PART THREE

7 1 2
                                    

@kantor LDreamer Company

Entah sudah berapa lama Gion hanya menatap berkas didepannya, jika ada orang yang melihatnya pasti dia akan berfikir bahwa yang Gion lakukan adalah berkonsentrasi pada berkas didepannya. Tapi pada kenyataannya itu salah karena isi kepalanya sekarang adalah bagaimana caranya untuk menemukan teman kecilnya itu. Dia benar -benar merindukannya. Kepalanya benar-benar pusing dia sudah mengobrak abrik desa itu tapi tak jua dia menemukan apa yang dia cari. Temannya itu seperti hilang ditelan bumi.

"Loli, where are you???" Hmppphhh katanya mengela nafas dengan berat sambil memijit pelipisnya.

Tok tok tok

"Coming" teriaknya setelah mendengar ketokan pada pintu ruangannya.

"Ini, sudah jam 9, waktunya meeting dengan devisi pemasaran" Gina memperingatkan pada bosnya itu.

"Oke, give me 5 minute"

Gion pun memasang kembali jasnya yang sedari tadi dia sampirkan pada sandaran kursi kebesarannya. Dan sekali lagi dia menghela nafas dengan kasar seraya memejamkan mata untuk menetralkan pikirannya, memasang wajah datar dan dinginnya yang mengitimidasi. Dan tak lupa dia menatap foto yang ada dimeja kerjanya mengusapnya sesaat.

Dia pun turun dari lantai 7 dimana ruangannya berada ke lantai 4 tempat ruang meeting berada dengan menggunakan lift.

Semua staf dari divisi pemasaran sudah berada dalam ruangan sebelum dia sampai jadi meeting langsung dimulai sesaat Gion tiba. Setelah beberapa perdebatan yang cukup menegangkan, meeting pun berakhir dengan suatu kesepakatan tentang bagaimana cara memasarkan dan mempromosikan hotel mereka yang baru selesai dibangun.

*
*
Sebagai petugas kebersihan yang mempunyai wilayah di lantai 4 dimana ruang meeting berada. Aura pun dengan setia menunggu bubarnya meeting untuk kemudian membersihkan ruangan yang telah dipakai tersebut. Aura duduk seorang diri disudut dengan melemparkan pandangannya keluar menembus dinding yang terdiri dari kaca transparan. menikmati sibuknya jalanan saat jam seperti ini tepatnya jam setengah sebelas siang. Sebentar lagi shiftnya selesai.

Aura memutuskan pandangannya dari pemandangan luar ketika dia mendengar keributan dari ruangan meeting pertanda rapat hari ini selesai. Sekali lagi jantungnya berdetak kencang tatkala matanya menangkap sosok yang katanya pemimpin perusahaan ini. Tanpa sadar tangannya merabah dadanya.
"Ada apa ini? Ini bukan pertama kalinya mataku melihat lelaki tampan, apa karena dia adalah big bossku?" Tanyanya pada diri sendiri gumamnya.

" iyya, pasti karena dia adalah big boss yang sewaktu waktu bisa menendangnya keluar dari sini dengan mudahnya... oke fix pasti karena itu... jadi ini karena gugup" katanya sambil mengangguk anggukan kepala menyakinkan dirinya sendiri.

Setelah dirasa ruangan itu kosong dengan sigap Aura pun bergegas untuk membersihkan ruangan itu. Kenapa dia sendiri karena orang yang dia temani membersihkan lantai empat ini sedang diberi tugas oleh Bu ehh kak Rania. Setelah ruangan meeting itu bersih yang berarti tugasnya selesai maka dia pun bergegas ke lokernya di lantai dasar untuk mengambil bekal yang tadi pagi dia siapkan untuk bersantap siang. Pintu lift yang dia naiki baru saja akan tertutup ketika tiba-tiba ada tangan yang menahannya. Dan wauuww Aura merasa dia ingin pingsan jantungnya terasa ingin meloncat keluar tatkala mata orang itu bertemu dengan matanya sesaat dia lupa adat jika bertemu big boss itu. Hatinya serasa mengenal tatapan itu. Tapi otaknya tak mampu mengingat jadi dia hanya diam disudut lift tak bergerak. Wangi musk dari lelaki didepannya menggelitik indra penciumannya.

Sedangkan sang lelaki yang tak lain adalah Gion, karena terburu-buru diapun berlari menuju lift setelah menerima telephone dari orang suruhannya bahwa dia menemukan seseorang yang bisa memberinya petunjuk yang mengarah pada orang yang dia cari selama ini tapi orang itu sudah terlalu tua jadi dia tak sanggup bepergian lagi, sehingga terjadilah kejadian tadi. Dia yang menahan sendiri pintu lift yang hampir tertutup dan didalamnya ada seorang cleaning service menatapnya tanpa berkedip dan dia hanya cuek karena sudah terbiasa dengan pemandangan tersebut. Gion berdiri dengan tidak sabar ingin cepat sampai untuk mendengar secara langsung keterangan orang itu. Hatinya terasa berdetak lebih cepat dari biasanya mungkin karena gugup pikirnya. Yahh inilah satu-satunya hal yang bisa membuatnya gugup yang mematikan aura dinginnya, semua tentang teman kecilnya itu LOLI.

Dan sampailah mereka dilantai dasar tanpa berhenti dilantai lain. Gion pun berjalan terburu-buru... tidak dia berlari perasaannya ingin terbang agar cepat sampai, dia sudah tak sabar ingin menemui orang itu.
"Tunggu aku Loli, kakak akan menemukannmu segera" lirihnya tanpa mengurangi kecepatan langkahnya.
Gion mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju sebuah rumah sakit. Dia sudah tak peduli dengan umpatan-umpatan pengguna jalan yang lain. Yang ada dipikirannya saat ini adalah bagaimana sampai dengan cepat ditempat yang ia tuju. Gion pun tak henti merapalkan doa dalam hatinya semoga orang itu bisa membuatnya bertemu dengan Lolinya kembali.

Lain lagi dengan Aura dia baru akan memberikan penghormatan pada big bossnya itu setelah lift berhenti dilantai dasar tapi orang yang ingin diberi penghormatan seakan menghilang secepat kilat dia berlari seperti dikejar sesuatu. Jadi diapun hanya berjalan menuju lokernya. dia benar-benar lelah dan lapar hari ini.

Setelah membuka lokernya, mengambil bekal dan membuka dompetnya melihat foto itu lagi.
"Selamat makan kak" katanya pada foto itu. Aura makan dalam ruangan yang memang khusus untuk tempat istirahat para cleaning service.

"Ra, kamu bawa bekal?" Tanya seorang temannya yang namanya Gina.
"Iyya, hmm kenapa, tidak boleh ya?"

"Ngga sih. Aneh aja disinikan kita dikasi makan gratis dikantin kantor"

"Benarkah, aku tak tau, aku kira itu untuk staf saja, maksudku makanan itu bukan untuk kita para cleaning service"

"Ngga kok ini untuk kita semua termasuk cleaning service yahh tentu ada perbedaan di menu lah tapi tak apalah, jadi ayo kita kesana untuk makan"

"Hmmm, boleh" Aura pun kekantin bersama Gina. Saat itupula Aura memiliki teman lagi.

Selesai makan siang dia langsung pulang karena shiftnya telah selesai.
"Akhhh... selesai. Hari pertama lancar alhamdulillah..." ucap Aura pada diri sendiri sembari berjalan keluar dari gedung itu. Setelah merapikan semua perlengkapannya.

Lain halnya dengan Gion. Setelah dia bertemu dengan bapak tadi, ia memperoleh sedikit informasi. Walau info itu masih abu-abu, setidaknya ada sedikit petunjuk.







LOLIPOP LILO AND LOLIजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें