LAST CHAPTER

Beginne am Anfang
                                    

Tak berapa lama, Pastor sudah berdiri di tengah altar, disusul Hongjoong yang berjalan menaiki altar dengan Mingi di sampingnya.

Setelah mengantar Hongjoong, Mingi kemudian berjalan menuju kursi, ia duduk di samping Yunho kemudian mengambil Yungi dari pangkuan Yunho dan mendudukan Yungi di pangkuannya sendiri.

_🧸_

Seonghwa kembali mematut dirinya di depan cermin, ia meremat jemarinya dengan gugup. Bibir bawahnya sedikit ia gigit.

"Seonghwa?"

Seonghwa terlonjak kaget saat mendengar namanya dipanggil, ia berbalik menatap seseorang yang berdiri di ambang pintu. "Pa-papah?"

Junmyeon tertawa pelan. "Kenapa kaget begitu heum? Kau gugup?"

Seonghwa menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya yang dingin dan mengangguk. "Seonghwa sangat gugup, Pah. Bagaimana kalau Seonghwa jatuh karena saking gugupnya," ujar Seonghwa polos.

Membuat tawa Junmyeon langsung pecah. Junmyeon mengusap surai Seonghwa pelan. "Tidak apa, jangan gugup. Papah sendiri yang akan mengantamu ke altar, Papah tidak akan membiarkanmu jatuh. Ayo."

Seonghwa mengangguk dan tersenyum, dengan cepat ia melingkarkan tangannya pada lengan Junmyeon dan berjalan menuju pintu utama.

Semua tamu undangan tertuju padanya saat ia melangkah keluar, membuat Seonghwa semakin gugup, untung saja tepukan pelan Papah Junmyeon pada tangannya membuat Seonghwa sedikit rileks.

Ia melirik ke tempat para tamu undangan dan bertemu pandang dengan San dan Wooyoung yang tersenyum lebar padanya, juga melihat Yunho dan Mingi dengan Twinnie di masing-masing pangkuan mereka.

Ada Bangchan dan Seungmin juga di sana, duduk bersama jagoan mereka. Juga Cya dan Han yang duduk bersebelahan dengan kekasih hati mereka masing-masing.

Di samping altar ia melihat Xion, Yeosang dan Jongho yang memegang figura mendiang orang tuanya dan juga Junyoung.

Pandangan Seonghwa kembali lurus ke depan, menatap Hongjoong yang sebentar lagi resmi menjadi suaminya.

Hongjoong dengan balutan Tuxedo berbahan sutra berwarna Charcoal gelap, dengan sepatu pantofel hitam yang mengkilap, dasi yang melingkar apik di lehernya, aksesoris bunga mawar merah di saku jasnya dan rambut yang di sisir rapi sampai menunjukan jidatnya, benar benar tampan.

Seonghwa sendiri memakai Tuxedo yang senada dengan Hongjoong, berwarna Charcoal gelap dengan kerah berwarna merah maroon sebagai pembeda. Rambutnya disisir rapi, dengan polesan make up tipis, membuat wajahnya semakin terlihat manis dan cantik di saat yang bersamaan.

Junmyeon menyerahkan Seonghwa pada Hongjoong setelah mereka sampai di depan altar, Hongjoong dengan sigap memegang kedua tangan Seonghwa dan berdiri berhadapan.

Pastor yang berada di tengah mereka lantas membuka buku di tangannya dan mengangkat sebelah tangannya ke udara. Mengucapkan janji suci yang dijawab dengan tegas dan mantap oleh keduanya.

"Saya bersedia!" seru Seonghwa dengan mantap.

Mereka kemudian bergantian memakaikan cincin pernikahan. Seonghwa memakaikan cincin pada jemari Hongjoong setelah Hongjoong memakaikan cincin pada jemarinya terlebih dahulu.

"Dengan ini saya menyatakan anda berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri, silahkan cium pasangan anda." Pastor kemudian menurunkan tangannya dan menutup bukunya. Ia mengangguk, mempersilahkan.

Hongjoong menarik tangan Seonghwa dengan lembut, memangkas jarak yang tersisa sebelum memanggut bibir Seonghwa dengan lembut.

Sorak sorai dan tepuk tangan tamu undangan langsung menggema.

[✔]Because Of Love . JoongHwaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt