Zayn Malik Love Story - The Unexpected (5)

Start bij het begin
                                    

Kalung pemberian Zayn kau lepas. Kalung penuh kenangan itu kau lepaskan dari leher jenjangmu. Untuk sementara, kau harus bisa melupakannya. Dan ini, merupakan langkah pertamamu untuk melakukan itu. Sebelum kau melepasnya, kau genggam erat kalung itu. Hingga satu buliran air mata nyaris keluar lagi dari kelopakmu. Tapi kau menahannya. Ini salah satu bentuk latihanmu untuk melupakan Zayn.

Lalu, kau lepas kalungmu dan meletakkan benda mungil itu dalam kotak hadiah Zayn. Di atas kertas Zayn yang kau lipat. Kemudian, kau berdiri dan beranjak pergi. Melangkahkan kaki keluar dengan secercah harapan yang ditinggal oleh seorang Zayn. Semua harus berubah. Dan semua tak akan pernah sama lagi.

Saat tepat berada di ambang pintu, kau memberhentikan langkahmu dan menoleh ke belakang. Sesaat, kau masih bisa merasakan sebersit rasa rindu itu lagi. Tapi kali ini, kau memandangnya sebagai kekuatanmu untuk hidup. Untuk mengejar mimpimu. Dan semua itu.. Zayn. Zaynlah yang mengajarkanmu semuanya.

“Thanks, Zayn. Happy new year.” Ucapmu lirih seakan-akan inilah kalimat terakhirmu untuknya. Kau menghadapkan kepalamu ke depan dan siap untuk menjalani hari-hari esokmu. Yeah, kau harus bisa. Demi kebahagianmu sendiri. Demi Zayn.

Lalu kau melangkahkan kaki keluar dari ferris wheel itu. Keluar dari kenanganmu, keluar dari kesedihanmu, keluar dari Zayn.

Sayup-sayup kau bisa mendengar suara musik. Di depan ferris wheel sekarang terdapat panggung besar untuk merayakan tibanya malam tahun baru. Kerumunan orang terlihat mengelilingi panggung tersebut. Dengan raut keceriaan mereka menyongsong hari baru di depan mata.

Tapi.. tunggu sebentar. Apa telingamu tak salah dengar? Kau mendengar suara orang yang amat kau kenal menyapa penonton lewat micnya. Bersamaan dengan suara lain yang meneriakkan “Happy new year, everyone!” dari tengah panggung. Apa matamu tak salah lihat? Ketika tiba-tiba anggota 1D berdiri di tengah panggung menyanyikan lagu baru mereka. Apa lagi ini? Mengapa mereka tiba-tiba berada di sini? Dan.. ketika kau meghitung, boyband yang tengah bernyanyi tersebut hanya tampil dengan empat orang personilnya. Melupakan Zayn yang hari ini meninggalkan kalian semua. Sebentar, apakah mereka setega itu? Mengacuhkan kematian teman mereka sendiri dengan bernyanyi meramaikan malam tahun baru?

[Liam]

I’ve tried playing it cool

But when I’m looking at you

I can’t ever be brave

‘Cause you make my heart race

[Harry]

Shot me out of the sky

You’re my kryptonite

You keep making me weak

Yeah, frozen and can’t breathe

Kau berniat merutuki kawanan empat orang itu. Sungguh tak punyakah rasa kesetiakawanan mereka barang sedikit, saja? Temannya meninggal dan sekarang bersenang-senang.. Perlakuan apa itu?! Lalu kau menggerakkan kaki keluar dari jalur Ferris wheel. Berniat memperhatikan boyband itu lebih dekat. Tapi tiba-tiba sesosok bayangan lelaki mendekatimu..

[Zayn]

Something’s gotta get now

‘Cause I’m dying just to make you see

That I need you here with me now

‘Cause you’ve got that one thing

Dan tepat ketika lirik terakhir yang ia nyanyikan berakhir lalu disahut oleh nyanyian anggota 1D lain, sesosok bayangan yang berdiri jelas di hadapanmu sekarang menggamit tanganmu. Matamu ditatap lekat. Dan ia.. ia tersenyum padamu. Perlakuannya menimbulkan teriakan riuh rendah dari penonton. Tapi tidak denganmu.

Kau membeku.

Lidahmu kelu.

Matamu terpaku.

Nafasmu tercekat.

Jantungmu melonjak.

Apa lagi ini?

“…-n?” gumammu lirih. Lirih dan tak tega. Kau tak tega menggumamkan nama orang yang saat ini sedang ingin kau lupakan. Kau tak tega menggumamkannya. Kau tak tega mengatakannya. Kau tak tega memanggilnya. Kau tak tega..

Tepat saat lagu dilanjutkan, kau menyadari.. menyadari semuanya. Bahwa kau telah.. tidak kau tak mau mengakuinya. Perasaan jengkel dan marah meraupi tubuhmu liar. Merasuk cepat melalui perasaanmu, hatimu, jantungmu, aliran darahmu, hingga pengatur seluruh kegiatan tubuhmu. Kau benar-benar merasa dipermainkan. Tidak, kau benar-benar dipermainkan.

Kau menarik tanganmu dari genggamannya dan berlalu layaknya seseorang di depanmu tak ada. Kemudian berlari kecil menerobos kawanan bodyguard, berharap kau lenyap saat itu juga.

Hatimu perih lagi.

Perasaanmu tercabik lagi.

Tetesan itu keluar lagi.

Semua terasa salah bagimu.

“JENNY !!!” lelaki itu memanggilmu. Meneriakkan namamu. Ia ikut menerobos bodyguard tapi entah mengapa bodyguard menahannya. Sayup-sayup kau dengar, ia tidak diperkenankan menjauhi panggung lebih jauh lagi apabila lagunya belum selesai.

Dan kau tetap berlari kecil. Tak mempedulikan lelaki itu. Tak mempedulikan lagunya. Tak memedulikan irama merdunya. Tak mempedulikan malam tahun baru. Tak mempedulikan tatapan sinis penonton yang iri akan perlakuan makhluk adam itu.

Apa maksud semua ini? Apa maksudnya?!

Fikiranmu kalut. Kau tak habis fikir mengapa serentetan peristiwa yang menguras emosimu terjadi hari ini. Dan semua itu karena ulah lelaki yang menggamit jemarimu tadi. Karena lelaki yang kau rindukan. Lelaki yang ingin kau lupakan. Lelaki yang sejujurnya masih kau cintai. Ya, kau masih teramat mencintainya.

Kau menjauhi panggung. Menyelinap lincah di antara kerumunan orang dengan harap keluar dari tempat ini dalam kejapan mata. Tapi kerumunan itu sepeti mendesakmu. Menyulitkanmu berjalan apalagi berlari. Tapi kau tak menyerah. Kau masih punya secercah tenaga untuk menghadapi mereka. Dan kau masih berusaha melangkahkan kakimu dalam desakan manusia dengan kristal-kristal yang keluar dari kelopak matamu.

Cukup lama kau berjalan, cukup lama kau menyelinap dan cukup lama pula kau terhenyak akan semua ini. Hingga akhirnya lagu berakhir mengiringi kebebasamu dari kerumunan tersebut.

‘One Thing’ kata itu.. kata itu terngiang di otakmu. Sejenak fikiranmu melayang ke masa itu. Masa dimana lelaki itu memintamu untuk mendukungnya. Masa dimana lelaki itu menahanmu pergi. Masa dimana kau luluh karenanya. Masa dimana kau benar-benar merasa perasaanmu tak akan pernah tersampaikan. Masa dimana lelaki itu berkata bahwa kau.. adalah ‘One Thing’ baginya.

Dan sekarang fikiranmu bertambah rumit. Benakmu terpenuhi oleh kejadian absurd hari ini. Semua layaknya film yang berjalan lambat. Menyisakan kekecewaan yang teramat dalam perasaanmu. Kau benar-benar kecewa karena mereka semua terlewat tega…

“Jenny! Wait! Listen to me!” teriak seseorang dengan menarik sikumu. Seseorang dengan suara berat yang amat kau rindu. Ia memaksamu berhenti. Reflex, kau tolehkan kepala ke arahnya dan mendapati seraut kekhawatiran di sana. Gurat kepedihan terlukis jelas di wajahnya melihat mukamu memerah penuh air mata.dannnnn

PLLLLAAAAKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

OKE END OF THIS CHAPTER

hayooooo pemnasaran yah ,,ohh ya dipart selanjutnya udah ending guys :D siapa yang tau ending nya ????

koment dengan cara mention ke @audinadineyyy / @ZaynNiallLovers yah ditunggu loh :D

Zayn Malik Love Story - The UnexpectedWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu