Diary Love [END]

Autorstwa zealheana

9.7K 1.2K 71

'Masa lalu ada bukan untuk dilupakan. Masa lalu ada untuk dikenang dan dihargai keberadaannya' Main Cast Park... Więcej

Prolog
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
ENDING
Epilog

CHAPTER 11

326 56 2
Autorstwa zealheana

Baekhyun tengah termenung dalam perpustakaan, pria mungil itu hanya diam tanpa berniat melakukan apapun, perkataan ibunya semalam terus terngiang di benaknya

Kalau ditanya apakah Baekhyun senang, jawabannya jelas iya. Tapi entah kenapa ada bagian lain dari hatinya yang merasa mengganjal dan berat

*Flashback ON

"Sayang, kau masih ingin berkuliah di Harvard, kan?"

Baekhyun diam. Dulu, ia sangat ingin melanjutkan studinya ke Universitas Harvard dengan jurusan sastra inggris

Sialnya, secerdas apapun Baekhyun di kampusnya sekarang, itu tidak bisa dibandingkan dengan para peminat Harvard

Surat rekomendasi Baekhyun ditolak dan dia juga gagal mengikuti tes seleksi bersama maupun tes tulis secara langsung di sana, dan itulah yang membuat Baekhyun memutuskan untuk masuk Universitas Seoul, meski ditolak berkali-kali oleh Universitas Harvard, namun bagi SNU, kecerdasan Baekhyun masuk standar mereka

"Memang, bagaimana caranya? Waktu itu aku bahkan tereliminasi di tahap seleksi satu, sangat sulit untuk masuk ke sana. Mama-- tidak memakai jalur belakang kan?"

Jihye tersenyum
"Rektor Harvard adalah orang tua salah satu rekan kerja mama, jangan berfikir bahwa kau masuk ke sana secara cuma-cuma, mama sudah menceritakan semua prestasi akademis maupun non akademis milikmu ..."

"...Mama memberikan beberapa bukti sertifikat karya sastra, semua pernghargaan karya tulis milikmu dan mereka tertarik. Mereka setuju dan berencana untuk merekrut dengan catatan bahwa kau akan mengikuti kelas pemula atau penyetaraan dengan mahasiswa lain..."

"... Jadi, jangan berfikir bahwa kau akan masuk karena bantuan orang dalam, itu murni karena semua prestasimu, sayang"

Jihye menatap anaknya lembut, kembali membuka percakapan setelah sempat beberapa saat hening "Jadi, bagaimana? Masih ingin kuliah di sana, kan?"

Baekhyun diam sesaat sebelum kemudian membuka suaranya "Sebenarnya -- bukan itu permasalahan utamanya"

Jihye mengernyit

"Aku hanya -- tiba-tiba saja tanpa alasan merasa berat meninggalkan Korea"

Jihye hanya tersenyum mendengarnya, memahami apa yang menjadi kegundahan putra semata wayangnya itu

"Yasudah, dipikirkan matang-matang dulu, masih lama juga. Mungkin keputusan finalnya setelah festival sastramu selesai karena setelah itu mama akan kembali ke Amerika"

Baekhyun tersenyum dan mengangguk sebagai tanggapan, begitupun dengan Jihye yang tersenyum dan menatap anaknya penuh pengertian

*Flashback OFF

Baekhyun menghembuskan nafas berat mengingat percakapannya dengan sang ibu semalam, hingga ...

"Baekhyun!"

"Astaga!"

Baekhyun terlonjak kaget ketika seseorang tiba-tiba saja memanggil dan menepuk pundaknya dengan cukup keras, membuatnya menoleh

"Chanyeol -- Ya Tuhan! Kau membuatku terkejut!"

Chanyeol hanya terkekeh sebelum kemudian mengambil tempat di samping Baekhyun "Jangan terlalu banyak melamun, tidak baik"

Baekhyun hanya tertawa kecil sebagai tanggapan

"Setelah ini ada kelas?"

Baekhyun menggeleng

"Lalu, kenapa tidak pulang?"

"Hanya -- masih ingin di sini"

Chanyeol diam untuk beberapa saat sebelum kemudian tersenyum antusias menatap Baekhyun

"Daripada diam saja di sini, bagaimana kalau kita jalan-jalan saja?"

"Huh?"

Chanyeol mengangguk heboh "Kita ke Hongdae. Kau tahu, di sana pusat jajanan pinggir jalan, kau akan suka"

Melihat kehebohan Chanyeol, Baekhyun tertawa "Kau tahu? Kau itu pria teraneh yang pernah kutemui. Kemarin kau sangat muram, memelukku tanpa alasan dengan dekapan yang entah kenapa terasa menyedihkan, sekarang? Lihatlah betapa senangnya kau saat ini"

Chanyeol terdiam "O-Oh.. Itu .."

"Yasudah, ayo kita pergi sekarang"

Tidak ingin merusak mood Chanyeol yang membaik, Baekhyun memutuskan berdiri, berjalan mendahului Chanyeol

Chanyeol tersenyum, sebelum berlari dan mendekati Baekhyun untuk berjalan bersama

Hari itu, mereka menikmati waktu berdua

Chanyeol mengajak Baekhyun untuk menaiki kendaraan umum, katanya, Baekhyun harus mencoba naik kendaraan umum setidaknya sekali seumur hidupnya

Di Hongdae, mereka bersenang-senang, Chanyeol menunjukkan beberapa jajanan terbaik menurutnya di sana

Baekhyun yang pada dasarnya memang tidak tahu arah hanya mengekor kemanapun Chanyeol membawanya pergi

Mereka bersenang-senang dari siang hingga jam menunjukkan pukul delapan malam, dan mereka memutuskan untuk pulang sebelum malam semakin larut

"Tadi itu sangat menyenangkan, terima kasih Chanyeol" kata Baekhyun yang duduk di samping Chanyeol. Mereka juga pulang menggunakan bus

"Aku yang seharusnya berterima kasih, kau tahu, saat kau bilang aku aneh karena sikapku, saat itu aku belum merasa baik..."

Baekhyun terdiam

"Tapi setelah melihatmu, kita jalan bersama, bersenang-senang, rasanya bebanku terangkat semua hari ini, terima kasih"

Baekhyun terkekeh
"Bagaimanapun kau yang mengusulkan untuk jalan-jalan dan aku cukup terhibur dengan apa yang kita lakukan hari ini. Jujur, saat ini aku sedang mengalami kebimbangan, tapi karena hari ini, setidaknya aku bisa melupakan kebimbanganku sejenak"

Chanyeol terdiam sesaat sebelum kembali bicara "Orang bilang, kau bisa membagi kebimbanganmu dengan orang lain untuk mencari solusi, kalau kau mau, aku bersedia"

Baekhyun diam, menatap pria di hadapannya lamat-lamat

"Aku sendiri bahkan tidak tahu kenapa aku merasa bimbang di saat aku seharusnya merasa yakin. Tapi bayang-bayang saat aku akan meninggalkan Korea dan tidak bertemu denganmu benar-benar mengganggu pikiranku" - baekhyun membatin

Namun pada akhirnya Baekhyun hanya membuang nafas berat, kata-katanya tertahan di tenggorokan dan hanya bisa tersemyum tipis

"Bukan apa-apa, ini hanya perkara kecil, aku bisa mengatasi kebimbanganku sendiri"

Chanyeol diam, menyadari bahwa Baekhyun belum seterbuka itu dengan dirinya. Mau tak mau, Chanyeol hanya mengangguk dan memberikan senyumannya untuk merespon "Baiklah, kalau begitu menurutmu"

Waktu terus berjalan. Chanyeol hanya duduk diam di tempatnya sambil memandang ke sembarang arah hingga ia merasakan sebelah pundaknya yang terasa berat, membuat pria itu mau tak mau menoleh

Mendapati Baekhyun yang sudah terlelap di pundaknya

Melihat itu, Chanyeol berusaha merendahkan posisi duduknya sambil membenarkan posisi kepala Baekhyun, Baekhyun sendiri mulai bergerak, mencari posisi teryamannya pada pundak lebar itu

Chanyeol tersenyum, memandang wajah lelap Baekhyun lamat-lamat sebelum berbisik "Tidur yang nyenyak, aku menyayangimu" sebelum setelahnya mencium kening Baekhyun dan berusaha untuk tetap terjaga agar mereka bisa turun di halte yang tepat

#          #          #

Baekhyun membuka matanya ketika merasakan sebuah cahaya masuk menerobos kamarnya, matanya mengerjap beberapa kali dan mendapati ibunya yang berdiri memunggunginya sambil membuka gorden kamarnya

Beberapa detik kemudian, punggung itu berbalik dan Jihye menatap wajah putranya dengan senyuman hangat

"Selamat pagi, sayang. Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?"

Baekhyun yang masih pada tahap mengumpulkan nyawanya terduduk menatap ibunya

"Jam berapa sekarang, ma?"

"Jam sepuluh pagi. Tidak apa bangun siang sesekali, lagipula hari ini hari minggu"

Baekhyun hanya mengangguk mengusap matanya berkali-kali sebelum atensinya kembali berpusat pada sang ibu yang kini menatapnya dengan senyum misterius

Baekhyun mengernyit aneh mendapat senyuman seperti itu "Mama -- kenapa?"

Aneh saja, pasalnya senyum yang ibunya berikan tidak seperti biasanya. Kali ini terlihat seperti senyuman jahil

"Apa-- tidak ada seseorang yang ingin kau kenalkan pada mama?"

Baekhyun mengernyit bingung "Memangnya siapa yang harus kukenalkan?"

"Kekasihmu-- mungkin?"

"Kekasih apa? Aku tidak memiliki kekasih?"

Jihye menautkan kedua alisnya, menatap sang anak dengan senyuman jahil "Yakin tidak memiliki kekasih?"

Baekhyun terdiam sesaat berfikir tentang apa yang sedang ibunya bicarakan, namun pria itu tetap menganggukkan kepalanya "Yakin"

Jihye mendesah ringan "Padahal kalau memang kekasih, mama setuju. Anaknya tampan, baik, dan juga perhatian. Dia bahkan menggendongmu dari halte cheongdam-dong sampai rumah"

"Hah? Maksudnya?" Baekhyun menatap ibunya tidak mengerti

"Laki-laki yang mengantarmu semalam bilang bahwa kau ketiduran di bus dan dia tidak tega membangunkanmu karena terlalu pulas, jadi dia menggendongmu turun dari bus sampai rumah. Sungguh, kalau diingat, mama bahkan langsung jatuh cinta mendengar bentuk perhatiannya"

Baekhyun terdiam beberapa detik sebelum bertanya "Maksud mama, Chanyeol?"

"Ahh, jadi namanya Chanyeol. Sepertinya iya. Dia yang mengantarmu pulang dalam gendongannya dalam keadaan tertidur pulas, mama yakin, dia pasti sedang merasa kebas dengan tangannya sekarang"

"Jadi-- Chanyeol menggendongku sampai rumah?"

Jihye mengangguk "Sikapnya benar-benar menggambarkan sosok pria sejati, bukan?"

Baekhyun mengangguk setuju, tersenyum menunduk ketika merasakan pipinya meroha hebat hanya karena membayangkan bahwa dirinya dalam gendongan lengan kekar Chanyeol

"Astaga, lihat! Siapa yang sedang tersenyum sendiri sekarang, hm?"

Baekhyun hanya tertawa malu-malu membuat Jihye tertawa ringan
"Yasudah, meronanya nanti saja. Sekarang bersihkan dirimu dan turun untuk sarapan, mama tunggu di bawah ya"

Jihye tersenyum, mengusak kepala anaknya sebelum kemudian berjalan hendak pergi dari kamar Baekhyun, namun langkahnya terhenti ketika mendengar Baekhyun memanggilnya

"Mama..."

Jihye menoleh "Iya, sayang?"

Baekhyun terdiam beberapa detik menatap ibunya penuh makna "Aku-- menolak tawaran mama kemarin malam"

Jihye tersenyum hangat menatap putrinya "Apa karena Chanyeol?"

Baekhyun tersenyum tipis "Mungkin-- iya"

Jihye tertawa kecil "Baiklah, mama mengerti. Akan mama bicarakan dengan teman mama nanti, sekarang bersihkan dirimu dan turun ke bawah, okay?" dan setelahnya Jihye benar-benar pergi dari kamar Baekhyun

Meninggalkan Baekhyun yang masih duduk di ranjangnya sambil tersenyum manis "Rasanya-- aku memang tidak ingin meninggalkanmu, Chanyeol"

Tbc ~

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

286K 8.5K 93
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...
202K 4.2K 47
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
7.7M 308K 34
BxB --------- Torin Frey has a crush. With his eighteenth birthday right around the corner, he'll soon be able to identify his Mate. Hopefully it's...
1.3M 57.8K 104
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC