dengan sebuah senyuman tipis.

Tak lama dua orang yang mari kita panggil Mark dan Lucas datang secara bersamaan, karena memang dua orang itu tadi pergi secara bersamaan juga.

"Hei kau kenapa?", Lucas, pemuda bongsor itu sontak saja langsung melihat gelagat aneh dari calon tunangannya itu.

"Aku tak apa Hyung", senyuman tipis Renjun berikan.

"Baiklah kalau begitu ayo kita pergi, katanya mau cek kandungan"

Renjun tersenyum senang ketika mengingat hal tersebut, hampir saja ia lupa.

"Haechan kami duluan ya, sampai jumpa lagi"

Haechan tersenyum, "ya, sampai jumpa dan hati-hati ya"

Keduanya mengangguk, meninggalkan Haechan juga Mark di kafetaria tersebut. "Kita mau kemana?"

"Terserah Hyung saja"

"Seandainya disini ada tempat bernamakan itu aku akan ajak kamu kesana Haechan-ah, sungguh"

Haechan terkekeh, lalu menarik lengan Mark dengan pelan,"jalan-jalan di Lotte world saja bagimana?"

Mark mengangguk, "boleh, mengulang masa indah bersama", senyumnya merekah seperti pedofil.

Setelah sedikit berbincang dengan Doyoung keduanya meninggalkan Kafetaria untuk menuju tempat yang telah Haechan sarankan. Saat dimobil ketika Mark sibuk memasang sabuk pengaman Haechan dengan pelan memanggil Mark.

"Ehm.."

"Ada apa kenapa gugup begitu?"

Haechan menggigit bibir dalamnya, haruskah ia menerima Mark lagi? Tapi melihat bagaimana pemuda itu berusaha menarik hatinya kembali tak ayal membuat Haechan percaya dan yakin bahwa Mark memang benar-benar ingin hubungan mereka kembali. Selama satu minggu lebih keduanya sering sekali menghabiskan waktu bersama, melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan ketika status mereka masihlah seorang kekasih.

Mark dengan segala usahanya, pemuda itu benar-benar membuktikan bahwa Renjun, sahabatnya itu bukan lagi prioritasnya, Haechan tahu kenapa Mark bisa begitu, sebab Mark mempercayakan Renjun pada teman baiknya, kepada orang yang memang benar-benar tulus mencintai sahabatnya itu, oleh sebab itu Renjun tak lagi bergantung padanya. Begitupun sebaliknya, Mark tak lagi semua hal tentang Renjun.

Apakah ini saatnya Haechan menerima Mark kembali? Tapi tak ada salahnya memberi kesempatan kedua kan?

"Soal ajakanmu waktu itu.. ya, mari kita mulai semuanya dari awal, memulai kisah yang sebenarnya"

Mark terdiam, tangannya yang tadi menggenggam kemudi kini makin ia genggam dengan erat. Hatinya senang bukan main, wajah pemuda itu bahkan terlihat tak percaya.

"Kamu serius Haechan-ah?"

Haechan mengangguk dengan pelan.

Plak

"Shh sakit"

Haechan terkeheh, "itu artinya kamu tidak sedang bermimpi"

"OH MY GOD!!! Terimakasih Haechan-ah.. ya tuhan aku senang sekali", Mark menarik Haechan kedalam pelukannya.

"Ayo awali semuanya dengan indah Hyung"

Mark mengangguk, masih dengan memeluk Haechan pemuda tampan itu mempererat pelukannya lagi.

"You're mine now and until forever", Mark mendaratkan bibir tipisnya diatas kening Haechan yang tertutup poni. Haechan sendiri membalas pelukan tersebut dengan senyuman yang merekah dibibirnya.

Betapa Haechan sangat merindukan pelukan seorang Mark Jung dihidupnya, akhirnya ia bisa mendekap Mark lagi, Haechan harap ia tidak akan pernah kehilangan dekapan hangat ini lagi, semoga.

Dan juga semoga apa yang ia putuskan ini adalah sesuatu yang benar, semoga selamanya Mark membuktikan janjinya.

-UNDERSTAND-

"Sebentar lagi masa pertukaran pelajar ku akan selesai, kapan kau akan mejalankan rencana mu itu?"

Vernon tersenyum mendengar perkataan Dino, menyesap lebih dalam lagi rokok miliknya Vernon menjatuhkan puntung rokok tersebut. Menginjaknya dengan ujung sepatu miliknya.

"Sebentar lagi, biarkan mereka bersenang-senang terlebih dahulu", Vernon melirik Dino yang menatap gemersik dedaunan yang saling bergesekan karena adanya angin.

"Bukankah kau menyukai teman JHS mu itu Lee Dino?"

Dino lantas menoleh, "tidak, kata siapa? Aku hanya mendalami peranku saja, ya meskipun ku akui Haechan Seo memang semanis itu", Dino mengatakan dengan apa adanya.

"Ya kau benar, Haechan memang manis. Aku tak sabar bagaimana reaksi Mark jika si manisnya itu hilang dari pandangannya" , Vernon lagi-lagi tersenyum sinis.

"Mau ku bantu kau mendapatkannya?"

Dino menggeleng, "tak perlu, aku tidak tertarik"

Vernon tertawa, "baguslah kalau begitu, bagaimana dengan si Huang itu?"

Dino menggeleng, mengangkat dagunya dan menunjuk Wonwoo yang sibuk dengan ponsel pintar miliknya.

Tak

"Yaish sialan, sakit bodoh"

Si oknum yang membuat ulah hanya tersengeh begitupula dengan Dino, "kau ayah yang tak bertanggung jawab sekali tsk tsk tsk"

Wonwoo memutar bola matanya malas, "itu lagi, sudahlah dia yang bodoh. Kucing kalau diberi ikan siapa yang tidak mau, lagi pula dia itu bodoh, aku sudah memberinya uang untuk mengugurkan anak sialan itu tapi dia tetap tidak mau", Wonwoo mengangkat bahunya acuh tak acuh, tak ada rasa bersalah sedikit pun yang terlihat pada wajah pemuda bermata tajam itu.

Vernon hanya menggeleng, mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam saku jeans yang ia pakai. Membuka galeri dimana terlihat fotonya bersama dengan Renjun dulu. Ada rasa sakit ketika melihat foto yang memperlihatkan wajah manis pemuda Huang itu. Senyum yang tipis dan juga polos itu selalu membuatnya berdebar sampai sekarang.

Ada juga rasa kecewa dan marah ketika mengetahui bahwa Wonwoo menghamili cinta pertamanya itu, tapi lagi-lagi rasa dendam dan benci karena ditolak membuat rasa itu semua hilang tergantikan dengan rasa marah dan dendam yang begitu besar.

"Kalau dulu saja kau tak menolakku, kau tidak akan merasakan semua ini Huang Renjun, rasakan apa yang telah kau pilih", Vernon meremat ponsel miliknya dengan kencang, rahangnya bahkan mengeras karena tersulut emosi yang tiba-tiba saja menghampiri.

"Tak lama lagi rasakan kehancuran mu Mark Jung", Vernon tersenyum sinis senyum yang membuat Dino bahkan bergidik ngeri. Memilih meninggalkan balkon tempatnya berdiri dan duduk disamping Wonwoo yang masih asik dengan ponsel miliknya.

Dino menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, menatap langit-langit dengan tatapan kosong, pemuda itu bahkan menghembuskan nafasnya dengan begitu panjang yang berhasil mendapatkan tatapan aneh dari Wonwoo yang duduk disampingnya.

Haruskah ia mengikuti permainan Vernon? Ia merasa kalau semua ini tidaklah benar, mulai dari pertama pemuda Amerika itu menyuruh Wonwoo membakar ruang musik karena ia mengetahui bahwa Renjun juga Haechan ada disana.

Dengan alasan membuat Haechan tahu bahwa Renjun sudah pasti pilihan pertama yang akan Mark Jung selamatkan. Alasan yang membuat Dino tak habis pikir, semua orang tahu akan hal itu, untung saja waktu itu Haechan dengan cepat ia selamatkan. Mendadak perasaannya jadi dongkol seketika mengingat Mark yang saat itu benar-benar bajingan sekali.

Diam-diam sebenarnya ia juga menaruh sedikit rasa pada Haechan, bagaimana pemuda manis itu tertawa membuatnya dengan spontan juga tertawa, bagaimana cara pemuda manis itu berbicara dan selalu membantunya membuat Dino jatuh pada pesona seorang Seo Haechan.

Tapi Dino cukup sadar diri bahwa Haechan tidak akan pernah bisa memilihnya, karena Dino tahu bahwa hanya ada satu nama yang Haechan simpan dihatinya. Hanya Mark, Mark Jung seorang.

.
...

Yeaaay balikan prook prook prook

Update dua kali cuma pengen buat kalian emosiii🤗

Dapet gak emosinya? 😌😌 Semoga dapattt ✌️

Gak baik kan buat Mark sakit kalau gak ada bumbu-bumbu pemanisnya, jadii biar Mark makin sakit lagi lebih baik kita biarkan mereka bahagia terlebih dahulu ehehehe

Jangan lupa Vote dan Komennya 😋😋

Sampai jumpaaaa 💚💚💚💚

Continue lendo

Você também vai gostar

46.9K 6.5K 21
Tentang Jennie Aruna, Si kakak kelas yang menyukai Alisa si adik kelas baru dengan brutal, ugal-ugalan, pokoknya trobos ajalah GXG
844K 40.7K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
79.2K 12.1K 17
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
214K 32.7K 59
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...