" kaga ada " jawab lowiek jujur
" Ck, pasti adalah " paksa Anggi
Lowiek hanya menatap Anggi datar " yang mampu buat gue nyaman " jawab lowiek
" O- ouh "
" Lo mau gue anter pulang ga ?" Tanya lowiek
" H- hah?"
" gak jadi "
" Kalau gitu gue mau balik ke kelas " ucap lowiek
" Eh, tunggu "
" Kenapa ? "
" L- Lo masih mau temenan sama gue kan ?" Tanya Anggi
" Hm "
*
Setelah pelajaran IPS selesai, kini lowiek dkk tengah kumpul, namun bukan di kantin maupun kelas, melainkan lapangan basket. Jarang sekali mereka bermain basket yang bukan jam pelajaran olahraga.
Seusai berolahraga, sedari tadi lowiek tidak berhenti hentinya mendengar gibahan siswa siswi tersebut, yang mana mereka menggibahi hal yang sama.
" Mereka pada gibahin apa sih ?" Tanya lowiek heran
" Lah__ Lo ga tau ?" Tanya mace
" Ya kaga lah, orang Lo aja kaga kasih tau " emosi lowiek
" Oh iya ya "
" To the point aja " sarkah lowiek
" Biar gue aja yang jelasin, kalau mace mah bukan jelasin namanya " seru Jack
" Aelah, Lo mah bukan jelasin, yang ada sesat entar "
" Ck, tinggal jelasin apa susahnya anjr, " umpat lowiek
" Eh iya iya.jadi gini, ada cewe sekitar 3 bulanan lalu yang dulunya salah satu queen bullying tapi udah di keluarin di sekolah ini. Nah, besok adiknya pindah sekolah ke sekolah ini. Tapi gue gak tau juga sih adiknya parah atau lebih parah dari kakaknya. " Perjelas mace
" Terus kenapa digibahin satu sekolah ?" Tanya lowiek
" Ya jelas lah digibahin. Orang kakanya aja the best Queen bullying nomor 1 di sekolahan. " Emosi Nick
" Ya masalahnya sama sekolah apa anjing ?" Umpat lowiek
" Nih anak kelewatan bloon nya deh " frustasi mace
" Sumpah, gue gak ngerti sama jalan pikiran Lo " ucap nick
" Gini aja, dulu Nara itu pernah bully salah satu cewe sampai meninggal, ya gara gara dia terobsesi sama altar, altar juga di keluarin dari sekolah gara gara dia ngedukung + ngebantu ceweknya" ucap Jack
" Eh busett itu cewe apa psikopat anjir ?" Tanya lowiek
" Ya intinya itu sih "
" Oke, sekarang pertanyaan gue, adiknya cewe / cowo ?" Tanya lowiek
" Cewek " jawab nick
*
Keesokan harinya lowiek memang sengaja datang awal, karna ia ingin melihat wujud adik sang ratu bullying.
Lowiek, Jack, Nick, dan mace sudah datang dari awal, namun saat ini kosta belum saja kunjung datang.
Dan benar saja nampak dari jauh, terlihat seorang gadis asing berseragam yang sama. Ia berjalan dengan santainya. " Itu bukan sih ceweknya? " Tanya Jack
" Dari segi wajah sih iya " jawab mace
" Iya, soalnya dia mirip Nara " ucap Nick
" Cantik juga " ucap Jack
Mace menggeplak kepala Jack. " Kaya gitu Lo bilang cantik? Yang ada dipenggal dulu kepala Lo " sentak mace
" Sensian amat Lo "
Tak jauh dari pikiran mereka, ternyata gadis tersebut menghampiri seorang siswa. " Mau di apain tuh Kenzo ?" Tanya Jack kepo
" Mau di penggal kali kepalanya " ucap Nick
" Sialan "
*
Saat ini kosta bersama lowiek hendak pergi ke kamar mandi. Bukannya kosta penakut, namun ia hanya bosan jika pergi sendiri. " Lo tunggu sini " ujar kosta
" Y "
Saat asik asiknya bermain handphone miliknya. Lowiek melihat seorang gadis asing tersebut berlalu. " Cantik sih tapi sayang spek psikopat " batin lowiek
" Liatin apa Lo ?" Tanya kosta serta memukul pelan bahu lowiek
" Eh__ engga, udah ? " Tanya lowiek kaget
" Hm "
" Gue tau Lo tadi liatin dia " ucap kosta, saat ini mereka hendak kembali ke kelas.
" Siapa ?" Tanya lowiek hendak mengelak
" Queen " jawab kosta
" Queen? "
" Hm, namanya Queen " ucap kosta
" Tau dari mana Lo ?" Tanya lowiek
" Gue tetangganya " jawab kosta
" Whatt, jadi Lo tetanggan sama psikopat ?" Pekik lowiek
Kosta menggeplak kepala lowiek " your cangkem " desis kosta
" L- Lo gak takut ta ?" Tanya lowiek
" Ngapain juga gue takut, orang gue sepupunya " jawab kosta tanpa beban
Brakkk
Tubuh lowiek seketika lemas mendengar penuturan kosta. " Woii bangun goblok " umpat KOSTA
आप पढ़ रहे हैं
lowiek
किशोर उपन्यासLowiek seorang lelaki tampan yang di sukai seluruh kaum hawa di sekolah Namun lowiek beda pada cogan umumnya ,biasanya cogan pada umumnya pendiam ,cool,dsb tapi lowiek sungguh diluar nalar Hay readers balik lagi nih sama author yang ngeselin Gak ter...
