SEBELAS

71.5K 4.3K 31
                                    

(Alena Pov.)

Gue duduk di bangku gue sambil membaca buku bahasa indonesia.

Gue melirik ke samping kiri gue ternyata Em belum datang, lalu gue melirik ke isi kelas dan ternyata di belakang dekat jendela ada Aditya sama si cabe itu.

Gue mengernyit menatap mereka yang katanya telah jadian, kok kelihatan nya Aditya risih banget ya? Kayak kasar juga sama cabe keriting itu.

Spontan gue kembali memandang buku yang tadi gue pegang dengan gugup saat tatapan gue bertemu dengan mata biru Aditya, dia terlihat menyeringai menatap gue.

Gue mengangkat bahu acuh lalu kembali mencoba fokus kepada buku yang gue genggam tadi.

"FRANDA!" Pekik seseorang seperti kesal.

Gue menengok ke arah asal suara dan ternyata yang memanggil gue adalah sahabat gue, segitu fokus nya kah gue?

Gue menatap nya bingung.

"Sejak kapan lo di sini?" Tanya gue menatap nya bingung.

Dia menatap gue kesal seolah ingin memakan gue.

"Sejak kambing jantan dekat rumah gue hamil!" Ucap nya kesal.

Gue tercengang menatap nya.

"Emang kambing jantan bisa hamil ya? Duh udah rada-rada gesrek ni teman gue." Batin gue.

"Emang kambing jantan bisa hamil?" Tanya gue polos.

Dia menatap gue kesal sambil menghentakkan kakinya.

Dalam hati gue tertawa cekikikan melihat ekspresi frustasi sahabat gue ini yang menatap muka polos gue RALAT muka SOK POLOS gue.

"Bisa! Kan lo yang nanti jadi bidan nya." Ucap nya menatap gue sinis.

Gue gak tahan lagi menahan tawa gue dan meledak lah tawa gue sampai semua orang dikelas menatap kami bingung.

Lalu tiba-tiba si cabe keriting itu menghampiri gue dan Em.

"Heh freak! lo gak punya malu ya?! Ketawa lo kayak orang kesurupan tau gak?!" Ucap nya melirik gue sinis.

"Ni orang ya, sewot bener! Dasar nenek lampir." Batin gue.

Dengan muka sok polos gue menatap nya tanpa rasa bersalah.

"Gak." Ucap gue sok polos.

Dia terlihat emosi, buktinya mukanya udah merah.

"Lo!" Ucapnya sambil menunjuk gue.

Baru saja dia ingin mengatakan sesuatu, bel sekolah tanda masuk memotong pembicaraan nya.

Dia berbalik menuju mejanya yang berada di belakang Tapi sebelum nya dia mengatakan sesuatu yang membuat gue ingin tertawa keras.

"Lo udah berani sama gue cupu! Gue pastiin besok lo bakalan dapat surat D.O." Bisiknya sambil menekan kata D.O lalu berlalu dari hadapan gue.

"Hello ada kaca gak mbak? Justru situ yang bakalan gue tendang dari sekolah ini sekalian sama bokap lo yang sok berkuasa itu." Batin gue tersenyum licik.

***My Nerd Is CEO***

Gue bersiap pulang saat kelas sudah mulai sepi. Nanti ada yang nyulik gue lagi hahaha. Tapi saat gue baru akan keluar dari kelas seseorang dari belakang menarik kerah leher gue kayak anak kucing.

"Eh siapa nih, lepasin!!" Pekik gue kaget.

Gile aja gue udah kayak anak kucing yang mau di buang tau gak.

"Enak aja lo! Mau kabur lo cupu." Ucap nya sambil menarik gue masuk ke dalam mobil mini cooper putih nya.

Sialan yang narik gue ADITYA.

"Mama ngeselin banget ni cowok! Kalau bukan karena penyamaran, gue gak bakalan mau pura-pura jadi gadis lugu kek gini." Batin gue frustasi.

Lalu setelah sampai di apartemen nya, gue berjalan duluan diikuti dia di belakang kayak bodyguard.

Lalu gue membuka kode apartemen nya yang sudah dia kasih tau kemarin sebelum pulang.

"Serasa gue yang punya lol." Batin gue tertawa geli.

Lalu gue menghempaskan pantat gue ke sofa empuk nya hehe.

Dia duduk di samping gue sambil mencerutkan bibirnya.

"Aww cute!" Batin gue.

Gue menggeleng menepis perasaan aneh ini.

"Serasa jadi bodyguard gue, lo kayak yang punya apartemen ini tau gak!" Ucap nya menatap gue sinis.

Gue nyengir lebar ke arah nya sambil mengangkat jari tanda peace.

—My Nerd Is CEO—

(21-DESEMBER-2015)

[1] My Nerd is CEODove le storie prendono vita. Scoprilo ora