Tuan Song meremat tangannya, Wang Yibo sedari tadi terlihat sangat tidak berminat dengan pertemuan ini, pria Wang itu terlihat sangat dingin dan tidak memiliki sikap ramah sedikitpun, dan jujur saja, itu membuatnya sedikit kesal.

Tapi, tuan Song harus bersabar menghadapi sikap Wang Yibo, dan berusaha menutupi kekesalannya hanya demi putri tercintanya.

Tuan Song memaksakan senyumnya, "begini, nak Yibo. Bukankah kau dan Yiran sudah saling kenal sejak lama? Kalian bahkan pernah berkuliah di kampus yang sama, bukan?" Tanyanya menatap Wang Yibo dan Song Yiran bergantian.

Wang Yibo tidak menjawab, sedangkan Song Yiran mengangguk semangat.

"Itu artinya, kalian sudah saling mengenal satu sama lain—"

"Langsung ke intinya saja, aku tidak memiliki banyak waktu." Wang Yibo memotong ucapan tuan Song dengan nada datarnya, ia tau kemana arah pembicaraan pria tua itu.

Mendengar nada bicara Wang Yibo yang teramat datar, Song Yiran mulai gelisah dalam duduknya. Ia takut Wang Yibo akan menolaknya lagi untuk yang kesekian kali.

"Ekhem..." Tuan Song berdehem sebentar sebelum kembali berbicara, "begini, nak Yibo. Yiran tertarik padamu, lebih tepatnya jatuh cinta padamu. Bagaimana, jika kalian menikah saja? Aku dan ayahmu juga sudah kenal lama, kami berteman baik. Ayahmu pasti tidak akan keberatan jika Yiran menjadi menantu keluarga Wang. Jika kau bersedia, perusahaanku akan menjadi milikmu."

Wang Yibo tertawa pelan mendengar tawaran tersebut. Sedangkan tuan Song dan Yiran, mereka saling pandang melihat Wang Yibo tertawa. Tawa yang seakan tengah mengejek mereka.

Song Yiran sendiri merasa semakin gelisah, senyum manis yang sedari tadi menghias wajahnya kini hilang entah kemana saat melihat ekspresi Wang Yibo yang seakan tengah mengejeknya.

Wang Yibo memandang Song Yiran dengan pandangan merendahkan, lalu mengalihkan pandangannya pada tuan Song yang sedari tadi menunggu jawabannya.

Wang Yibo tersenyum miring, "paman tau? tawaran anda sangat tidak menarik!" Ucapnya dingin dan datar, lalu berdiri dan merapikan jasnya. "Aku tidak tertarik dengan perusahanmu, paman. Jadi tawarkan saja itu pada orang lain." Wang Yibo hendak pergi meninggalkan ruangan itu, tapi tuan Song segera mencegahnya.

"Pikirkan dulu baik-baik, kesempatan tidak akan datang dua kali." Ucap tuan Song.

Wang Yibo tersenyum mengejek, "jika kesempatan itu tidak datang sekalipun, aku tidak akan pernah rugi. Karena, aku tidak berminat sedikitpun pada perusahaanmu ataupun pada putrimu!" Tegasnya dan kembali ingin pergi, tapi teriakan Song Yiran membuat langkahnya kembali terhenti.

"WANG YIBO!!!" Teriak Song Yiran dengan wajah yang memerah padam, terlihat sekali ia sedang sangat kesal. "Kenapa kau selalu seperti itu?! Selalu saja menghindariku. Apa selamanya kau akan memperlakukanku seperti itu? Aku menyukaimu sejak dulu, sejak pertama kali melihatmu di kampus, tapi sedikitpun kau tak pernah melirikku. Apa kurangnya diriku, Yibo?! Aku cantik, pendidikanku bagus, keluargaku juga terpandang. Apa lagi yang kurang dariku? Kenapa kau selalu menolakku? Kenapa?!" Song Yiran terlihat sangat frustasi.

Wang Yibo menaikan sebelah alisnya, menatap Song Yiran remeh. "Dasar gila!" Gumamnya yang dapat didengar jelas oleh Song Yiran dan tuan Song.

Ayah dan anak itu membelalakkan mata, tidak menduga Wang Yibo akan berkata seperti itu.

Tuan Song meremat kuat tangannya saat merasa putrinya tengah dihina. "Kau—" Ia tidak melanjutkan ucapannya saat melihat Wang Yibo pergi meninggalkan mereka begitu saja, dan itu membuat tuan Song bertambah kesal.

Melihat Wang Yibo pergi, Song Yiran langsung berlari mengejar pria itu.

"Tunggu!" Song Yiran menahan tangan Wang Yibo, "jangan pergi..." Ucapnya memelas dengan menahan tangis.

Beloved Wife (Season 2 - YiZhan)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora