Chapter 2

1.5K 246 58
                                    

Tidak terasa hari sudah semakin larut, sang matahari sudah mulai bersembunyi di ujung cakrawala namun Mu Qing dan Feng Xin masih di berada di luar, apakah mereka akan tidur beralaskan rerumputan? Bagaimanapun ini di dalam hutan! Tidak akan ada gubuk ataupun rumah di sekitar sana!

Mu Qing berusaha bangun dengan bertumpu kepada pedangnya, setelah memantapkan pijakan kakinya, Mu Qing mengajak Feng Xin untuk mencari sebuah tempat sebagai tempat bermalam.

"Sudah mulai gelap, sebaiknya kita mencari tempat untuk beristirahat."

Feng Xin mengangguk menyetujui saran Mu Qing untuk mencari tempat tinggal. Dia berjalan mengikuti Mu Qing dari belakang. Sorot matanya tertuju pada sosok Mu Qing yang berjalan di depannya, berjaga - jaga apabila roh janin membuat ulah lagi.

Setelah beberapa waktu berjalan mencari tempat dimana mereka bisa beristirahat, akhirnya mereka menemukan sebuah goa yang pintu masuknya sedikit tertutup tanaman merambat.

Ketika Feng Xin melihat goa tersebut, dia berjalan melewati Mu Qing untuk memastikan keamanan gua tersebut. Tangan kanan Feng Xin menarik kasar tanaman rambat yang menjuntai menutupi pintu masuk gua, membuat pintu masuk gua menjadi lebih terlihat. Feng Xin berbalik memandang Mu Qing yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Aku akan masuk kedalam untuk memastikan keamanan gua ini. Kau tunggu lah disini."

Ia masuk sebelum mendapat jawaban dari Mu Qing. Langkahnya pelan karena bagian dalam gua minim cahaya. Feng Xin menggunakan sedikit energi spiritualnya untuk membuat sedikit cahaya agar dirinya bisa melihat lebih jelas. Matanya memindai bagian dalam gua. Ternyata gua ini cukup luas jika dijadikan tempat untuk tinggal. Lebih dari cukup untuk sekedar tempat tinggal dua orang dewasa. Feng Xin berbalik kembali ke tempat Mu Qing setelah memastikan bagian dalam gua aman untuk tempat tinggal mereka berdua.

Sementara itu, Mu Qing bersandar di dinding gua, pandangan matanya melihat perutnya yang besar, sesekali dia menarik nafas kasar. "Kau benar-benar menyusahkan..!"

Bugh!

Sebuah tendangan terasa walau tidak terlalu sakit membuat Mu Qing terkejut, "Kau..! Cukup bermain-mainnya!"

Roh itu berhenti, Mu Qing menghela nafas lega karena roh itu tidak membuatnya berguling-guling kesakitan lagi. Tidak lama kemudian Feng Xin kembali, Mu Qing melihat ke arah Feng Xin.

"Bagaimana?"

"Tidak ada yang mencurigakan. Bagaian dalamnya cukup luas untuk digunakan sebagai tempat tinggal sementara."

Mu Qing mengangguk mendengar penjelasan Feng Xin. Gua ini satu satunya yang bisa digunakan sebagai tempat tinggal sementara untuk mereka jika mereka tidak ingin beristirahat di hutan dengan beratapkan langit. Tidak ada waktu untuk mencari tempat yang lain, matahari pun sudah menyembunyikan dirinya dengan sempuna.

Mu Qing berjalan memasuki gua dan Feng Xin mengikutinya dari belakang. Menyadari Mu Qing yang berjalan sedikit lambat membuat Feng Xin ingin berkomentar, "Aku bisa membantumu berjalan jika kau mau."

Mu Qing langsung melihat ke arah Feng Xin  dengan ekspresi kesal ketika kata-kata itu keluar dari mulutnya. Langkah Feng Xin terhenti sejenak karena mendapat ekspresi yang tidak mengenakan dari Mu Qing.

"Aku hanya bermaksud membantu. jika kau tidak setuju itu tidak masalah."

Feng Xin mengedikan bahu, ketika Mu Qing memutuskan adu pandang mereka, dan meneruskan langkahnya masuk ke dalam gua dengan berhati-hati. Karena tidak ada penerangan di dalam gua, Mu Qing menyalakan sebuah api kecil dengan kekuatan spiritualnya. Setelah cukup dalam dan merasa sudah mendapatkan tempat yang nyaman, Mu Qing membuat api unggun untuk menjadi penerangan serta untuk menghangatkan diri.

A Though MissionМесто, где живут истории. Откройте их для себя