"Biar Arun berangkat sama Devian pah, papah duluan saja". Jawab Devian yg baru saja menyelesaikan sarapannya.

"Baiklah papah berangkat dulu, kalian berdua hati - hati". Tuan David melangkahkan kakinya keluar menuju mobilnya yg sudah stand by di halaman depan bersama sang sopir.

"Apa kamu tau Dev kenapa papah kamu bicara begitu?". Tanya oma Renata pada Devian.

"Tidak tau oma". Jawab Devian sambil menggelengkan kepalanya.

Arunika yg mendengar pertanyaan oma Renata membuka dan menutup mulutnya ragu - ragu, dia ingin mengatakan apa yg dia ketahui tentang Marissa pada oma Renata tapi Arunika tidak enak karena terkesan mencampuri masalah pribadi keluarga Mahawira tapi kalo Arunika diam saja dia juga kasihan pada keluarga yg sudah sangat baik padanya dan keluarganya itu, Arunika bingung harus bagaimana untuk menyampaikannya dan tidak terkesan terlalu ikut campur.

Ternyata nasib baik berpihak padanya, Oma Renata tak sengaja melihat kearahnya yg ragu - ragu ingin mengatakan sesuatu pun akhirnya bertanya padanya.

"Apa kamu tau sesuatu Run?". Tanya oma Renata yg menatap Arunika intens meminta agar Arunika jujur padanya.

"I-iya oma". Ucap Arunika tergagap, hatinya dag dig dug khawatir kalo oma Renata tidak percaya dengan bukti yg dia dapat dan oma Renata menganggapnya pembohong, dengan perasaan gamang Arunika menyodorkan ponselnya pada oma Renata, "oma bisa lihat sendiri disitu, mungkin tuan David sudah melihatnya sehingga bersikap seperti tadi, maaf jika Arun terlalu ikut campur urusan privasi keluarga Oma, Arun hanya ingin membalas kebaikan keluarga ini yg telah menolong keluarga Arun dulu dengan cara menjauhkan orang - orang yg ingin berniat buruk dan orang - orang yg ingin memanfaatkan kalian saja, maaf oma sebelumnya kalo Arun lancang". Ucap arunika menundukkan kepalanya. Dia takut jika oma Renata atau Devian menilainya sebagai gadis yg tak tau aturan karena sudah lancang mencampuri privasi orang lain.

"HAh, I-ini..". Oma Renata syok melihat video di ponsel Arunika, "Kurang ajar kamu Marissa, berani - beraninya kamu berbuat seperti itu pada keluargaku, aku tidak akan mengampunimu kali ini". Amarah oma Renata meledak dengan wajah memerah padam.

Devian juga syok melihat rekaman itu, tapi dia lebih bisa menguasai dirinya dan memilih untuk menenangkan oma'nya agar penyakit jantungnya tidak kambuh karena melihat video itu.

"Arun cepat suruh anak buahmu untuk mengintai dimanapun Marissa berada, aku tidak mau kalo dia menghilang sebelum mendapat hukuman yg setimpal, kali ini aku tidak akan menundanya lagi, aku akan meminta David untuk menceraikannya dan kita bisa menjalankan rencana akhir kita". Ujar Oma Renata yg sudah reda amarahnya karena tadi Devian sempat memberinya minum.

"Sudah oma, tante Marissa sekarang sedang berada di apartement pria itu". Jawab Arunika jujur seperti apa yg di bicarakan Raka tadi.

"Kalo begitu sekarang kita berangkat ke kantor oma ikut mobil kalian, setelah meeting oma akan berbicara dengan David agar bisa segera mengurus semuanya". Oma Renata bangkit dari duduknya.

Akhirnya mereka bertiga berangkat menggunakan mobil oma Renata dengan Devian yg mengemudi, sedangkan Arunika duduk di kursi belakang menemani oma Renata duduk. Devian berdecak kesal karena tidak bisa berduaan dengan Arunika malah menjadi sopir pribadi oma'nya dan kekasihnya.

***

Jam istirahat tiba, Arunika yg baru saja keluar dari ruangannya di kejutkan dengan kedatangan Selena yg tiba - tiba berada di depannya. Arunika menoleh ke kanan kiri mencari keberadaan Erick, tapi tidak terlihat sama sekali. Saat Selena tidak beranjak dari hadapannya dahi Arunika mengernyit bingung.

"Bisa bicara sebentar?". Tanya Selena. Arunika kaget mendengar ucapan Selena.

"Gue?". Tanya Arunika sambil menunjuk dirinya sendiri. Arunika heran pada Selena yg mengajaknya bicara karena dia merasa tidak mengenal dekat dengan perempuan ini bahkan pertemuan terakhir mereka juga bisa di katakan buruk karena Arunika lah yg membongkar aib Selena di depan Erick. Arunika semakin bingung saat Selena menganggukkan kepalanya, apakah perempuan di depannya ini mengajaknya biacara untuk membuat perhitungan padanya karena telah menggagalkan rencana buruknya pada Erick.

"Ya, tapi tidak disini". Arunika yg tau jika Selena ingin berbicara penting padanya pun menyetujui ajakan Selena karena dia juga penasaran dengan apa yg akan di katakan oleh selena. Selena mengajaknya makan siang di restoran yg tidak jauh dari kantornya. Mereka berdua pergi menggunakan mobil Selena.

Saat tiba di restoran, Selena memesan private room agar bisa leluasa untuk bicara dengan Arunika tanpa takut ada yg mendengarnya.

"Lo mau bicara apa?". Tanya Arunika setelah mereka selesai memesan makanan.

"Gue... ". Ucap Selena terjeda, dia menatap Arunika serius lalu bersiap melanjutkan ucapannya. " Gue mau bilang kalo...

My CEO is My Ex (On Going)Место, где живут истории. Откройте их для себя