Dia memang Sena, Pacar ku.

102 8 1
                                    

         Aku Arthalita Saras, biasa dipanggil Raras sama Sena. Aku keturunan suja 'Sunda Jawa'. Aku terhitung sebagai anak tunggal dari pasangan melankolis Artha Sutoemo dan Lalita Ismi. Aku duduk dikelas 3 di SMA ARYA BINA bersama dengan Sena yang selalu mengisi hari-hari aku.

Oh iya, aku tadi menyebut nama Sena ya? Nah. Sena itu pacar ku, sudah 3 bulan aku jadi pacar nya. Aku senang bisa pacaran sama dia. Meskipun gosip yang beredar sebelum aku pacaran sama Sena banyak, misalnya : Sena Playboy, Anak Nakal, Suka tawuran sama kawan nya, Sering keluar masuk BP dan masih banyak hal buruk tentang nya. Tapi aku tau, Sena nggak begitu. Karena dimata ku, Sena itu baik. Nggak nakal ke aku, jadi aku nggak perduli kalau mereka bilang Sena Nakal.

Terserah pendapat mu, bagaimana kamu memandang Sena. Coba, kamu ada diposisi ku. Pasti akan sama apa yang kamu pikirkan ke Sena.

Waktu itu hari, Senin. Iya, Jelas kamu tahu, hari Senin jadwal nya Upacara. Setengah 7, kita harus kumpul dilapangan. Membuat barisan dengan rapih dan harus bersikap tenang kurang lebih selama satu jam, mendengarkan pidato Pembina Upacara dan menikmati dengan ikhlas rangkaian Upacara. Tentu saja, Panas, keringetan. Itu harus kita terima dengan suka cita.

         Minimal aku sudah menghormati jasa pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Lagi pula jika sekarang aku bergerilya melawan musuh, nggak mungkin aku bisa berdiri tenang disini. Terlebih, sambil menikmati Sena yang sedang dihukum disana, didekat tiang Bendera.

Lucu, sekali.

Mungkin kamu pikir, aku ini pacar jahat. Membiarkan Sena berdiri dipermalukan disana, tapi tentu saja tidak.

Subuh tadi, sekitar pukul 4. Seperti biasa, semenjak kami berpacaran, aku rutin mem-bom bardir notification ponselnya. Iya, aku jadi alarm berjalan Sena. Aku lebih rewel dibanding Mama - nya. Dua puluh sembilan kali aku menelfon Sena, puluhan pesan sudah ku kirim juga untuk nya, berharap Sena bangun atas ulah ku. Nyatanya, sampai pukul 5. Dia tak kunjung bangun, aku kesal. Aku tinggal dia shalat subuh dan bergegas mandi.

Pukul setengah 6, belum ada pesan yang dia balas. Aku kelimpungan, aku beranikan diri untuk telpon rumah nya Sena.

Berhasil! yang angkat ternyata Mama nya.

"Halo, Assalamualaikum. Dengan siapa?" tanya Mama nya.

"Halo, Waalaikumsalam, ini.. Hmm.. Saras, bu. Sena nya ada?" kataku malu-malu.

"Hei. Ada kok. Si Sena masih tidur, Ras. Udah Ibu obrak, tetap nggak mau bangun anak itu."

"Iya bu, daritadi Saras bangunin. Sena nya, nggak bangun. Saras mau ingetin Sena, takut Sena telat, bu."

Ya, kurang lebih itu obrolan ku bersama calon mertua ku hehe. Kamu tahu? obrolan itu berlangsung sekitar 15 menit dengan topik pembahasan : Sena.

Hasil nya? Itu, ada didekat tiang Bendera. Meskipun aku tahu, bahwa Mama nya Sena sudah berusaha membangunkan Sena. Tapi tetap, cowok itu masih senang dengan tabiat nya. Heemmm.. Sepertinya aku harus mulai tegas dengan cowok itu.

—00—

Jam Istirahat, masih di hari Senin.

Mata ku sibuk lirik sana - sini. Mencari keberadaan cowok nakal, yang aku sebut sebagai Pacar ku. Iya, Si Sena. Aku mau protes atas tingkah nakal nya itu. Rasanya, 3 bulan bersama Sena, aku masih bungkam atas sikap nya itu. Aku selalu tutup telinga, nggak mau dengar gosip kenakalan Sena dari teman - teman ku. Meskipun fakta nya, aku tahu! Sena memang melakukan hal yang dibicarakan. Contoh sederhana dan yang sering ia lakukan :

Sena tidur dikelas. Waktu itu Sena nggak sebangku sama aku, tapi sebangku sama Raka. Dia nggak perduli sama Bu Ratih, sibuk sendiri. Aku bertindak. Menghampiri tempat duduk nya dan meminta Raka untuk pindah ke tempat duduk ku. Sebenarnya sih aku nggak perlu khawatir, Sena bisa atau enggak dalam pelajaran itu. Karena dia itu pintar. Daya ingat nya mampu bersaing dengan kutu buku lain nya. Tapi, aku tetap nggak suka kalau dia begitu. Aku ganggu dia begini :
         "Sena, bangun." Aku mengguncang tubuh tinggi nya. Dia mendecik sebal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SENAWhere stories live. Discover now