Calon Ibu Untuk Mereka

448 31 18
                                    

"Dad, bangun dad" ucap seorang anak laki laki yang tengah berusaha membangunkan ayahnya didampingi oleh adik nya yang berjenis kelamin laki laki juga

"Bentar lagi, daddy masih ngantuk sayang" ucap shakti yang masih dengan mata tertutup

"Dad ayo, Azka sudah Lapar" azka menggoyang goyangkan tubuh shakti agar terbangun

"Iya dad, Xavier juga sudah lapar nih" xavier cemberut sambil memegang perutnya yang berbunyi

"Dad, ayo Bibi Mala sudah menyiapkan sarapan kita. Semuanya sudah bangun kecuali daddy" ucap azka kepada shakti yang masih juga belum bangun dari tidurnya

Nama kedua anak laki laki tadi yang membangunkan shakti adalah pertama, Azka Dharmadyaksa Shakti Arora yang kedua, Xavier Dharmadyaksa Shakti Arora. Daddynya? Shakti Dharmadyaksa Arora

Azka

Xavier

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Xavier

"Dad, ayo cepetan" azka merengek

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.


"Dad, ayo cepetan" azka merengek. Xavier kelaparan. Karna kuping shakti kepanasan terpaksa shakti menuruti keinginan kedua Penerus nya itu

❤❤❤

"Kita sarapan apa bi mala?" Tanya shakti kemudian duduk di salah kursi makan mereka.

"Seperti biasa tuan, roti bakar dicampur susu" shakti cemberut karna tiap hari sarapan nya ituuu aja. Membosankan baginya, tiap hari harus menelan roti bakar itu

"Gak ada yang lain bi, kayak pasta, nasi goreng" pinta shakti pada bi mala. Namun respon bi mala adalah gelengan kepala

"Den Azka sama Xavier minta roti bakar tuan. Mereka gak mau makan pasta atau nasi goreng, meskipun cuma tuan yang makan, den Azka tetep gak mau" jawab bi mala. Shakti menghela nafasnya secara kasar dan melanjutkan makannya. Azka dan Xavier? Mereka makan diatas sambil bermain gadget kesayangan mereka. hobi saya nih, makan diatas, sambil main gadget. Ampe kena marah terus suruh makan dimeja, tetep gak mau

"Tuan, saya ingin bertanya, tapi maaf karna pertanyaan ini melancang tuan" ucap bi mala hati hati takut shakti tersinggung dengan ucapannya itu

"Ya katakan saja" singkat shakti sambil mengunyah roti bakarnya itu

"Tuan, tuan gak ada niatan gitu nyariin calon ibu untuk den Azka dan Xavier? Kasihan loh mereka tuan, mereka tiap malam selalu saja ngigauin tuan untuk mencari ibu mereka." Ucap bi mala pelan.

Seketika shakti terbatuk batuk mendengar pertanyaan dari Bi mala yang susah untuk dijawab.

"Saya bisa kok urus mereka berdua. Saya bisa kok jadi ibu untuk mereka" ucap shakti setelah meminum air putihnya itu.

"Tapi tuan, maaf nih sedikit melancang tuan, setiap orang tua itu memiliki peran masing masing. Tuan tidak bisa menjadi lawan pasangan dari tuan. Ibu tetaplah orangnya wanita, ayah tetaplah orangnya pria, tidak bisa diubah ataupun dibalik perannya tuan. Maaf" ucap mala kemudian meninggalkan shakti sendiri yang melamunkan perkataan mala.

❤❤❤

Dikantor pikiran tentang calon ibu terus saja melayang dipikiran shakti. Pertanyaan yang paling mentok dipikiran shakti adalah siapa wanita yang akan kunikahi dan kujadikan ibu kedua untuk Azka dan Xavier?

"Kenapa harus ini pertanyaan nya? Ini melebihi susahnya pelajaran Matematika. Kalo Algoritma mungkin saja aku bisa menjawab. Tapi ini" shakti menepuk jidatnya.

"Aku kaya aku bisa nikahi siapa saja. Tapi aku tak bisa menentukan mana yang baik untuk Azka dan Xavier." Shakti kembali memijat pelipisnya.

Tokk tokkk tokk

Pintu ruangan shakti berbunyi tanda ada orang yang ingin bertemu dengan empu ruangannya itu. Shakti tersadar dari lamunannya itu dan menyuruh untuk masuk

"Masuk" ucap singkat shakti dan orang tersebut membuka pintu dan melihat kearah shakti. Siapakah dia?

"Ada apa kau ingin datang kemari, Mr. Madan Singh?" Tanya shakti agak sedikit ketus kepada Mr. Ramcharan Madan Singh. Bagaimana tidak, orang tua ini selalu saja ingin menjodohkan shakti kepada putrinya itu. Shakti sendiri tidak tau bagaimana wajah radhika, dengan begitu ia berprasangka buruk tentang tubuh dan wajah radhika

"Kumohon jangan bicarakan tentang putri putrimu itu. Aku MUAK!" Ucap shakti dipenekanan kata muak.

"Mr. Arora, jangan feeling buruk dulu tentang saya, saya kesini ingin bekerja sama dengan anda lagi." Ucap Mr. Madan

"Sudah berapa kali kau bekerja sama denganku?  Banyak, Mr. Madan. Bahkan dihitung dengan jari saja itu tidak mungkin" ucap shakti dengan nada meremehkan Mr. Madan karna tidak pernah bekerja sama dengan klien lain selain shakti.

"Aku bosan melihat wajahmu! Apalagi suara mu itu! Dan, tentang putri mu itu! Aku MU-AK" ucap shakti lagi.

"Kau belum lihat putriku makanya kau bilang dia tidak cantik. Namun itu berbeda 180 derajat dari yang kau pikirkan itu. Memang aku belum memberimu Photo wajah nya itu. Namun setelah kau melihatnya jangan harap kau memohon padaku Arora" ucap Mr. Madan tegas.

Shakti melamun. Namun bukan tentang perkataan Mr. Madan, namun tentang Calon Ibu untuk 2 jagoannya.






Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Feb 22, 2018 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

Married Mr. DuRen SaWitDär berättelser lever. Upptäck nu