Chapter 2

5.7K 660 15
                                    

"YA!! Ada apa ini huh?" teriak Taehyung lalu menghampiri keempat pria itu.

"Maaf Tuan Muda Kim, atas nama Tuan Kim Namjoon kami ingin mengambil mobil tersebut"

"Apa yang kalian katakan? YA! Mobil itu milikku! Tak bisa! Untuk apa kalian mengambilnya?"

"Ada apa Taehyung-ah?" tanya WooRi menghampiri Taehyung yang terlihat kesal.

"Maaf Tuan, kami hanya menjalankan tugas dari Tuan besar," ucap salah satu pria itu dan memberi kode kepada ketiga temannya untuk mengambil alih mobil milik Taehyung.

"YA!! Mobilku mau dibawa kemana? Aishh! YA!!" teriak Taehyung pada keempat pria yang telah pergi membawa mobil kesayangannya.

"Tenanglah sayang!" ucap WooRi menenangkan Taehyung.

Taehyung mencium hal aneh dari kejadian hari ini, mulai dari perkataan Appa-nya yang membuatnya bingung, kartu debet miliknya diblokir, dan sekarang mobil miliknya diambil.

Taehyung mulai mengerti maksud dari perkataan Appa-nya tadi pagi.

"Ah! Sayang!! Aku tau, pasti Appa mu merencanakan membeli mobil baru untukmu?! Jadi mobil lama itu diambil. Wah selamat sayang." WooRi memeluk Taehyung senang, sedangkan yang dipeluk hanya memasang wajah tak karuan; antara bingung dan frustasi.

.

.

"Hey!" sapa WooRi dan Taehyung saat bertemu keempat sahabat mereka yang sedari tadi telah tiba terlebih dahulu di café.

"Bagaimana malam kalian hmm?" goda JiHun pada WooRi dan Taehyung.

"Kau ini mau tau saja!" sahut WooRi terkekeh malu.

"Taehyung-ah hari ini ulang tahunmu, jadi kau harus mentraktir kami. Okay?" ucap Jimin yang disetujui oleh Yoongi, Jungkook dan JiHun.

"N-nde baiklah! Tapi aku harus ke toilet sebentar. Kalian pesanlah dulu," jawab Taehyung kikuk.

Bukannya ke toilet, tapi Taehyung pergi ke dalam cafe untuk menemui pelayan cafe tersebut.

"Ahjjushi aku tak mempunyai uang tunai dan kartu milikku sudah diblokir. Apa yang harus aku lakukan?"

"Lalu bagaimana anda membayar semuanya Tuan?" tanya Pegawai cafe itu.

"Eish! ini membingungkan." keluh Taehyung.

"Sepatu anda bagus Tuan." sambar pelayan cafe itu melihat sepatu Taehyung yang nampak bagus dan tentu saja mahal.

"Nde? Apa bisa membayar dengan sepatu?" tanya Taehyung agak sumringah, pelayan itu mengangguk.

"Tapi Tuan, saya rasa sepatu saja tak akan cukup."

Taehyung berpikir sejenak, dan tanpa pikir panjang lagi ia segera menyerahkan sepatu, jaket dan yang terakhir gadget miliknya.

"Apa ini sudah cukup?"

"Ne. Ini cukup Tuan. Terima kasih banyak," jawab Pelayan itu.

Yang tadinya Taehyung bernampilan cool menggunakan sepatu mahal dan jaket kulit berwarna hitam mahal miliknya, kini ia hanya mengenakan Sweater berwarna Dark Brown dan celana jeans dengan alas kaki sendal yang sebelumnya diberikan pelayan café untuknya. Ini bukanlah style Taehyung yang seperti biasanya. Walaupun begitu, kadar ketampanannya tak akan berkurang; ia tetap tampan seperti biasa.

"Taehyung-ah? Kau... kau kenapa memakai sendal seperti itu? Jaket dan Sepatumu?" tanya WooRi bingung; sama bingungnya dengan sahabatnya yang lain saat melihat Taehyung.

"A-aku kepanasan. Nde! kakiku kepanasan! Jadi lebih baik aku memakai sendal. Hehe" jawab Taehyung lagi-lagi dengan kikuk, untung saja cuaca sedang bersahabat. Kini Korea memang sedang memasuki musim panas.

"Oh geurae. sekarang memang agak panas," ujar WooRi menyetujui ucapan kekasihnya itu tapi dalam pikirannya berkecamuk berbagai pertanyaan, ada yang aneh dengan Taehyung pikirnya.

Walaupun seharusnya hari ini adalah hari yang special bagi Taehyung, namun ia merasa sangat frustasi. Sahabat-sahabatnya sedang bersenang-senang sedangkan ia masih memikirkan hal yang baru saja terjadi padanya. Ia bingung! Sangat bingung!

*****

Taehyung sampai detik ini belum bisa menemui Appa-nya, entahlah setelah kejadian kemarin Appa Taehyung seperti ditelan bumi; hilang tak tau dimana, dihubungipun sangat sulit. Taehyung sepertinya telah mengerti sepenuhnya apa yang dibicarakan Appa-nya!

Semalaman ia hanya memikirkan perkataan Appa-nya ditelpon kemarin.

"Aku bukan tanggung jawab Appa lagi. Baiklah aku mengerti!" gumam Taehyung.

Sekarang ia bersama sahabat-sahabatnya berada di Apartement Jungkook. Kelima sahabatnya itu masih tertidur lelap, hanya ia yang tak bisa tidur. Setelah berpikir sepanjang malam, pagi ini ia telah memutuskan sesuatu. Perlahan ia menghampiri WooRi kekasihnya yang tengah tertidur, menatap lekat kekasihnya itu.

Setelah merasa puas menatap wajah sang kekasih, Taehyung meletakkan secarik kertas ditangan WooRi lalu mengecup pelan puncak kepala gadisnya dan setelah itu pergi.

.

.

"AAAAAAAAA!!!" teriakan dari mulut WooRi itu sangat memekakkan indera pendengaran, membuat keempat sahabatnya yang masih tertidur pulas menjadi terbangun kanget lalu menghampirinya.

Setelah terjaga dari tidurnya WooRi membaca surat yang sengaja Taehyung letakkan ditangannya sebelum ia pergi beberapa puluh menit yang lalu; sebelum WooRi terbangun tentunya.

"WooRi-ya apa yang terjadi?" tanya JiHun panik

"Taehyung hikshiks Taehyung hiks dia pergi meninggalkan ku" WooRi terisak pilu, ia menangis sambil terus memegang surat dari Taehyung yang baru saja ia baca.

*****

"Aww!" pekik Taehyung saat tanpa sengaja tertabrak seorang yeoja kala ia keluar dari bus yang ia tumpangi tadi.

"Ah mianhae" ucap yeoja itu lalu pergi menjauh, sekilas Taehyung menatap wajah yeoja itu, 'cantik!' pikirnya.

Taehyung mulai mengedarkan pandangannya mencari jalan yang entah ia juga tak tau harus pergi kemana lagi.

Taehyung menatap layar ponselnya "Apa aku harus menelpon Jungkook? Ah~ itu tidak mungkin," gumamnya pelan, ia tak sadar sedari tadi ada seseorang memperhatikan nya dan sampai seketika...

"YAK!! PENCURIIII!!" teriak Taehyung saat ponsel mahal yang digenggamnya tadi kini dibawa lari oleh seorang namja berpenampilan rusuh mirip preman; namja yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Taehyung.

Taehyung terus mengejar pencuri handphone-nya itu dan terus berteriak 'pencuri', namun entahlah orang-orang sekitarnya tak ada yang bergerak untuk membantunya, seakan Taehyung dan pencuri itu adalah tontonan gratis.

Pencuri itu kini menaiki jembatan penyebrangan, jarak Taehyung dan pencuri itu mulai dekat dan akhirnya tangan Taehyung dapat meraih baju yang dikenakan pencuri itu 'BUGGH'... tak segan-segan Taehyung memukul wajah dan tubuh pencuri itu tanpa ampun. 'BUGGGHH...BUUGGHH!!' suara hantaman itu terdengar memilukan, orang-orang sekitar hanya mampu menatap tanpa berkedip tontonan yang layaknya film action ini.

Taehyung masih berkutat memukuli pencuri itu dan tak sadar dibelakangnya telah berdiri seorang pria yang ternyata teman dari pencuri yang tengah Taehyung pukul.

"YA!! AWASS!!" teriak seorang yeoja sentak membuat Taehyung menghentikan aksinya lalu menoleh namun seketika...'BUGGHH!!'

"ARGHHH..."

......

-tbc-

Selesai baca beri vote dong ☆
Jangan jadi silent readers ya!

-BL-

- Thank You -Where stories live. Discover now