Satu

73.7K 399 2
                                    

Fero keluar dari kamarnya dengan wajah merah menahan amarah, aksinya yang sudah mencapai puncak seketika hancur gara-gara ulah seseorang yang menendang pintu.

Tanpa diberitahupun Fero bisa menebak kalau pelakunya tidak lain dan tidak buka Kera, siswi kelas XI SMA yang katanya anak dari sahabat Papanya.

Fero tidak habis pikir, kenapa Papanya harus membawa cewek ingusan itu kerumahnya dan selalu saja mengganggu kegiatan menyenangkannya.

Fero membuka pintu kamar yang Kera tempati, tampak gadis itu sedang berbaring di atas tempat tidur sambil menatap layar ponsel, kedua telinganya disumbat dengan heanset sehingga Kera tidak menyadari kedatangan Fero.

Fero terdiam beberapa saat, seketika amarah yang tadi merasukinya hilang seketika saat menatap tubuh seksi Kera yang berbaring telentang diatas tempat tidur.

Tentop biru serta celana pendek yang memperlihatkan paha putinya seakan mengundang nafsunya.

Fero berjalan perlahan, tatapannya fokus di satu titik, Kera. Sedangkan Kera sendiri masib terlihat menikmati apa yang dilihatnya di layar ponselnya.

###

Kera tersentak kaget saat tiba-tiba menyadari seseorang berdiri di samping tempat tidurnya. Kera yang semula tiduran seketika bangkit, tubuhnya seakan menengang, terlebih saat matanya menangkap sesuatu yang tak seharusnya dia lihat.

Fero, pria itu masuk kedalam kamarnya tanpa memakai pakaian sehelai pun. Kera sama sekali tidak dapat menahan dirinya untuk tidak menelan ludah, pemandangan yang dilihatnya saat ini seketika membuat dirinya menjadi orang tolol sedunia.

Sekali lagi Kera menelan ludah, menatap junior milik Fero yang menengang seakan menghilangkan akal sehatnya. Ingin rasanya dirinya meraih Junior itu dan menghisapnya, sebagaimana apa yang barusan dilihatnya di layar ponselnya.

Yah. Kera menonton adegan tersebut, bukan hanya barusan, tapi sudah sejak dulu saat pertama kali Fero membawa wanita-wanita muraham itu kerumahnya.


###

Fero terseyum samar saat melihat aksi koyol Kera yang menatapnya intens. Fero menduga kalau gadis ingusan di depannya itu baru pertama kali melihat seorang laki-laki telanjang.

Fero berdehem kecil, mencoba menyadarkan Kera namun gagal. Kera tetap fokus menatap juniornya yang saat itu menengang. Fero berani menjamin kalau Kera pasti sudah basah, sama seperti juniornya yang langsung menengang hanya dengan melihat tubuh seksi Kera.

Fero mendekat, duduk diatas tempat tidur, tepat di depan Kera yang masih terdiam. Melihat tidak ada penolakan dari cewek di depannya Fero terseyum puas. Mangsanya kali ini adalah gadis perawan.

Tanpa menunda kesempatan emas tersebut Fero semakin mendekatkan tubuhnya dan melumat lembut bibir Kera yang ternyata sangat kenyal.

###

Merasakan sesuatu yang lembab melumat bibirnya membuat Kera ambigu, Kera ingin menolak namun tubuhnya berkata lain. Kera menginginkannya, bahkan lebih dari itu dia tidak akan menolak.

Kera mendesah pelan saat Fero memberikan kiss mark di lehernya. Tangan kirinya meremas dua gunung kembar milik Kera secara bergantian dari balik tentop membuat Kera menginginkan lebih.

"Fer" sebuah suara, dari depan kamar mengangetkan keduanya.

Fero menghentikan aksinya, menoleh dan mendapati Rina, gadis yang tadi bermain dengannya berdiri di depan kamar dengan tubuh dililit selimut.

Stay With MeМесто, где живут истории. Откройте их для себя