21. Rahasia

Depuis le début
                                    

Ekspresi El yang datar terlihat tidak terpengaruh dengan kata-kata sahabatnya tapi pada kenyataannya teguran Tygo semakin melengkapi runtuhnya satu demi satu benteng perlawanan yang dia bangun dalam menghadapi Luna.

El benar-benar tidak tahu apa yang membuat Luna begitu kuat untuk ditakhlukkan, sedangkan dirinya … sekuat apapun dia berusaha pada akhirnya benteng pertahanannya tak lebih hanyalah sebuah istana pasir.

“Isu kalau kau mulai berkhianat dari APT sudah santer di kantor pusat El!” tambah Tygo lagi. “Sejauh ini owner tidak mempercayai itu, tapi musuh dalam selimut yang iri atas pencapaianmu sudah mulai pasang strategi untuk menjatuhkan.”

Disisi lainnya ada keluarga Halim yang juga menginginkan hal yang sama. Dari sisi manapun, sepertinya kejatuhannya sedang direncanakan, batin El perih.

*****

Luna melangkah mantap di iringi dua pengawalnya memasuki kompleks gudang di pelabuhan yang hari itu anehnya terasa lengang. Tidak ada proses bongkar masuk muatan seperti dihari lainnya, tapi anehnya beberapa orang laki-laki bertato dengan wajah sangar menyambut kedatangannya dengan penuh rasa hormat.

Mereka kaki tangan bos mafia sembilan naga yang beranggotakan sembilan keluarga pemilik konglomerasi di Indonesia. ketika delapan keluarga konglomerat lainnya menjalankan roda bisnis mereka dengan cara-cara normal, satu keluarga memback-up semua masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan jalan baik-baik lewat kaki tangan mereka yang bersedia melakukan pekerjaan kotor.

Ketika Handoko Tejakusuma berpulang, tampuk kuasa berpindah ke tangan Luna dan tentu saja salah satunya adalah hak istimewa untuk menggerakkan tim naga mengakses apapun yang dia butuhkan.

“Bos,” Domi, ketua Tim Naga yang diutus keluarga Devandra untuk membantunya menyapa Luna.

“Bagaimana keadaannya?”

“Tidak terlalu bagus, kami terpaksa sedikit bikin dia teler karena terus mempersulit kami.”

“Tapi masih bisa ditanyai kan?”

“Masih Bos.”

“Baik, bawa aku padanya,” permintaan Luna di respon Domi dengan mempersilahkan Luna masuk ke dalam pintu gudang yang hanya dibuka sedikit.

Beberapa lelaki berbadan kekar tampak berjaga. Beberapa memegang tongkat kayu dan beberapa yang lain malah menyelipkan pistol pada shoulder harness-nya.

Di tengah-tengah remang itu seseorang duduk dengan mulut, tangan serta kaki terikat. Salah seorang anak buah Domi membawakan kursi lipat untuk Luna, yang langsung duduk dengan gerakan elegan mengagumkan.

Kecantikannya yang bersinar, membuat anggota tim naga nyaris tak mampu berkedip begitu melihatnya masuk ke dalam gudang.

Kalau saja mereka tidak tahu kalau wanita yang satu ini adalah satu-satunya naga betina dalam sembilan naga yang memimpin konglomerasi terbesar keempat yang harus mereka layani.

“Kami mendapati dia bersembunyi di kontrakannya di Medan,” Domi memulai cerita. “Tampaknya dia sedang sembunyi dari kejaran Polisi yang sudah melakukan pemanggilan terkait travel haji milik suaminya.”

Perempuan yang sedang mereka bicarakan membuka mata dan langsung memberontak saat melihat wajah Luna dihadapannya.

“Buka penutup mulutnya,” perintah Luna datar.

“Bangsat!” Eloise langsung memaki marah, “kau dan ayahmu sama saja! Bisa-bisanya kalian melakukan ini padaku!”

“Ketika kau salah mencari lawan … ini yang akan kau dapatkan,” enteng Luna bicara.

“Lepaskan aku! Aku tidak pernah ingin berurusan denganmu.”

“Lalu, kenapa kau memulainya!”

Eloise menatap Luna bingung, “apa maksudmu!”

“Foto keluargaku yang tersebar di media sosial, itu ulahmu bukan!”

Wajah Eloise langsung berubah suram. “Aku hanya mengambil gambarnya, tapi sumpah aku tidak menyebarkannya kesiapapun.”

Luna tersenyum tipis penuh intimidasi, “haruskan aku mempercayaimu.”

“K-kau har-us,” Eloise mulai terisak ketakutan. “aku tidak melakukan apapun, tapi Jayden.”

Dahi Luna mengernyit, dia tahu siapa Jayden yang dimaksud Eloise. Siapa lagi kalau bukan Jayden Caraka suami sepupunya, Andara Halim. “Untuk alasan apa dia melakukannya?”

Masih sambil terisak Eloise mengatakannya, “sepuluh persen saham yang masih dipegang Tanoto Halim, dia menginginkan itu tidak beralih ke tangan siapapun selain ke Andara.”

“Andara satu-satunya anak sah Om Tanoto, kurasa itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan anak tirimu, Eloise, lagipula Marshello sudah menolak saham Halatara sebelumnya,” Luna sangat tahu tentang ini. Marshel sudah menolak menerima apapun dari Tanoto.

“Masih ada … anak yang lain.”

“Apa!?” Luna merasa dirinya salah dengar.

“Tanoto punya anak haram lain yang ingin dia akui dan beri hak waris atas sepuluh persen sahamnya.”

Luna terperangah, pikiran cerdasnya langsung dapat menyimpulkan satu hal.

“Foto-foto itu disebar bukan untuk mengguncang TIV!” lirihnya pelan yang langsung diangguki Eloise dalam kepanikannya.

“Untuk El!” Luna menelan ludahnya kelu, “karena dia anak Om Tanoto?”

Eloise kembali mengiyakan lewat anggukan.

“Jadi Marshel dan El,” Luna menutup mulutnya ... tak sanggup untuk melanjutkan.

tbc

Gimanaaaa ... Seru nggaaak
Jadi udah pada ngertikan alesan El sama Marshel bisa saling tuduh Vale mereka mirip satu sama lain.

Padahal Vale kan anak barcode 🤣🤣🤣 gimana sih.

El maunya bikin Luna pusing tapi kemudian malah kena senjata makan tuan ... Ya iyalah Luna bisa selamat secara dia naga betina satu2nya sejak sembilan naga didirikan 😂😂😂 elu mah apaan bang Bret ... Elu cuma taburan bawang diatas kuah soto. nyadar bang nyadar!

Eh tapikan kalo dia mau dikasih saham berarti dia hampir sejajar dong sama Luna, mantaps! Ternyata bang Bret keturunan konglo juga.

Pelangi Tengah MalamOù les histoires vivent. Découvrez maintenant