Where's my Kiss? [[Jaemren]]

1K 116 3
                                    

Sepulang Renjun dari acara radionya, tidak lupa ia selalu melakukan siaran langsung untuk menyapa para penggemar.

Sampai pada saat ada sebuah komentar yang bertuliskan "Bisakah kamu memberiku motivasi agar aku semangat untuk belajar?" lalu Renjun merespon dengan memberikan ciuman melalui handphonenya namun setelah itu Renjun malah tersenyum malu.

Hingga setibanya di dorm Renjun dikejutkan dengan Jaemin yang menunggu di depan pintu.

"Eh! Nana kenapa disitu?" tanya Renjun heran melihat kekasihnya diluar malam-malam seperti ini.

"Aku menunggumu Injun-ah" jawab Jaemin sambil menghampiri Renjun yang malah terdiam ditempatnya berdiri sekarang.

"Nah ayo masuk! Tidak baik berada diluar malam-malam seperti ini." ujar Jaemin sambil menarik lembut pergelangan tangan Renjun.

"Injunnie~" panggil Jaemin pada Renjun yang telah berganti pakaian dengan piyama kesayangannya.

"Iya Na? Kenapa belum tidur?" tanya Renjun heran dengan sikap Jaemin sejak tadi.

"Aku boleh tidur denganmu?" tanya Jaemin hati-hati.

"Tentu saja boleh. Sini! Lagi pula kita sudah lama tidak tidur bersama." jawab Renjun sambil menggeser posisi berbaringnya di kasurnya yang cukup besar itu.

"Yeay! Makasih Injunku sayang!" girang Jaemin lalu tanpa aba-aba langsung memeluk Renjun dengan kencangnya.

"U-ugh Nana! Kau membuatku sesak." ujar Renjun sambil mencoba melepaskan pelukan Jaemin.

"Hehe maaf Injunnie." ujar Jaemin dengan melonggarkan pelukannya.

"Oh iya Injunnie" panggil Jaemin setelah hening selama beberapa saat.

"Hmm?" gumam Renjun menjawab panggilan Jaemin.

"Injunnie, aku ingin kamu memberiku motivasi agar aku semangat menjalani hari-hariku yang berat saat tidak ada kamu disisiku." ujar Jaemin sambil mendusel-dusel pada rambut Renjun.

"Heum? Aku seperti tidak asing dengan kata-kata itu." ujar Renjun mencoba mengingat kata-kata yang sangat familiar itu.

"Ooh aku ingat! Itu kan komentar dari penggemar saat aku melakukan siaran langsung tadi!" pekik Renjun karena akhirnya mengingat hal itu. Sedangkan Jaemin hanya menatap Renjun dengan senyum yang sangat khas dari seorang Na Jaemin.

"Lohh tapi Jaemin kok-" ucap Renjun bingung yang dipotong oleh Jaemin.

"Aku hanya ingin motivasi Injun~ Saat tadi siaran langsung kan ada penggemar yang meminta motivasi dan kamu memberikan sebuah ciuman online, tapi kan saat ini kita sedang berhadapan langsung jadi... Aku ingin sebuah ciuman darimu." ujar Jaemin dengan tatapan mata tulus yang menyebabkan Renjun salah tingkah sendiri.

"A-apa?" tanya Renjun yang masih mencerna perkataan Jaemin terlebih tatapan pemuda itu membuat Renjun jadi lama berfikir.

"Kamu terlalu lama berpikir." ujar Jaemin yang tanpa aba-aba mendekatkan wajahnya pada Renjun hingga

Cup!

bibir mereka bertemu yang mana membuat Renjun langsung tersadar dari berpikirnya yang lama.

"Yakk! Apa yang kamu lakukan!?!" kaget Renjun setelah mendorong Jaemin cukup kuat untuk melepas tautan bibir mereka.

"Aku kan minta motivasi Injun! Huh begitu saja marah. Lagi pun kita sudah lama tidak bermesraan." ujar Jaemin sambil membalikkan badan memunggungi Renjun. *marah ceritanya:'D

"E-eh? Tidak begitu Nana, aku hanya terkejut saja tadi saat kamu menciumku secara tiba-tiba." jelas Renjun yang tidak ingin didiamkan oleh Jaemin.

Tapi Jaemin tetap diam memunggungi Renjun dan tidak membalas perkataannya.

"Nana~" panggil Renjun membujuk Jaemin.

Karena tidak mendapat jawaban, Renjun langsung turun dari kasurnya untuk berjalan memutar menuju kearah sisi kasur yang lainnya dan langsung mendusel sehingga dirinya berbaring didepan Jaemin.

"Uh Nana~" ujar Renjun sambil memberikan tatapan puppynya pada Jaemin.

Sedangkan Jaemin berusaha mati-matian untuk menahan hasratnya agar tidak menciumi seluruh wajah Renjun.

"Hm?" jawab Jaemin sok cuek, berkebalikan dengan jantungnya yang berdetak sangat cepat.

"Nana~" bujuk Renjun lagi dengan tangan yang membentuk seperti ini 👉👈

"Huhhh. Kamu sangat menggemaskan Injunnie! Aku tidak tahan dengan keimutanmu!" pekik Jaemin sambil mencubiti pipi gembil Renjun.

"Yeay Nana tidak marah lagi!" pekik Renjun senang sambil memeluk Jaemin dan menelusupkan wajahnya pada dada bidang Jaemin.

"Aku tidak akan bisa marah denganmu Injunnie." ujar Jaemin mengelus sayang rambut Renjun.

"Uh Nana~ Sini-sini! Injun beri motivasi" ujar Renjun sambil menangkup pipi Jaemin dan mulai mendekatkan wajah mereka. Jaemin yang mendapat kesempatan pun bersorak senang di dalam hatinya. Hingga kedua belah bibir itu bertemu dengan lembutnya yang membuat kedua anak adam itu memejamkan mata menikmati ciuman yang cukup lama tidak mereka rasakan karena kesibukan masing-masing.
.
.
.
.
Written by: 🐻

Dulcis AmorKde žijí příběhy. Začni objevovat