🌙: chapter 2

En başından başla
                                    

"Apakah itu hal yang bagus?"

Emma tergelak. "Sudah pasti, Sayang! Selama rencana hidupmu terkendali, semua hal akan berjalan sebagaimana mestinya."

Oh.

Baiklah.

🌙

Pada dasarnya, entah mau seberapa keras Maddi mempercayai bahwa kejadian-kejadian aneh yang menimpanya beberapa hari ke belakang—setelah Emma pergi ke luar kota—merupakan perwujudan dari rasa takut belaka, gadis itu tetap tidak tahan. Ini sudah hari ketiga dan seseorang terus mengganggunya, tidak peduli entah itu siang atau malam. Gadis ini sudah cukup cerdas untuk menebak bahwasanya dalang di balik tragedi bel dan cerita dongeng misterius merupakan ulah seorang manusia yang berbusana hijau dengan syal kuning.

Ada saat di mana sosok tersebut menyamar menjadi tukang sampah, lalu bolak-balik di jalan depan halaman rumahnya entah untuk apa. Itu sih, tidak ada apa-apanya, meskipun aneh. Tapi, ia pernah kurang ajar! Orang ini tanpa etika mengetuk jendela kamar Maddi, lalu menerbangkan pesawat terbang ke dalam kamarnya. Bisakah kamu bayangkan segila apa? Kamar Maddi ada di pantai dua, lantas bagaimana caranya ia bisa memanjat dinding? Bagian paling menyebalkan adalah, ia membunyikan bel rumah setiap 1 menit sekali ketika malam.

Maddison sudah membuat laporan pada polisi terkait hal ini, namun polisi tidak menemukan seseorang dengan ciri-ciri yang ia sebutkan; pria bertubuh tinggi, bermata biru menyerupai kucing, rambut hitam, rahang tegas, bibir merah, berkulit putih pucat, pakaian berupa setelan hijau yang aneh, dan ia mengenakan syal berwarna kuning. Polisi justru terheran ketika gadis yang malang itu menceritakan kejadian "miris" yang dialaminya. Seolah seorang pengganggu ini berasal dari dimensi lain.

Maddi benar-benar terpuruk terlebih ketika ia menceritakan persoalan ini pada Emma, wanita itu justru menganggap bahwa putrinya sedang sakit. Ia menghabiskan 15 jam sehari untuk belajar, dan tidak memiliki cukup waktu untuk istirahat. Efek yang ditimbulkan dari hal itu barangkali adalah halusinasi yang berlebihan—meskipun pernyataan tersebut kurang masuk akal. Sebaliknya, bukannya kembali pulang untuk mengecek keadaan sang putri, Emma justru hanya memintanya untuk menghentikan segala aktivitas, dan pergi tidur, karena event besar-besaran yang tengah dilaksanakan oleh perusahaannya sangat tidak memungkinkan bagi Emma untuk pulang. Mereka bahkan berada di kota yang berbeda.

Maddison kini sedang duduk bersila di atas mejanya. Penampilannya awut-awutan. Rambutnya yang lurus tiba-tiba berubah keriting semenjak beberapa ke belakang. Maddi hanya mengikatnya asal. Piyamanya belum diganti, padahal ini sudah pukul 12 siang. Kacamatanya turun ke jembatan hidung, dan kulitnya mendadak ditumbuhi jerawat pada bagian dahi. Lalu, kantung matanya ... astaga. Itu bagian terburuk. Sepasang netra memantau dengan tajam ke bawah halaman rumah. Si pengganggu belum muncul selama 2 jam terakhir. Jika presensinya sudah terlihat, Maddi tidak akan segan-segan untuk menjatuhkan petasan tepat ke atas kepalanya. Petasan-petasan itu kini berada di atas meja, tepatnya di samping Maddison. Tinggal dinyalakan saja puntungnya, bisa habis riwayat manusia biadab itu.

Maddison membelalakkan matanya untuk yang pertama kali setelah 30 menit. Benar. Ada yang memasuki pagar rumahnya. Begitu agresif. Awalnya, Maddi memang sengaja tidak mengunci pagar rumah supaya manusia terkutuk itu bisa masuk ke dalam jebakan yang telah ia rencanakan matang-matang, tapi kini, Maddi menyesal.

Bukan makhluk idiot yang selama ini mengganggu hidupnya, melainkan sekumpulan babi—tiga sampai lima ekor—yang tiba-tiba menerobos pagarnya, serta merta menghancurkan rumput dan tanaman bunga yang berada di halaman. Suara mereka berisik sekali, dan kini tanamannya mulai rusak sebagian akibat diinjak-injak oleh tubuh mereka yang gemuk dan penuh lumpur. Maddison tahu dari mana babi-babi ini berasal. Rumah dari pemiliknya tidak jauh dari sini, dan mereka memang selalu menyusahkan.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Nov 27, 2020 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Le Petit Prince🌙au!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin