"Jangan nangis Flo" suara serak mulai menenangkan sahabat nya yang bernama Flora itu

Usai berkata hal itu, Adel mengalihkan pandangan nya kini kepada sang ibu sambil tersenyum

"Mah, kak Zee mana?" Tanya nya, pasal nya sekarang diri nya terbaring diatas ranjang rumah sakit

"Kamu istirahat dulu ya nak? Kak Zee masih perawatan, kamu abis pingsan soal nya, nanti setelah kata dokter kamu membaik baru bisa bebas" pinta Cindy kepada anak semata wayang nya, mengusap pipi putih itu dengan lembut hingga ia mendapat anggukan dari anak nya

"Ahh syukur lah lo udah sadar! Nih isi tenaga lo dulu, kita belum sempet makan tadi dan lo juga udah pasti belum makan kan" ucap salah satu sahabat nya yang baru saja masuk kebilik nya

Adel mengangguk tak lupa juga berucap terimakasih pada sahabat-sahabat nya

...













"Udah ya Christy kamu tenang dulu, pasti kak Zee bakal selamat kok, dia kan kakak kamu yang kuat" Marsha selaku teman juga pacar dari sepupu keluarga natio ini mulai menenangkan Christy yang sudah ia anggap adik sendiri

"Iya, kamu harus yakin kalo Zee itu kuat. Banyak-banyak berdoa biar dia masih punya waktu buat ngejaga kamu" Ashel ikut menimpali, sepupu nya kini sedang sama-sama rapuh tak mungkin ia berdiam saja bukan? Setidak nya untuk saat ini ia bisa membantu menenangkan

"Lihat apa yang udah terjadi Shan, Gre.. gua harap setelah tau berita ini lo pada ga gelap mata dan mau balik" disisi lain Jinan bergumam, sungguh ia menyesal melepaskan pengawasan nya pada Zee yang sekarang memang rawan terancam

"Bego banget sih lo nan" lagi, ia terus bergumam menyalahkan diri nya sendiri, memukul kepala nya beberapa kali dengan kuat bahkan kini air mata nya hendak menetes, hal ini tentu membuat Jinan panik pasal nya bukan bagian dari rencana

Pukulan beruntun yang ia berikan ke diri nya sendiri terhenti akibat tangan yang menahan nya, sontak hal itu membuat Jinan menoleh dan mendapati Cindy menatapnya dengan sendu

Cindy dengan segera membawa Jinan kedekapan nya berhasil membuat sang empu menumpahkan tangisan nya saat itu juga

"Cind gimana Zee!? Gua bodoh banget ngelepasin dia dari pengawasan Cind!! Gua gagal ngejaga Zee!" Ungkap Jinan dalam dekapan Cindy, Cindy hanya dapat menenangkan seseorang didepan nya dengan pelukan serta usapan, ia tak ingin berucap apapun untuk saat ini

Beberapa dari mereka yang saat ini berkumpul, berharap, dan berdoa agar seseorang yang berada dalam ruang operasi dapat bertahan

"Mending lo nyusul Christy kak, dari pada ngelamun disini" suara itu berhasil menyadarkan Chika dari lamunan nya, ia sendiri berdiam diri dilobby mencoba mencerna kejadian beberapa jam yang lalu

"Lo juga mending nyusul Flora, Fre.." suara lirih nya keluar membuat Freya menatap Chika iba

Kedua nya sama-sama dilanda rasa bersalah apalagi Chika yang merasa diri nya adalah awal dari masalah ini terjadi

Freya yang merasa bersalah akibat melepaskan Zee begitu saja dengan Mira usai mendapat ancaman dari orang itu



Flashback malam sebelum mereka berangkat

"Apa mau lo?" Suara tegas itu berhasil memasuki netra pendengaran seseorang yang sedari tadi menunggu dihamparan pasir pantai itu

"Dateng juga, gue kira gabakal dateng soal nya lama banget" sambil terkekeh pelan ia berucap sama sekali tak memandang kearah orang yang bertanya, bahkan pertanyaan dari orang itu tak digubris sama sekali

Why? (Zeedel)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant