tak akan ada lagi puja mau pun puji,
tak akan ada lagi tangis yang setimpal.
luka, nanah, darah, mereka selalu disini,
menemani saat ku kehilangan akal.
aku kira kau akhir dari sebuah cari,
aku duga kisah sempurna nyatanya sepenggal,
kau sepenuhnya aku yang terlengkapi,
kau biarkan semua janggal mengganjal.
tapi, tak perlu repot biar aku atasi,
yang penting kau tak ada lagi mengisi,
badai, gugur, dingin dan petir biar aku sendiri,
cukup kau bakar aku dengan tak peduli,
maaf, akan sulit kembali mengangkat senyum ini,
aku hanya menyekat bukan memusuhi,
sendiriku bukan berarti harap kembali,
hanya muak dikuras pikiran maupun hati,
ku aminkan semua kehendak mu disini,
dengan segala keberatan hati yang sudah tak berarti,
kekaguman, cinta, ego dan dirimu, dipersilahkan pergi.
