DARI HUMANISME KE INDIVIDUALISME LALU EGOISME

37 4 0
                                    

Pada awalnya, aku masih memercayai kemanusiaan. Setelah berlalunya waktu, aku kehilangan kepercayaan terhadapnya. Lalu aku memeluk individualisme yang berbau eksistensial dan nihilistik. Kini, melihat hubungan sosial secara luas yang semakin buruk dan tak lagi menyenangkan. Aku menyakinkan diri untuk berada di sisi egoisme dan akan mengembangkannya lebih jauh.

Aku sudah menyerah terhadap hubungan sosial dan pertemanan yang aku jalani dan orang-orang yang aku lihat semakin susah untuk terhubung. Tak lagi tertarik berada dalam pusaran drama pertemanan dan sejenisnya. Juga, aku rasa, kita sebagai orang yang telah terlanjur rusak secara emosional, sudah tak lagi bisa memperbaiki masyarakat yang sudah terlanjur sakit seperti sekarang ini.

Menjadi egois. Menikmati diri sendiri. Abaikan orang-orang yang perlu diabaikan. Itulah prinsip hidup yang akan aku pegang dan menjadi filsafat baru yang akan aku jalani. Juga, bagaimana aku memandang psikologi manusia dan dunia sosial yang ada di abad ini.

Dan jelas saja, psikologi tak akan menyelamatkan manusia dan hanya sekedar memberi jeda sejenak bagi orang-orang untuk rehat atas diri mereka sendiri. Orang-orang yang sekarang terlibat dan mempelajarinya juga adalah orang-orang sakit yang tak serius dan lebih cenderung kesusahan untuk membangun hubungan sosial yang baik.

Egoisme akan menjadi masa depan bagi masyarakat yang akan datang atau bahkan saat ini. Meledak luar biasa saat generasi baru tumbuh besar dan didera oleh berbagai rasa sakit yang tak pernah orang tua mereka pikirkan selama ini.

AKU, NIHILISNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ