YOU MAKE ME [BAB 6: JEFFRIAN'S PROBLEM]

Comenzar desde el principio
                                    

"Iyan sama Eline emang baru ketemu dua minggu yang lalu kok. Soalnya sebelumnya kita putus kontak karena ada Lil Problem waktu itu. Singkatnya kita nggak sengaja ketemu lagi dan akhirnya memutuskan untuk berhubungan." ujar Jeffrian menjelaskan dengan sebagian dusta.

'Terserah lo aja lah. Atur skenario sesuka lo aja. Jeffrian bangsat.'ㅡbatin Roseline kembali merana.

"Berarti selama ini kalian memang udah lama kenal ya?" tanya mamah Sarah yang dibalas anggukan canggung dari Roseline.

"Y-ya bisa dibilang begitu, bu."

"Tapi bukannya Bu Eline sempat tunangan sama orang lain ya? Kok tiba-tibaㅡ"

"ㅡEline udah nggak sama mantan tunangannya, mah. Sekarang Eline sama Iyan." ujar Jeffrian cepat memotong ucapan mamahnya.

"Pikir-pikir lagi sebelum memulai hubungan serius sama orang lain, Iyan. Hidup kamu memang sudah benar?" celetuk papah Jaya membuat suasana kian menegang.

"Pah, jangan bahas itu disini. Ada Jino sama Bu Eline." bisik mamah Sarah yang masih bisa didengar orang lain.

"Jangan komentarin hidup Iyan, pah. Iyan juga tau kok."

"Bu Eline maaf saya harus bilang seperti ini ke ibu. Tapi Jeffrian itu masih jauh dari kata dewasa. Usia nya aja yang dewasa tapi cara pikirnya masih kayak anak-anak. Bukannya saya nggak merestui, tapi saya cuma takut kalau anak saya malah menyusahkan Ibu nantinya. Jeffrian juga belum tau arah hidupnya bakal kemana atau kata lain dia belum punya tujuan masa depannya. Dia juga pengangguran dan masih suka main-mainㅡ"

"ㅡpah, stop it!" teriak Jeffrian yang mulai kesal dengan sikap papah nya.

"Maka dari itu saya harap Bu Eline pikir-pikir kembali tentang hubungan kalian kedepannya. Saya nggak tau kalian serius atau nggak, tapi saya yakin Bu Eline paham maksud saya."

PRANG!

Roseline terkejut saat mendengar suara benturan alat makan yang dilempar Jeffrian. Dia melirik keadaan sekitar dan melihat aura suram yang menguar dari Jeffrian dan papahnya.

'Anjir! anjir! anjir! Gue terjebak diantara masalah keluarga tajir.'ㅡisi hati Roseline.

"Lama-lama aku muak sama keluarga ini. Papah selalu mojokin Iyan kayak gini, bahkan di depan Eline juga. Maksud papah apa ngomong begitu ke Eline?"

"Iyan jangan begitu ya. Atur emosi kamu, oke." Mamah Sarah mencoba menenangkan

"Mamah bilangin ke papah jangan terus-terusan mojokin aku. Aku emang nggak bisa banggain papah kayak yang dilakuin kak Jerry. Aku punya jalan hidupku sendiri. Aku bukan kak Jerry, pah!"

"Duduk, Jeffrian! Kamu nggak sopan."

"To hell with all this!" seru Jeffrian kasar.

"Iyan, stop! Ada Jino sama Bu Eline disini." Mamah Sarah berseru. Kedua matanya sudah berkaca-kaca.

Jeffrian beranjak dari duduknya. Dia berjalan mendekati Roseline dan menarik tangan cewek itu dan menyuruhnya untuk berdiri. "Iyan berangkat sekarang." ucapnya lalu menarik tangan Roseline ikut pergi bersamanya.

Roseline awalnya mau menolak tapi sepertinya ini bukan saat yang tepat. Cewek itu menyempatkan diri memberi salam pamitan sebelum tangannya semakin di tarik oleh Jeffrian.

"Bu Eline-nya Jino mau dibawa kemana?!" seru Jino yang sejak tadi hanya diam. Tapi dia langsung panik saat Roseline dibawa pergi oleh Jeffrian.

"Jino hari ini berangkat sekolah nya bareng Oma aja ya, nak."

Jino menggeleng dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca. "Nggak mau. Jino mau sama Bu Eline! Balikin Bu Eline-nya Jino, Oma!"

"Nanti kan bisa ketemu Bu Eline di sekolah. Nanti Jino boleh pulang dan main bareng Bu Eline lagi kok."

[6] MY DRAFT (JAEROSE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora