"Ayo ke backstage. Kamu harus segera mengganti pakaianmu, Jaehyun." ajak Heja lalu meninggalkan mereka berdua.

Keduanya melangkah mengikuti arah semua staf pergi. Sementara disekitar mereka ada banyak orang yang berlalu lalang. Tak sedikit pula yang menyapa Jaehyun. Sementara tanpa memperdulikan orang-orang di sana, laki-laki itu melirik Han GoEun beberapa kali walau gadis itu tak kunjung memperhatikan.

Bahkan setibanya di ruang ganti, semua orang kembali sibuk seakan tak terjadi apa-apa. Para member tampak berhilir-mudik untuk mengganti baju. Termasuk Jaehyun yang sudah berjalan hendak memasuki ruang ganti. Di belakangnya tampak GoEun sedang membawa handuk kecil sembari mengekori. Tepat saat dirinya hendak ikut masuk, langkah gadis itu terhenti.

Han GoEun mendongak. Menatap Jaehyun yang sedang mencegah dirinya untuk tak ikut masuk. Kedua tangan lelaki itu di sekitar sisi kanan-kiri pintu. "Kamu mau ikut aku masuk?" tanyanya dengan sudut bibir yang terukir ke atas hingga Han GoEun merasa lelaki itu tengah menggodanya.

Mata GoEun membulat. Dan seketika wajahnya memerah setelah menyadari akan kemana langkahnya jika Jaehyun tak mencegah. "Apa? Tidak!" jawabnya mengelak. Lantas memberi handuk kecil itu pada Jaehyun. "Bersihkan keringatmu lebih dulu sebelum memakai baju selanjutnya." lanjut GoEun lalu buru-buru memberi handuk tersebut.

Dan dengan cepat tanggap pula, Jaehyun menangkap pergelangan tangan itu sebelum sang gadis berlalu. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Jaehyun khawatir.

'Tidak.' jawab GoEun membatin. Gadis itu menatapnya. "Aku harus terbiasa, bukan?" Sorot matanya meredup, membuat Jaehyun kehilangan kata. Namun gadis itu kembali tersenyum seperti biasa. "Sekarang ganti baju. Aku harus segera meriasmu." Tangannya mendorong pelan tubuh Jaehyun yang tampak membiarkan sang gadis untuk memerintah.

🍑🍑

Pada pukul 21:00 waktu KST, Han GoEun masih berada di gedung SM Entertainment. Setelah selesai dengan acara musik, member segera dipulangkan ke dormitori lebih cepat. Sementara semua staf kembali menuju kantor. Penyidakan yang terjadi hampir membuat kepalanya pecah dengan berbagai perasaan yang tak karuan.

Hasilnya adalah semua orang mendapat peringatan pertama. Ada dua masalah yang terjadi, pertama adalah tidak menjalankan pekerjaan dengan benar. Sanksi diberikan untuk semua staf, kecuali Han GoEun. Yang kedua adalah melakukan pekerjaan yang tidak seharusnya saat kewajiban sendiri belum selesai. Sanksi ini diberikan untuk semua staf termasuk Han GoEun.

Tak sekali Bae Heja tersulut emosi di ruang sidak tadi. Semua staf seakan memberontak tak terima pada pernyataan yang diutarakan. Han GoEun sampai merasa sangat tersentuh karena sudah di bela.

Dan kini, gadis itu sedang menyusuri lorong hendak keluar gedung. Namun langkahnya terhenti saat seseorang yang ia kenali tengah berdiri di ambang pintu lobby. Memakai penutup wajah, topi baseball MLB dan jaket kulit hitam. Gerak-gerik yang mencurigakan namun security kantor tampak biasa saja akan kehadiran sosok itu.

Orang tersebut menoleh. Menatap GoEun kala kembali melangkah dan berhenti tepat di hadapannya. "Bukankah seharusnya kamu sudah pulang?" tanya GoEun.

Yang di tatap justru mengerjap tak percaya. "Kamu mengenaliku?"

Kepala GoEun memiring, menggaruk keningnya yang tak gatal. "Kamu terlalu mencolok di ruang yang sudah sangat lengang ini, Jaehyun."

Mata lelaki itu kembali menjelajahi area kantor. "Yoo Jin hyung masih ada di dalam?"

"Masih. Kamu ke sini mau bertemu dengannya? Ayo, kuantar."

"Tidak. Tidak!" Jaehyun mencekal lengan GoEun yang hampir mendahului. "Kita pulang saja." ujar Jaehyun mengungkap tujuannya. Ia memperbaiki posisi genggaman tangan Han GoEun. Lalu menyeretnya keluar.

[REVISI] My Boyfriend, Jeong Jaehyun.जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें