BAGIAN TERAKHIR : Dendampun Terbalas

639 40 9
                                    

Jeniffer terperangah penuh kekaguman ketika masuk kedalam salah satu percetakan terbesar di Asia tenggara itu, tempat dimana novel-novel ternama, majalah-majalah terkenal dan koran-koran bermutu dicetak.

"Ada yang bisa saya bantu mbak ?" lamunan Jean dihentikan oleh sapaan ramah resepsionis.

"Aku ingin bertemu dengan Pak Prayoga, CEO perusahaan ini, katakan bahwa aku adalah anak Rudolf liverstain" resepsionis pun mengiyakan dan menghubungi sang direktur.

"Silahkan naik ke lantai 7, kau bisa menemukan ruangan bos disana" aneh, pikir Jean ketika dengan mudahnya ia diizinkan menemui pemilik kuasa di kantor ini, mungkin karena nama ayahnya, secercak harapan muncul di benak Jean jika pengusaha itu telah memaafkan ayahnya.

Jean memasuki ruangan dengan tulisan "A.Prayoga : CEO" tercetak di pintunya. Tidak ada siapa-siapa selain body guard berbadan besar yang menyuruhnya mengangkat telephone yang terletak di atas meja.

"Hallo !" Sapa Jean kemudian menunggu siapa yang akan menjawab suaranya yang gemetar.

"Jean !, apakah kau datang karena hutang ayahmu ?" Jean membenarkan pernyataan suara itu tetapi masih agak bingung mengapa si CEO itu mengetahui namanya, bahkan nama kecilnya.

"Tolong jangan rebut perusahaan kami om ! kami akan berusaha sekuat tenaga mengembalikan uang anda, tapi plis deh om, jangan ambil usaha ayah saya" Jean memohon dengan penuh harap kepada pengusaha itu.

"Haha om ? Kau tidak berhak mengatur, ini bagian dari rencana balas dendamku" sontak Jean kaget dengan frasa balas dendam. Apa yang ia atau keluarganya perbuat terhadap pria itu sehingga ia melakukan balas dendam ?, balas dendam yang sangat keji menurut Jean, yang membuatnya kini menjadi gadis miskin

"Balas dendam, apa maksutmu ?"

Tiba-tiba terdengar langkah kaki memasuki ruangan itu, terlihat sosok pria tinggi berkulit putih memakai setelan jas mewah berdiri dibelakang Jean,
"Surat cinta ?, bunga ? Dan hinaan yang kau berikan kepadaku, apakah kau lupa dengan semua itu ?" Jean pun shock bukan kepalang, menyadari ternyata pria udik yang dihinanya dulu kini menjadi pengusaha sukses nan tampan yang membuat ayahnya bangkrut.

"Alan ? tapi bagaimana kau...." tanya Jean menanggapi perubahan Alan yang begitu drastis.

"Kesabaranku dan dosamu yang merubahku seperti ini Jean, novel-novelku terjual jutaan copy diseluruh dunia,dengan uangku aku membeli beberapa percetakan terkenal dan sekarang inilah aku Jean ! seorang Alan yang pernah kau tolak dengan hina didepan banyak orang" jawab Alan dengan terus menatap Jean penuh emosi.

"kau sudah berhasil membuatku miskin Alan, kau sudah berhasil membalaskan dendammu, maka berhentilah !" teriak Jean sambil menitihkan air mata.

"Berhenti ? membuatmu miskin bukanlah tujuanku sebenarnya, aku menginginkan hmmmmm, mungkin kau tahu apa yang diinginkan kaum pria" kata Alan licik sambil memandangi tubuh Jean dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Tidak Alan ! Jangan ! Aku tahu kau pria baik, kau tidak mungkin mau melakukan perbuatan kotor seperti itu" Jean terus melangkah mundur sembari menutup tubuhnya dengan kedua tangan.

"Kau tidak mengenalku Jean, kau bahkan tidak mengenali margaku" Dengan tatapan mesum, Alan terus melangkah maju hingga membuat Jean terdesak dimeja direktur miliknya,

"Tapi tunggu dulu, perbuatam kotor ? Apa maksutmu ?, aku tidak akan melakukan hal itu kepada wanita manapun, terlebih kepada wanita yang kucintai" mendengar perkataan Alan membuat Jean terharu, setelah lima tahun Alan masih menyimpan perasaan padanya, walaupun kini ia dengan sengaja memporak-porandakan ekonomi Jeniffer.

"Aku tahu balas dendam adalah cara yang kotor, cara yang hina, tapi aku melakukannya karena hal yang begitu suci Jean, cintaku, aku sangat mencintaimu" dikeluarkannya sesuatu dari kantong jasnya, bukan seikat mawar lusuh seperti ketika kuliah, kini ia membuka kotak cincin sambil berlutut dan berkata kepada Jean

"Aku rasa kau sudah mengetahui syarat yang aku ajukan kepada ayahmu, Jean maukah kau menjadi istriku ?" entah apa yang harus ia katakan kepada Alan, tapi dengan mempertimbangkan kondisi keluarganya serta nasibnya yang begitu beruntung, diperistri oleh pengusaha tampan yang kaya raya, membuat Jean mengiyakan permintaan istimewa Alan itu.

♡♡♡ TAMAT ♡♡♡

Tuhan, Balaskan Dendamku!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt