The Same Sky : Chapter 18 ☁️

Começar do início
                                    

Ketika ingin menyelesaikan masalah Maka Akar dari semua permasalahan itu yang Harus di tuntaskan. "Bagaimana Cara menyadarkan Papa nya Langit dan Biru?" 

☁️☁️☁️

Gema keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuh yang sudah segar, Gema mengerutkan keningnya bingung saat Ponselnya tiba-tiba menyala. Gema berjalan ke arah ponselnya, melihat siapa yang memberikannya pesan.

"Langit? Kenapa dengan langit?" tanya Gema bergumam, Gema semakin bingung tapi segera membalas pesan dari Langit. Gema melirik jam dan waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam, ada apa dengan langit.

Gema meletakan ponselnya dan berjalan keluar, Gema akan menemui Langit karena pria itu yang meminta

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Gema meletakan ponselnya dan berjalan keluar, Gema akan menemui Langit karena pria itu yang meminta. Tidak ada janjian tapi langit sudah datang, Gema menuruni tangga walaupun masih terlihat Bingung.

Gema melihat ruang televisi ada Orang tua nya yang sedang mengobrol. "Papa aku ke depan sebentar, ada langit di depan." Sang papa menoleh ke arah pintu. "kenapa gak masuk aja? Suruh masuk Aja sayang," pinta sang papa.

"Iya, kalau dia mau masuk aku ajak masuk." Gema menjawab dan langsung keluar dari rumah, menutup pintu rumah dengan pelan. Gema mendengar suara motor dan itu di luar. Tidak biasanya langit diam di luar, Gema berjalan ke arah gerbang.

"Maaf tuan Muda, itu temannya tidak mau di suruh masuk." Gema menganggukkan kepalanya. "tidak apa-apa pak, aku aja yang samperin." Gema menjawab dan pria itu buru-buru membuka Gerbang agar gema bisa menemui Langit.

Gema melihat langit yang duduk di atas motor tidak menggunakan Helm dan sedang memainkan rambutnya, Gema terkekeh kecil sangat tampan ketika serius seperti itu. "Langit," panggilan Gema membuat langit menoleh, langit tersenyum ke arah gema.

"Kenapa gak masuk? Ayo masuk ajak temen-temen langit juga Masuk, Pap—"

"Gak usah, Gue cuma sebentar aja kok setelah ini ada urusan." Langit menolak dan Gema mengangguk paham. "Jadi, ada apa langit?" tanya Gema penasaran apa yang membuat Langit ingin bertemu dengan dirinya, terlihat langit yang mematikan mesin motornya.

"Gue bisa minta tolong satu Hal?" tanya Langit dan Gema mengangguk lagi, Langit mengambil tangan Gema dan menggenggamnya dengan erat. "Memang Gue Kaku, tapi ada permintaan Gue buat Lo." Langit menatap Gema begitu juga sebaliknya.

"Ada apa Langit, Bilang aja kalau aku bisa bantu. Aku pasti bantuin kok," ujar Gema meyakinkan Langit Untuk berucap, Langit menghela napasnya pelan. "Gue boleh minta peluk Lo Gak?" tanya Langit dengan sangat pelan, Gema bingung tapi kemudian terkekeh kecil.

Gema merentangkan tangannya, langit menarik pinggang Gema dan memeluk Gema dengan sangat erat. "Gue butuh energi dari Lo, maaf gue ganggu waktu istirahat Lo." Langit berucap dengan memeluk Gema, Gema mengusap punggung langit lembut. "Gak, langit gak Ganggu aku kok."

Bagian 01 : The Same Sky (END)✓Onde histórias criam vida. Descubra agora