5

21 3 0
                                    

Leo dan Bintang memasuki kontrakan sederhana itu. Leo membimbing Bintang memasuki kamarnya

"Gapapa kan bang kamarnya kecil ?"
"Gapapa kok Leo "
"Yaudah Bang , cutternya gue sita dulu"

Cutter yang sedari tadi di kantong celana langsung Leo ambil dan buang ke tong sampah. Leo menyelimuti sang kakak sembari mengelus tangan sang kakak dengan lembut. Lalu, Bintang terlelap ke alam mimpinya. Baru kali ini, ia melihat Bintang dengan wajah penuh kedamaian dan ia sedikit tersenyum. Leo beranjak ke kasur di samping kasurnya bintang dan beranjak ke alam mimpi

.

Mama dan Papa Bintang melajukan mobilnya ke rumah sakit.Ternyata, sebelum masuk ke panti rehabilitasi Bintang harus tes urin terlebih dahulu. Sesampainya di ruang inap, mereka terkejut tak ada Bintang dan Leo kesini.

"Kemana mereka, ma"
"Ayok kita keliling kota. Kalo mereka ga di temukan kita laporin ke polisi"
"Iya Ma , Ayuk"

Mama dan papa bintang melaju mencari kedua putranya, dengan secara selidik mereka mencari keberadaan kedua putranya.

"Gada mereka ma, mobil nya Leo juga ga kelihatan"
"Yaudah deh ke kantor polisi pa "
"Ayok"

.

"Kami terima tawaran pekerjaan anda. Selamat, Bintang "
"Makasih "

Bintang sudah menggunakan atribut baru dan langsung bekerja sebagai buruh menjahit. Tenang aja, Bintang memang ahli menjahit dan gajinya lumayan, 12 juta sebulan. Bintang sangat fokus bekerja dan sangat antusias dengan pekerjaannya sekarang. Dan benar, menjauh dari sumber kesakitan ya merupakan solusi terbaik, sekalian untuk bisa meredam penyakit depresinya.

"Udah selesai ,Bin?"
"Oh,Rin iya udah"
"Yuk makan dulu"

Bintang mengangguk dan pergi bersama Karin untuk makan.

Karin adalah teman pertamanya sejak ia bekerja di sini. Ia baik dan perhatian. Bintang dan Karin langsung melahap nasi kotak yang isi lauknya hari ini pecel lele.

"Laper banget ya Bin?"
"Iya Rin, dari pagi ga makan"
"Lo tinggal bareng sapa emang?"
"Sama adik gue, adik gue pergi pagi soalnya dia masih sekolah"
"Oh.. Lo bukannya anaknya Bu Dania ya, itu tuh direktur manager di perusahaan ini?"

Seketika Bintang terdiam. Sial, takdir apalagi ini?

"Uhm.. iya Rin. Tolong ya rahasiain keberadaan gue "
"Kenapa? Lo ada problem ya?"
"Gue di tuduh pecandu narkoba sama mama. Jadi Lo panggil gue samudra aja ya ,Sam aja deh. Gue terlanjur kenalin diri gue sendiri sebagai Samudra"
"Aman kok. Kasian ya jadi Lo, Bu Dania super sibuk , blom lagi dia egois apa yang dia pikirin harus bener. Kesiksa banget ya jadi anak anaknya. Lo sering di tuduh engga engga padahal Lo anak baik. Gue paham banget gimana rasanya jadi Lo"
"..... Karena orang tua gue pun sewatak sama Bu Dania. Gue menderita bipolar disorder. Gue lagi rutin kontrol ke psikiater"

Karin menghela napas dan lanjut makan makanannya.

"Gimana nanti kalo Lo misalnya di claim meninggal dunia ,Bin?"
"Gapapa, gue ikhlas. Itu lebih lega daripada gue masih di akuin jadi anaknya. Itu terlalu menyakitkan buat gue"
"Sedalam itu ya kekecewaan Lo?"
"Iya,Rin"
"Semoga abis ini Lo cepet pulih ya, Bin. Gue yakin Lo bisa"
"Iya makasih"

  Karin dan Bintang mengipaskan diri karena hari ini sangat panas. Baru kali ini,Bintang merasakan ketenangan yang hakiki setelah ia bertahun tahun tinggal bersama kedua orang tua nya.

" O ya Bin, kita bangkit bareng bareng yuk"
"Ayok,Rin. Kita bisa sembuh "
"Amin "

.

" Baiklah kami akan segera mencari keberadaan putra-putra bapak dan ibu"

Mama dan papa nya bintang merasakan khawatir yang luar biasa, Bintang dan Leo hilang tanpa jejak. Mereka tak abis pikir, kemana mereka berdua ini kabur?

"Pa, mereka kenapa berani kabur dari kita?"
"Kamu tak menyadari sesuatu dari kamu?"
" Maksud papa?"
"Kalo bukan karena tingkah kamu, gabakal mereka melarikan diri dari kita. Kamu itu egois,Dan. Asal kamu tau, Bintang bertahun-tahun menderita karena apa? Ya karena kamu!"
"Kenapa papa nyalahin aku?"
"Nyalahin? Kenapa tiap terima rapor kamu selalu cambuk mereka tiap nilai mereka 80? Kamu gila ya?"
" Dan sekarang gegara tingkah egois kamu,Bintang gabisa berkuliah "
"Bintang sangat ingin kuliah, tapi kamu yang mematahkan mimpinya. Ibu macam apa kamu?"
"Papa juga salah , karena ga peduli sama mereka. Huh.... Selalu aja salahin"

Mama dan Papa Bintang terdiam dalam mobil sehabis debat itu, ini benar benar menyebalkan.

"Mama mending balik kantor, aku juga mau ke kantor"
"Turunin aja kayak biasa "
"Oke"

.

"Bang Bin "

Bintang pulang kerja di sambut oleh Leo yang sudah rapih dengan kaos dan celana trainingnya berwarna merah, lalu di meja makan terdapat beberapa makanan enak yang membuat mata Bintang membulat sempurna.

"Leo yang masak?"
"Iya Bang, yok makan, hehehehe"
"Ayok ayok "

Bintang langsung menikmati makanan bersama Leo.

"Bang Lo kerja di tempat kerja mama ya?"
"Huum, gue rubah identitas jadi Samudra. Kayaknya mama papa udah lapor ke polisi tentang kehilangan kita "
"Tenang aja bang bin, mereka gabisa lacak kita. Soalnya plat kendaraan udah dari kota sini trus identitas Lo Ama gue udah di rubah , pasti polisi kesusahan nyariin kita"
"Muka kita?"
" Kita bisa make up, Bang Bin. Biar polisi susah identifikasi kita"
"Bener juga , lagian kayak sekarang jauh lebih baik daripada terus terusan di rumah , pasti gue udah bunuh diri"
"Iya Bang, bentar lagi gue tamat. Mau kuliah di sini sekaligus kerja. Biar ga nyusahin Lo bang"
"Makasih ya"
"Sama- sama "

Leo dan Bintang begitu merasakan betapa berharganya ketenangan rohani yang memang saat ini mereka temukan selama ini. Leo sudah mempertimbangkan jauh-jauh hari untuk mereka melarikan diri ini, punya ibu egois sungguh sangat membuat mereka stress. Sudah cukup karena rangking dan nilai mereka di cambuk, di hina hingga di pukuli. Rasanya terlalu sangat berlebihan.

"Gue mandi dulu"
"Oke oke "

                                   🌷

Karin

Hello guys!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Hello guys!

Kayaknya cukup lama ya author rilis chapter terbarunya

But enjoy ya aku bakal rutin update chapter terbarunya

Pai Pai ✋

BintangWo Geschichten leben. Entdecke jetzt