(i/i)

1.2K 95 88
                                    

Mingyu itu suka sekali pakai baju yang kebesaran. Pokoknya baju yang membuat jari-jari tangannya (yang menurut Jun sangat seperti seme-seme di manga dan anime yaoi) itu ketutupan. Katanya hangat. Padahal selalu dicibir oleh Dokyum, pakaian yang kebesaran malah membuat badan tebalnya itu makin tebal.

Mingyu kan bukan Wonwoo yang kutilang. Kurus, tinggi, langsing.

Mingyu itu tambal. Hitam tebal.

Padahal sih ada motif sendiri dibalik kenapa Mingyu suka pakai baju kebesaran.

Gara-gara Yoon Junghan.

Si rambut pendek lucu pecinta produk shampo berharga lebih mahal dari harga dirinya Mingyu. Anak FIKOM.

("Makanya berisik, banyak ngomong, bikin pekak telinga, diomelin sedikit ngelesnya berkali-kali. Dikira bajaj kali. Bajaj aja cuman sekali ngelesnya. Dasar aspal," kata Dokyum. Habis balik dari marah-marahin teman-temannya Junghan yang rutin bikin pesta tidak berguna setiap Jumat malam di kamarnya Junghan. Mingyu cuman mencibir, "Ah kamu ngomong kaya gitu kan gara-gara kamu nggak diundang. Coba diundang, besok-besok juga teler kebanyakan minum. Nilaimu makin kaya sisir ompong deh. F semua."

Besoknya paginya, saat Mingyu mau gosok gigi, yang keluar bukannya pasta gigi malah sampo. Terus seharian Mingyu jadi bahan ledekan, katanya sekarang giginya anti bercabang, tambah halus, anti rontok, dan anti ketombe.

Mingyu ngambek. Dokyum hampir harus mengulang semester itu gara-gara Mingyu nggak mau minjemin dia catetan.)

Soalnya, seperti apa yang ada diingatan Mingyu, Junghan pernah bicara kalau dia itu suka gampang kedinginan. Makanya dia suka sekali pakai baju yang dua ukuran lebih besar dari seharusnya. Soalnya nyaman. Dan juga membuatnya terlihat lucu. Junghan juga ingin pacarnya mempunyai selera berbaju yang sama sepertinya. Biar nanti Junghan bisa menyelipkan tangannya ke lengan baju pacarnya dan tetap merasa hangat.

(Padahal poin paling penting sih: kalau gendutan, nggak kentara.)

Nggak, Mingyu nggak nguping kok.

Cuman kebetulan lewat saja saat Junghan sedang curhat tentang pria idamannya.

Serius.

Tapi iya sih, pas mendengar suara Junghan, Mingyu langsung terdiam terus mendengarkan. Tapi nggak nguping. Sumpah. Kan nggak sengaja.

(Iyain aja.)

Tapi, masalahnya dunianya Junghan itu berbeda sekali dengan Mingyu. Selain suka pesta di kamarnya yang entah bagaimana bisa tiga kali lebih besar daripada kamar-kamar penghuni asrama lainnya (banyak yang bilang Junghan itu anak konglomerat, Junghan mendengar itu cuman bisa bilang, "Amin, makasih ya doanya, mudah-mudahan balik deh ke kamu," sambil senyum. Mingyu gemas.) dan menyelundupkan berbagai macam bir murah yang bisa ia dapatkan di toko kelontong terdekat, Junghan juga termasuk orang yang sangat populer. Teman sana-sini. Pokoknya ada aja yang kenal sama Junghan.

(Kalau Junghan sukanya cowok yang dengerinnya lagu Diplo, apalah daya Mingyu yang sukanya lagu Adele diremix koplo.)

Emangnya Junghan pinter? Ah, nggak juga. Junghan aja masuk PTN lewat jalur mandiri.

Emangnya Junghan cakep? Kata guru agama Mingyu waktu SMA sih, secakep-cakepnya orang, pasti ada yang lebih cakep, tapi ya Junghan cakepnya udah mentok banget sih, udah paling oke, di mata Mingyu lah seenggaknya.

Emangnya Junghan kaya? Itukan masih misteri.

Emangnya Junghan anaknya lucu? Sering.

Sering nggak lucu maksudnya.

Terus spesialnya Junghan itu apa?

Junghan itu pinter ngomong. Kalau ada acara kampus sudah bisa dipastikan Junghan jadi MCnya. Ngomongnya halus banget. Sehalus muka sama rambutnya. Dan oh, sama juga halusnya kaya jalan tol baru di dekat kampusnya Mingyu.

and maybe you were right at one point (someday)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu