8. "Aku Separuh Takut"

Začít od začátku
                                    

"Apa sih? Yuk masuk," ajak Charina kemudian mempersilahkan teman-temannya masuk.

"Ah, jadi dejavu. Dulu kita pernah gini juga," ujar Hera Janitra, teman Charina yang tengah berbadan dua itu. Charina membalasnya dengan senyum, sementara yang paling kalem diantara mereka segera menyikut Hera.

"Tenang aja, kali ini pasti berhasil. Aku percaya kok," Husna yang paling diantara mereka mengelus punggung Charina. Sementara Cahaya sibuk membuka kotak pizza dan juga ayam goreng yang mereka bawa tadi.

"Aku separuh takut," keluh Charina. Teman-temannya memandang ia iba, wajara saja Charina merasa takut. Pernikahan yang sudah diaturnya dahulu batal karena masalah—yang tidak ingin Charina bicarakan lagi—tibanya sebuah masalah. Charina sempat merasa trauma dan tak ingin menjalin hubungan lagi. Bagaimana tidak? batalnya acara tepat seminggu sebelum acara pernikahan berlangsung, itu menjadi memori buruk untuk Charina sendiri.

"Kamu gak akan berhadapan sama masalah yang lama lagi, Char. Percaya sama aku," Hera mengelus punggung Charina.

"Aku juga takut. Pernikahan bukanlah suatu hal yang mudah, aku takut tidak terbiasa," Charina rasanya jadi ingin menangis, Cahaya segera memeluk sobat karibnya itu.

"Jalanin dengan ikhlas, InshaaAllah semua yang terjadi akan berjalan dengan lancar. Memang enggak mudah, tapi kalau kamu menerima dengan lapang hati, semuanya akan ada hikmah dan jalan keluar. Menikah juga bukan hanya sunah Rasulullah, tapi banyak lagi hal-hal yang perlu kamu persiapkan. Kamu paham itu kan, Char?" ujar Husna disahuti anggukan Charina.

"Tenang, semua bakal baik-baik aja," Hera menenangkan temannya itu.

"Terimakasih," ujar Charina, ia merasa sedikit lapang setelah menceritakan segala keresahannya pada sahabat-sahabatnya.

"Yuk, makan," ajak Cahaya. Membuat teman-temannya yang lain geleng kepala.

"Oh iya, anak kalian mana?" tanya Charina.

"Sama papahnya," jawab Cahaya.

"Si kembar lagi dirumah neneknya, soalnya Mas Husein juga dinas diluar kota," ujar Husna.

"Nih, ikut sama mamahnya," Hera mengelus perutnya yang sudah besar itu, katanya sudah mau masuk 8 bulan.

"Hamil itu berat ya, Her?" tanya Charina penasaran.

"Berat sih, tapi bikin bahagia banget, Char," Hera tersenyum.

"Tumber si Najendra bolehin lo pergi," ujar Cahaya sambil menggigit ayamnya.

"Kalau gak dibolehin, gue ngamuk," ujar Hera nyengir. Charina dan yang lain geleng-geleng kepala saja mendengar jawaban Hera. Tentu saja Najen sangat protektif terhadap sang istri, ini buah hati yang sudah mereka nanti selama 3 tahun lamanya.

"Goals kalian apa lagi?" tanya Husna melihat teman-temannya.

"Gue kayanya mau beli gedung yang lebih luas buat usaha WO," ujar Cahaya.

"Hm, apa ya? Gue cuma kepikiran ngebesarin dia aja nih," Hera mengelus perutnya.

"Aku kepengen hijrah kaya Husna, tapi masih belum ketemu waktu yang pas aja," ujar Charina. Memang, diantara mereka Husna yang berhijab.

"Subhanallah, hidayah Allah akan datang buat siapa yang mencari. Ia tidak bisa ditunggu, tapi kita harus mencarinya. Senang mendengarnya, Char," ujar Husna yang membuat Charina tersenyum lagi. Hera hampir saja menangis dan Cahaya tersenyum sambil tetap menggigit pizza miliknya.

Diantara mereka Husna memang menikah dengan cara ta'aruf. Bukan seperti yang sedang viral, tapi benar-benar ta'aruf.

"Kenapa ya deg-degan kali ini amat berbeda dengan yang dulu? Aku lebih banyak takut juga," ujar Charina.

"Itu karena kamu akan benar-benar menikah," ujar Hera.

"Betul juga, yang lama kan tidak," Cahaya manggut-manggut.

"Ish, kalian ini," Charina tertawa kecil menanggapi temannya.

"Selamat menempuh hidup baru, Charina."




----

hello? lama tidak bersua hihihi.
sebenarnya udh lama di draf, cuma aku tahan2 smpe ultah mba ssamu. hehe

HAPPIEST BIRTHDAY KIM CHAEWON 💖💖

(ga bisa upload foto chaewon, karena jaringan lg ngajak ribut)

Get Married ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat